Terhitung sudah 3 minggu berlalu sejak pertama kali Sunoo menginjakkan kakinya di rumah-lebih tepatnya mansion keluarga Kim. Tak perlu banyak waktu bagi Sunoo untuk beradaptasi dan mengakrabkan diri dengan para penghuni mansion, bahkan dia berhasil ikut membership tukang rumpi di sana hanya dalam 5 hari saja.
Padahal Sunoo sudah membayangkan yang tidak-tidak, misalnya pembantu yang menolak ramah karena Tuan barunya adalah mantan rakyat jelata, kemudian mereka memperlakukan Sunoo dengan tidak adil tanpa sepengetahuan keluarganya, memaksanya kerja rodi mengerjakan tugas rumah tangga-cuci piring, cuci mobil, menyapu, dan berbagai pikiran negatif lainnya.
Beruntungnya bayangan di kepala Sunoo itu berkebalikan dengan apa yang sebenarnya terjadi. Mereka semua menyambut Sunoo dengan begitu baik, terutama pembantu-pembantu yang telah lanjut usia. Nampaknya mereka melihat sosok cucu mereka pada diri Sunoo, karena itu mereka sangat senang dengan kehadiran Sunoo di mansion itu. Tidak heran sih, mengingat tingkah laku Sunoo yang sangat kekanakan-berisik dan pecicilan.
Hubungan antara Sunoo dan keluarganya juga semakin dekat. Sunoo yang pada awalnya merasa canggung, kini sudah bisa berbicara tanpa filter dan menerima perlakuan manis dari orang tua maupun kedua kakaknya tanpa malu-malu, bahkan tidak jarang dia sendiri yang lebih dulu meminta saat sedang ingin dimanja.
Walau masih ada sedikit rasa tidak enak mengganjal di hati karena dia pergi meninggalkan keluarga pantinya, fakta bahwa hidup Sunoo benar-benar nyaman sekarang tidak dapat disangkal. Bukan berarti kehidupan sebelumnya tidak nyaman, hanya saja yang sekarang ini sudah berbeda jauh levelnya.
Tidak seperti di panti yang memiliki ekonomi terbatas, di sini Sunoo bisa meminta apa saja tanpa perlu memikirkan biayanya terlebih dahulu.
Ponsel baru milik Sunoo adalah salah satu bukti nyatanya. Waktu itu, Sunoo merengek kebosanan pada kedua kakaknya. Tidak ada yang bisa dilakukannya lagi di rumah, dia juga sudah bosan mengganggu jam kerjanya para pembantu. Soobin dan Minjeong tidak bisa diganggu karena keduanya memiliki kesibukan sendiri. Sebelum ini, Sunoo hampir tidak memiliki waktu luang karena dia adalah anak yang aktif-mau itu di sekolah maupun di rumah. Makanya dia jadi linglung waktu jadi pengangguran kayak sekarang.
Ngomong-ngomong tentang sekolah, bukannya sekarang sudah saatnya dia mendaftar SMA lagi? Berhubung dia berpindah rumah, harusnya Sunoo sudah otomatis keluar dari sekolahnya dahulu.
Aduh... Membayangkan dirinya harus susah-susah berkenalan lagi dengan orang baru cukup membuatnya malas, apalagi di Seoul ini orangnya kebanyakan cuek karena berstatus tinggi. Tentu saja informasi itu Sunoo dapatkan dari orang lain-media online (Sunoo sering pergi ke warnet cafe diam-diam) dan teman-temannya di sekolah.
Tidak tahu saja dia kalau keluarganya juga memiliki status tinggi.
"Aaaah yolo aja dah! Aku gamau mati kebosanan di rumah!!"
Pada dasarnya Sunoo adalah pribadi ekstrovert plus plus, jadi kalau cuma diam di rumah saja akan membuatnya kempes seperti balon.
Oke, pertama-tama, ayo ungkit masalah ini ke Mama Papa.
KAMU SEDANG MEMBACA
BLACK CAT | Yangsun
FanfictionBanyak orang yang bilang kalau kucing hitam itu pembawa nasib buruk dan sering dikaitkan dengan hal mistis, tapi Sunoo enggan untuk percaya walaupun sebagian kejadian buruk yang pernah menimpanya didahului dengan pertemuan antara Sunoo dan kucing hi...