⛔ CERITA INI SEQUEL DARI CERITA GEVARIL
***
Gavesha dan Rielga. Dua manusia yang berbanding terbalik dengan kisah Aril dan Geva.
Kisah dunia perkuliahan antara anak kedokteran, dan anak Manajemen Bisnis, membuat si anak malas, dan anak ambis di pert...
sebelum baca, vote yuk jangan jadi ghost readers huhuhu.
***
Enjoy ur reading bestie 🍿
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Aaaaa kenapa sih gak ada yang bangunin Eca?!" seru perempuan berambut panjang di curly. Ia menuruni tangga rumahnya dengan tergesa-gesa.
"Berisik banget lo Gavesha!" ketus laki-laki berkacamata dengan rahang yang kokoh, bibir tipis, tatapan tajam.
"Bodo amat abang Gava!" balas perempuan yang bernama Gavesha.
"Ada apa sih ribut-ribut?" tanya laki-laki yang sudah berumur tapi masih kelihatan wajah tampannya. Dia mendudukkan dirinya di depan kedua anaknya yang beradu mulut tadi.
"Tuh anak pertama Papah nyebelin!" sindir Gavesha melirik Gavasha.
"Abang jangan godain adiknya mulu" tegur si Papah. Bapak dari dua anak yang bernama Gavesha dan Gavasha.
"Lah Abang terus yang di omelin, emang si adek aja yang lebay" ujar Gavasha. Anak pertama yang selalu disalahkan. Sedangkan Papahnya selalu membela Gavesha.
"Eca telat kuliah, kenapa gak ada yang bangunin sih?" walaupun nadanya mengomel, tapi dia tetap melahap makanan berkenyal yang ada di depannya. Apalagi kalau bukan permen Jelly.
"Kamu gak bilang minta di bangunin" kata si Mama yang datang membawa sup kesukaan mereka. Sup jagung.
"Gavesha ini sikapnya seperti Aril, tapi muka dan kesukaannya mirip seperti kamu Geva"
Semuanya menoleh, mendapati Neneknya yang baru saja datang.
"Aaaaa nenek ibu" Gavesha beranjak dari duduknya langsung memeluk Eva.
Eva tersenyum, mengelus rambut cucunya. "Cucu Nenek tambah cantik aja nih"
Gavesha mencemberutkan bibirnya, "Nenek gak usah puji Eca ya, kenapa baru kesini sih?" tanya Gavesha.