❍ 𝟬𝟮𝟭𝟱

788 112 5
                                    

🖇·˚ ༘ ┊͙ℋ𝒶𝓁𝓅𝓎 ℛℯ𝒶𝒹𝒾𝓃ℊ ˊˎ

Semilir angin berhembus kencang di pagi hari. Menerpa wajah indah milik laki-laki bernama Reo.

Sosoknya tengah duduk di samping jendela. Dimana itu adalah posisinya di dalam kelas. Pandangannya tak pernah beralih dari gerbang sekolah yang menampakkan siswa-siswi yang baru saja berdatangan.

Ia melamun. Teringat kejadian lusa kemarin. Dimana ia pertama kali bertemu dengan (Name). Ia masih ingat bagaimana dirinya yang terkejut karena kehadirannya yang tiba-tiba muncul di depannya saat di perpustakaan.

Baru kemarin ia melihatnya. Tapi sudah hampir ia bersekolah tiga tahun di jenjang pendidikan menengah atas, namun ia tak pernah melihat wajahnya. Ia hanya melihat namanya di peringkat satu dan mendengar soal rumornya.

"Hahh..." Reo membuang nafasnya. Pandangannya kemudian bergulir menatap teman sejatinya, yang tak lain Nagi. Laki-laki maniak tidur.

Ia kemudian beranjak dari duduknya, berjalan mendekat ke arah meja Nagi dan mengguncangkan tubuhnya pelan.

"Nagi, mau ikut ke kantin gak?" tanya Reo. Laki-laki itu melenguh pelan karena merasa di usik.

"Mau ikut gak?"

"Gak mau..." jawab laki-laki salju itu.

Lantas sang tuan harus pasrah pergi sendiri menuju kantin sekolah. Dengan keadaan 5L, alias; lemah, letih, lesu, lunglay, letoy. Ia berjalan tanpa memperhatikan sekitarnya.

Saat sampai di kantin, Reo langsung memesan beberapa makanan untuk ia makan. Ketika makanannya telah sampai, dengan segera ia menyantapnya.

Ketika tengah asyik memakan makanannya, matanya tak sengaja menatap wajah gadis yang lusa kemarin ia temui.

Gadis bersurai cokelat tua itu terlihat dengan berjalan untuk menerobos lorong sekolah yang lumayan ramai.

Ingin hati ia menolongnya. Lantas dirinya beranjak dari duduknya, berjalan mendekatinya. Namun siapa sangka, sosok gadis bersurai hitam legam itu berubah menjadi sosok laki-laki tinggi berkacamata.

Reo terheran. Benar-benar heran. Langkah terhenti di tengah-tengah lautan manusia. Sebelum sebuah tepukan di bahunya menyadarkan lamunannya.

"Jangan melamun di jalan. Kau bisa menghalangi akses orang untuk berjalan," ucap laki-laki bersurai cokelat tua dengan tersenyum tipis.

"A-ah, oke." Reo dan laki-laki bersurai cokelat tua itu kemudian berjalan menuju tempat makannya tadi. Dan siapa itu? Bukannya seharusnya ada dua orang?

Seorang gadis bersurai hitam tiba-tiba muncul dari samping laki-laki itu. Membuat pikirannya semakin berfikir kemana-mana.

"A-ano, kak Yuki." Ia memanggil namanya. Yukimiya Kenyu adalah nama lengkapnya.

Laki-laki bersama Yukimiya itu menolehkan kepalanya sembari menundukkan dirinya di atas kursi. Begitu juga dengan objek di sebelahnya.

"Iya Reo?"

"Itu siapa?" tanyanya yang di balas kekehan kecil olehnya.

𝐌𝐲𝐬𝐭𝐞𝐫𝐢𝐨𝐮𝐬 𝐆𝐢𝐫𝐥 : 𝐌. 𝐑𝐞𝐨Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang