tragedy

3 0 0
                                    

5 tahun yang lalu....

Xian Montefalco memiliki hidup yang terbilang cukup sempurna. Dia memiliki orang tua yang sempurna dan sangat di manjakan. Daddy nya adalah seorang CEO di Falco Company sedangkan mommy nya memilki butik sendiri. Mungkin sebagian anak orang kaya tidak memiliki waktu bersama orang tua nya tapi pengecualian bagi Xian, orang tua nya selalu menyisihkan waktu untuk nya entah sekedar makan malam bersama atau hanya mengobrol di ruang bioskop.

Xian tidak pernah di tuntut untuk pengikuti jejak orang tuanya, dia di bebaskan memilih karir yang dia impikan sendiri. Tapi Xian tidak memiliki bakat atau keinginan lain, entahlah mungkin hidupnya terlalu monoton. Di kuliah pun Xian tak memiliki teman dekat, dia hanya memiliki teman biasa yang sekedar "say hai". Xian tipe orang yang tidak mudah percaya kepada seseorang. Setiap hari nya dia kuliah dan pulang hanya itu, kehidupan yang sedikit membosankan tapi Xian nyaman.

At 06.30 AM

"Morning mom" ucap Xian sambil turun dari tangga dan mengecup pipi ibu nya yang tengah menyiapkan sarapan di meja makan.

"Oh come on, this is my wife cari pasangan mu sendiri!!" Papa Xian yang baru keluar dari kamar memeluk istrinya posesif sambil mengecup pipi istrinya ingin menghapus jejak bibir anaknya di pipi istrinya.

"Oh dad, apa kamu cemburu dengan anakmu sendiri?"

"Jika kau masih kecil aku akan memaklumi nya, tapi lihat kau sudah dewasa bahkan tinggimu melebihi daddy kau sebentar lagi juga lulus kuliah cepat cari pasangan mu sendiri"

"Hei tapi dia mommy ku" ucap Xian sedikit berteriak.

"Sudah jangan ribut aku sudah pusing memikirkan butik mommy, sekarang cepat makan!!!" Ucap ibu Xian yang juga sedikit berteriak karena melihat pertengkaran anak manjanya dan suami posesifnya.

Di meja makan mereka sarapan dengan tenang hingga suara ponsel daddy Xian berbunyi.

"Aku akan angkat dulu" ucap daddy Xian sambil pergi sedikit menjauh.

Hingga beberapa saat Xian telah menyelesaikan sarapannya dan berpamitan pada mommy nya.

"Mom aku sudah selesai aku berangkat, byee mom" ucap Xian sambil mencium pipi mommy nya.

"Hati-hati xian jangan ngebut yaa"

"Oke mom" balas Xian sambil berjalan menjauh dan akan melewati daddy. Samar-samar dia mendengar daddy nya bertelpon.

"Apa pun yang terjadi jaga Xian dan istriku akan mencoba mengehentikannya sebisaku" ucap daddy Xian. Dan Xian mencoba menghampiri daddy nya.

"Ada apa daddy kenapa dengan ku dan mommy apa ada masalah di kantor?" Yang Xian dengan menggebu-gebu.

"Ini hanya masalah kecil daddy bisa mengatasinya sendiri, ingat pesan daddy jangan percaya siapa pun kecuali paman archer okey" ucap daddy Xian yang semakin membuat Xian bingung.

" Sekarang cepat berangkat kuliah" imbuh daddy Xian.

"Baiklah dad aku berangkat jika ada apa-apa telpon aku, bye daddy" Xian pun berangkat kuliah seperti biasa.

Hingga baru saja Xian sampai di kuliahnya dia mendapat telpon dari paman archer yang ingin bertemu dengannya secepat mungkin. Perasaan Xian sedikit mengganjal mengingat ucapan daddy nya tadi pagi dan sekarang paman archer yang ingin bertemu dengannya secepat mungkin. Segera Xian mendatangi tempat yang sudah di tentukan paman archer.

"Ada apa paman menelponku apa ada hal penting?  Kenapa muka paman sangat terlihat cemas?"

"Baiklah Xian paman akan mencoba bercerita walau ini melanggar janji paman pada daddy mu agar tidak menceritakan apa pun padamu, tapi menurut paman kamu harus tau apa yang sudah di sembunyikan oleh orang tua mu"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 03 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ThantophobiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang