Ingin Ku, Ingin Mu

159 28 13
                                    

Typo bertebaran

بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

Karya_ by Lidwinsetya _______________________________________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Karya_ by Lidwinsetya
_______________________________________

🥀🥀Happy reading 🥀🥀


"Aku tetap berusaha mengerti ingin mu dan semampu ku sampai kamu mengerti aku.
Inginku tetap kamu, dan memang harus kamu"

~Arif Faturrohman~

Pov Arif

Ku lihat wajah sendu dengan penuh pilu, berharap ada jeda waktu untuk menyembuhkannya. Namun, sekali lagi aku kalah cepat dengan laki laki yang sama menginginkannya.

Rasaku mungkin sangat besar untuknya, tapi, mengapa sesakit ini? Ketika melihatnya di peluk lelaki lain selain aku.

Rasanya hatiku terpatahkan ribuan kali, ketika melihatnya berbicara terbuka dengan lelaki yang ku ketahui sebagai seorang dokter penyakit dalam. Lelaki itu juga yang menangani putri ku Chala waktu itu. Ah, rasanya seperti ribuan jarum yang menusuk-nusuk setiap 

Bersaing dengannya tidaklah mungkin, Aku masih sangat waras ketika harus tersingkir dengan lelaki itu. Saat Nisa memilihnya walaupun pada akhirnya semesta tidak menakdirkan mereka bersama. Aku sangat bahagia walaupin tetap saja hati ku sakit sekali.

Jangan pikir aku tak melakukan apa apa, usaha ku rasanya sudah maksimal, walau kenyataan yang ku hadapi selalu kalah langkah dengan lelaki lain.

Pantas saja Bei Cayra Andalus  selalu mengomel setiap hari, sampai aku lelah menghadapi segala ocehannya yang memang ku akui dia mengatakan kebenaran tentang langkah ku yang selalu kalah cepat.

Helaan nafas berat sangat terasa di bagian dada, sesaknya melebihi dari kejadian di bandara waktu itu. Ini jauh dari kata baik baik saja. Ketika Aku berharap bahwa Nisa memberikan tempat itu hanya untukku. Namun, kenyataan pahit yang harus ku terima adalah tidak adalagi tempat untukku di hatinya.

Bukan hanya berdiam diri, aku sudah berusaha semampu yang ku bisa, sedari awal om Zain selaku Ayah dari wanita yang ku cintai memberikan semangat dan memberi kesempatan untukku mendapatkan putrinya, semangat itu terus tumbuh dan tak ingin ku sia siakan. Walaupun pada akhirnya harus memberi jeda pada waktu yang masih tidak berpihak kepadaku. Ah, andai saja dulu aku tak menyerah begitu saja, mungkin sampai saat ini, Gazala Nisa Albagaz sudah menjadi istri ku.

Aku hanya mampu melihat dari kejauhan saja, tidak ingin hadir diantara mereka walaupun hati rasanya ingin sekali mendekap wanita yang masih saja bertahta di hati ku. Aku hanya menatap wajah itu penuh dengan luka kasat mata  tak berdarah. Aku mengerti, mengapa Nisa menjadi seperti itu. Mungkin, ujian yang di terima wanita itu sudah di ambang batas rasa lelahnya.

Seandainya Kamu 4 (Tamat) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang