Aiden Aurenal Derganrey yang bertransmigrasi ke dalam novel yang ia baca. Naasnya ia menjadi tokoh yang tidak banyak dibicarakan dalam novel tersebut. Tokoh yang hanya figuran pelengkap novel.
Semenjak Aiden memasuki novel tersebut, alur yang ada d...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
. . . . . . . Suara-suara aneh terdengar di suatu tempat yang gelap hanya ada satu lampu yang redup pencahayaan. Terlihat pemuda yang tengah terlentang tidur dengan membaca sebuah buku yang ia temukan di tempat sampah.
"Najis bgt asu, cerita kok kayak eek babi" kesal pemuda itu lantaran buku yang ia baca sangat tidak profesional menurutnya.
Dikisahkan di dalam buku berjudul "mine is not yours" seorang pemeran wanita bernama Gishael wanita yang berparas cantik nan pintar yang selalu mendapat peringkat pertama. Banyak orang-orang yang menaksir bahkan terobsesi dengan Gishael karena kebaikannya seperti malaikat. Sama halnya dengan para tokoh mostwanted disekolahnya. Tidak asik jika tidak ada pemeran antagonis dalam cerita tersebut, ya EIde perempuan dari keluarga kaya raya, yang selalu iri dengan Gishael. Karena ia tidak suka keberadaan Gishael, Eldemembullyinya habis²an. Bak pahlawan para tokoh yang ada di dalam novel ini melindungi tokoh utama ini. Gishael memiliki banyak dukungan dari para tokoh utama dalam cerita. Pada akhirnya Elde mati sedangkan Gishael bahagia dengan para tokoh utama. Tamat.
"Dasar, yang nulis ni cerita otaknya minim cok. Emosi gue lama-lama" Aiden Aurenal Derganry yang sendari tadi dibuat kesal dengan alur novel yang ada di tangannya.
"Ini gue juga bego. Ngapain gue baca buku romencee gaje dari mini feri. Mending maen emel lagi collab ama jjk uhuy" terukir senyuman manis di pipinya. Ia lalu login ke akun ML bermain hingga larut malam yang tanpa ia sadari dia telah terlelap di dalam mimpinya. ▪︎ ▪︎ ▪︎ ▪︎ ▪︎ ▪︎ ▪︎ ▪︎ ▪︎ ▪︎ ▪︎ ▪︎ ▪︎ ▪︎ ▪︎ Aiden terbangun dari mimpinya, kepalanya sakit hingga rasanya mau pecah. Dia melihat sekeliling kamarnya seperti ada yang asing dengan kamar ini.
"Loh!! Ini bukan kamar gue njir, kamar siapeni ada gambar hello kitty" Aiden terkejut bukan maen. Pasalnya ia hanya tidur di kamar dengan memegang hp yang masih menunjukkan login ML.
"Sek sek... Cermin!!!kaca!!!"
BRUAKK!!
"KO**OL" Aiden terjatuh dan segera bangkit dan berlari menuju kamar mandi dengan tergesa-gesa.
"Cok-" suaranya gemetar, bagaimana tidak ini bukan wajahnya dan wajah ini sangat err tampan dan cantik. Aiden mengakuinya jika wajah ini lebih tampan daripada wajahnya dulu yang pas-pasan.
"Waha parah ini, GUE DIMANA ANJING!!!!" Tidak terima jika dirinya di tubuh orang lain.
Aiden segera keluar di kamarnya, bukan, tapi di kamar orang lain. Berniat untuk mengecek kembali apakh benar ini rumahnya. Ia berlari tanpa henti di depan rumah.
Kaget? Tentuh saja ia kaget. Sudah 100% dipastikan ini bukan rumahnya. Lantas ini rumah siapa?.
Aiden kembali masuk dengan ekspeksi yang sulit untuk di jelaskan. " Valendra, perilaku tidak sopan apa itu". Seorang paruh baya,tetapi masih terlihat muda dan gagah.
Tanpa Aiden sadari dari tadi banyak orang yang melihat tingkahnya yang aneh menurut mereka. Hingga pria tadi berbicara kepadanya. "Hah, lo siapa?" Tanyanya.
"Dasar anak tidak tau sopan santun" itu bukan bapak-bapak tadi yang berbicara. Tetapi sesorang yang sedang makan dengan anggun seperti bagsawan. Mempunyai rambut hitam lebat dan ganteng?.
"Tapi gue beneran gak tau lo pada siapa" ya Aiden tidak terima, ia tau sopan santun hanya karena tadi panik jdi tidak tahu ada orang di sini.
"Sudahlah, apa gunanya meladeninya"
"Cepat duduk di sini dan makan" titah pria itu, ya... ia tidak menolak, sebenarnya juga ia sangat lapar.
Hening. Itulah yang Aiden rasakan, ia tidak suka dengan keheningan. Berniat bertanya siapa nama tubuh ini. "Anu, nama gue siapa?"
"Bagaimana lo lupa nama lo sendiri! Nama lo Valen Derga Mahendra, dan gue kakak ke 2 lo Angga Roland Mahendra dan itu kakak 1 lo Renzle Bima Mahendra" jelas Angga
"Kamu hilang ingatan?" Tanya Marz Enrick Mahendra kepala keluarga di rumah ini.
"Sepertinya begitu dad, ia jatuh dari motor karena balap liar" adu Angga ke Ayahnya
"Begitu" . . . . . . .
Setelah selesai makan pagi ia segera pergi ke kamar tubuh ini untuk menjernihkan pikirannya. Tetapi dia berhenti karena ayahnya memanggilnya lebih dulu.
"Valen, ikut Daddy sebentar" perintah Marz
"Hm" yah, ia tidak berniat untuk menjawabnya dengan ikhlas
Aiden, ah tidak sekarang ia menjadi Valen. Valen mengikuti ayahnya seperti ayam yang mengikuti ibunya.
"Daddy akan memindahkanmu ke sekolah Erdemik School" Jelas ayahnya
"Emang gue ngapain di sekolah sebelumnya" Valen bertanya karena memang ia tidak tau kenapa ayahnya memindahkannya.
"Apakah kamu lupa?. Kamu sudah banyak membully di sekolah sana, Daddy khawatir mangkanya Daddy menyekolahkanmu sama dengan kakak² mu"
"Hmm, terserah Daddy lah. Valen keluar" Valen keluar ke ruangan Daddynya. Ia menuju ke kamarnya sendiri. Dia sekarang bisa donk menyebutnya kamar sendiri.
. .
. .
. .
. .
. .
. . [ valen pov]
Oke Aiden tenang, jadi setelah mencerna gue masuk ke novel biadap itu, kek tai emang. Dan gue sebagai Valen Derga Mahendra!!! Yang benar saja anak ini hanya tokoh figuran yang mati karena kakaknya sendiri. Iya Valen mati gara-gara membully Gishael di sekolah barunya. Dan kakaknya bagian dari anjing-anjingnya Gishael. Valen merasa kakaknya lebih menyayangi Gishael dibanding dirinya. Ngenes bukan? Hah tentuh saja.
"Sangat impresip, oke valen gue akan menjalankan kehidupan lo, gue akan buat lo bahagia ahaha tapi dengan kemauan gue sendiri"
Pertama-tama mari gue sebut Aiden dengan nama ni tubuh barunya Valen. Bagaimana caranya menghindari kematian? Cari di google aja kalik ya.
"Ape ni ape nih, gue kira bakalan ada yang muncul. Sia-sia ae"
"Mboh pokoknya turu sikek
[Pov end]
Valen memutuskan untuk tidur dibanding memikirkan hal unfaedah ini, yang terpenting mottonya adalah dia akan mengikuti apa yang ia mau. . . . . . . . . . Ohooo gimana ceritanya? Gjls? Entahlah saya hanya gabut sahaja Yaudah byukyu pergi gut bay