#2

54 7 0
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.

.
.

.

.
Cahaya memasuki ruangan bernuasa putih abu. Seakan menganggu pemuda cantik yang tengah tidur pulas di atas ranjang.

"Ugh" desah pemuda itu, untuk menetralkan matamya dengan cahaya yang masuk.

Valen terdiam di atas kasur mengumpulkan nyawanya kembali. Bergegas ke kamar mandi untuk berangkat sekolah. Baju ?sudah disiapkan oleh maid.

Valen turun ke bawah untuk sarapan bersama keluarganya? Sepertinya bukan. Ia lagsung tidak bernafsu untuk makan dan segera pergi untuk berangkat sekolah. Namun lagkahnya terhenti Daddynya memanggil untuk sarapan.

"Valen, sarapan lebih dulu" Valen tidak bisa membantah ayahnya yang sudah berbicara dengan menyebut namanya.

Sarapan berlangsung dengan tenang hingga Marz berbicara kembali "kamu akan berangkat bersama kakak² mu"

"Tapi yah ak-" belum sempat meneruskan perkataannya, ayahnya memandanginya dengan dingin dan tajam. Mau bagaimana lagi Valen harus menurut dengan orang tua.

"Baik" hanya itu yang bisa Valen ucapkan.
.
.
.
.
.
.
.
.
Semua kembali kegiatan masing-masing. Anak-anak sekolah dan orang tua bekerja. Selama di perjalanan hanya ada keheningan yang mambuat Valen muak. Dia harus bertahan untuk sampai di sekolah.

Banyak mobil terparkir di parkiran yang indah. Banyak murid-murid hawa yang menjerit-jerit seperti orang kesetanan. Valen hanya di buat bingung dengan mahluk-mahluk tolol ini.

'Mereka neriakin apaan si najis' batinnya menjerit

Mereka turun dari mobil satu persatu, hingga tersisa Valen sendiri. Entah kenapa ia enggan untuk turun dari mobil, ada perasaan aneh jika ia turun sekarang.

Melihat adiknya seperti itu kakak pertamanya keheranan "knp?". Mendengar nada dingin itu Valen segera menetralkan keadaannya, ia hanya menggeleng sebagai jawaban.

Banyak siswa siswi yang menjerit tidak karuan bak melihat artis kelas atas anjay.

"Mass woe mass liat aku mass"

"Kiwkiw cowo"

"Aduh rahimku anget banget cok"

"Alay lo"

"Yee biarin, itu murid baru ya kok blm pernah liat"

"Maybe, tapi cakep banget cok mana kulitnya glowing"

"Gagal jadi cewe su"

Nyenyenye itu yang terdengar di telingan Valen. Brisik tapi asik. Valen diantar kakak²nya ke kelasnya. Jika kalian bertanya kenapa lagsung ke kelas, ya aku engga tau. Hanya Daddy Marz yang tau.
.
.
.
.

the only one [BXB]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang