Is't BL
Woozi x All
Don't like, So Don't Read!!
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Woozi mengusap kasar wajahnya, semua inspirasi tentang musik yang tadi memenuhi kepalanya kini memudar satu-persatu, menghilang entah kemana. Sementara Jam sudah menunjukkan pukul 23:15 tapi dia tidak berniat untuk pulang sebelum lagunya selesai.
Menghela nafas lelah, Jihoon memainkan kembali instrumen yang dia buat. Menulis berbagai kata yang menurutnya akan cocok sebagai lirik lagu yang sedang dikerjakannya dan merobek kasar kertas yang berisi berbagai macam lirik itu lalu membuangnya ke sembarangan arah saat dia berpikir itu bukanlah kata-kata yang tepat untuk lagunya.
"Bukan begini"
Jihoon menggumamkan kata-kata lagi, dia sebenarnya tidak cukup bagus dalam hal-hal romantis seperti ini. Jihoon bahkan belum pernah berkencan, tapi dia mencoba sebaik mungkin demi carat yang berharap banyak padanya.
Kembali fokus pada komputer didepannya, Jihoon mencoba mencari kata yang tepat dengan instrumennya. Mengetukkan jarinya sesuai beat, Jihoon mencoba beberapa kalimat romantis dan mencocokkannya dengan instrumen yang ia buat.
Terlalu fokus pada instrumen dan liriknya, Jihoon tidak menyadari kehadiran seseorang yang sedang tersenyum dan memandangnya lembut.
Sosok itu mendekat kearah Jihoon, berusaha sebaik mungkin agar suara kakinya tidak didengar oleh Jihoon yang sedang menggumamkan kata-kata. Sosok itu semakin dekat. Menepuk pelan bahu Jihoon guna mendapatkan perhatian produser yang sedang bertengkar dengan pikirannya sendiri itu.
Terkejut dengan tepukan di bahu kirinya, Jihoon membalikkan badan dan terkejut saat dirinya disuguhi dengan sosok leader Seventeen yang sedang tersenyum aneh.
"Hyung" Jihoon berdiri dari kursi, mendapati leadernya di studio Jihoon pada jam seperti ini tidak ada dalam pemikiran Jihoon.
"Hey, ji" Seungcheol semakin tersenyum lebar saat dia berhasil mendapatkan atensi dari adiknya itu.
"Apa yang hyung lakukan disini?" Jihoon kembali duduk di kursi. Membiarkan Seungcheol yang seenaknya masuk ke studio dan duduk di sofa yang disediakan di studio woozi.
"Lagu apa yang kau kerjakan?" Seungcheol meletakkan sebuah kue yang masih tertata rapi di meja yang berada didekat sofa tempat duduk.
"Itu tidak menjawab pertanyaan ku hyung" Jihoon mengerutkan alisnya, ulang tahunnya masih sebulan lagi untuk apa sang leader membawakannya sebuah kue?
"Hanya mengunjungi mu" Seungcheol menata kue tersebut. kue bulat dengan toping coklat dan vanila juga beberapa lilin itu terlihat lezat, tapi dia menahan diri untuk memakannya, dia ingin ini menjadi kejutan untuk Jihoon.
Rasa penasaran menang atas diri Jihoon, dia mendekat kearah Seungcheol dan duduk disebelahnya menatap heran pada kue yang sedang ditata Seungcheol meskipun dari awal kue ini sudah tertata dengan indah.
"Ada yang ulang tahun Hyung?"
Namun alih-alih menjawab pertanyaan Jihoon, Seungcheol malah tersenyum geli. Jihoon terlihat sangat penasaran sampai-sampai meninggalkan kertas-kertas yang penuh lirik itu.
"Menurutmu?" Seungcheol tidak bisa menahan dirinya untuk tidak tertawa melihat Jihoon mengerutkan alisnya mencoba berpikir.
"Memang siapa yang ulang tahun hari ini?" Jihoon tidak dapat menemukan ada orang yang dia kenal dipikirannya sedang berulang tahun hari ini.