[🦄] Chapter 09

1.8K 215 37
                                    


#typo dimaklumi!!

*

*

Naikkan hestek #tahanemosi #janganngumpat

*

*

*

"Tempatnya indah, mum." Jean menatap sang ibu dengan tersenyum kecil.

Beberapa jam perjalanan, akhirnya mereka sudah sampai ditempat, dimana mereka akan tinggal.

Yaitu di Australia.

Rose sengaja memilih Australia, karena tempat ini adalah tempat masa kecilnya dulu.

Dia yakin, Jungkook tidak akan curiga karena Jungkook sendiri tidak tau kalau Rose lahir di Australia.

Dan kini Rose membeli rumah yang cukup besar di pinggiran kota dengan halaman yang luas dikelilingi taman bunga yang indah.

Walaupun uangnya bisa ia gunakan untuk membeli sebuah mansion sekalipun, dia tidak ingin menghamburkan uangnya.

Uang dan tabungannya ingin dipergunakan untuk sekolah Jean dan kelahiran calon anaknya.

"Masuk dan istirahatlah, mum akan membereskan beberapa barang." Titah Rose pada Jean.

"Mum tidak boleh bekerja terlalu keras, nanti adik Jean kenapa kenapa." Jean berujar demikian.
"Biarkan paman Jacob mengurus semua barang ini." Sambungnya.

Rose menatap Jacob.

"Tidak apa apa, nyonya, biar saya saja."
"Anda beristirahatlah." Seru Jacob.

"Terima kasih."

Jacob merasa tidak keberatan harus melakukan hal tersebut, sungguh! Dia tidak merasa terbebani sama sekali.

Jacob sangat menghormati Rose, bahkan saat pertama kali kedatangan Rose di rumah sang tuan, Rose sangat ramah, dia juga tidak pilih pilih dalam bergaul sekalipun dengan pelayannya sendiri, bahkan dia rela memata matai sang tuan dengan wanita yang sang tuan sewa dan memberitahu sang nyonya, dia rela melakukan semuanya karena rasa kasihan dan sikap hormatnya.

Rose sudah menganggap pelayan di mansion sebagai saudara.

Lagipula, Jacob juga menganggap Rose adik perempuannya.

Rose berusia 27th sedangkan Jacob berumur 28th, sama seperti Jungkook sang tuan.

.

.

.

Setelah selesai mengurus semua yang diperlukan dikediaman barunya, Rose kini berdiri di depan rumah temannya. Dia dan temannya sudah berjanji untuk bertemu, namun Rose memilih mengunjungi rumah sahabatnya tersebut dan menolak bertemu di luar.

Ding!

Dong!

Bel rumah sudah Rose tekan.

"Sebentar!" Seseorang berteriak dari dalam rumah, Rose tersenyum kecil.

Cklek!

Pintu rumah tersebut terbuka menampilkan seorang wanita dengan rambut cokelatnya.

Ashley, teman Rose.

"Rosie!!!!" Pekik Ashley.

"Miss you so much, darl." Ashley berbisik sambil memeluk erat tubuh ramping sahabatnya tersebut.

[✔] HIMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang