Prolog

50 5 0
                                    

Seorang gadis remaja berjalan memasuki rumah dua tingkat, di tangannya ada sebuah piala.

"Mama, Aku pulang," ucap Gwen, gadis itu.

Gwen mencari ibunya, biasanya ibunya berada di ruang keluarga di jam segini.

"Mama, Mana di mana?" tanya Gwen terus memanggil nama ibunya

Gadis itu terus menyelusuri ruangan demi ruangan.

"MAMA!"

Di depan sana, wanita yang berstatus sebagai ibunya tergeletak dengan darah yang terus mengalir ke lantai.

"Ma, bangun!"

Gwen meletakkan kepala ibunya di paha, ia segera merogoh ponselnya.

Gwen memeriksa denyut nadi ibunya, dan sudah tidak ada di sana. Hal itu semakin membuatnya panik.

"Kakak, aku harus menghubungi Kakak," ucap Gwen panik mencari nomor kakaknya.

"Kak, tolong aku. Ke rumah Mama sekarang," ucap Gwen suaranya masih terdengar panik.

"Ada apa, Gwen? Kamu kenapa panik?"

"Mama, Kak. Ada yang membunuh Mama," ucap Gwen.

"Kakak akan segera ke sana, kamu jangan panik," ucap orang di seberang sana.

Pandangan Gwen tertuju pada sebuah lukisan, Ibunya memang suka melukis. Dalam lukisan itu ada angka 16:08

Perhatiannya kembali teralih ketika Gwen melihat bayangan seseorang.

"Siapa di sana?" tanya Gwen berlari mengejar bayangan itu.

"Bunda!"

***

Hai semuanya, setelah berbulan-bulan tidak membuat cerita baru.

Cerita ini akan menceritakan kisah misteri Tragedi 16:08. Kisah Gwen yang ingin mencari bukti siapa pembunuh ibunya yang meninggalkan jejak 16:08

Yuk ikuti kelanjutannya

Karlotta Gwen Uurlica Milicent

Tragedi 16:08Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang