Makan malam

1 0 0
                                    

Rapat berlangsung dengan khidmat, kerjasama sudah ditanda tangani. Presentasi yang dijelaskan Gwen sangat mudah dicerna, ada terjemahan bahasa Indonesia juga.

"Behind the collaborative project, today I also want to talk about something else with you, do you have time?" tanya Gautam, sekretari tadi sudah keluar dari sana.

Di balik kerja sama proyek itu, hari ini saya juga ingin berbicara hal lain dengan anda, alajah anda ada waktu?

"Please, sir.  I will listen," ucap Gaozhan, lagi pula ia emang tidak sibuk hari ini.

Silakan, Tuan. Saya akan mendengarkan,

"I want to hire one of your agents, I know that your company has the best agents," ucap Gautam, Gwen menatapnya. Ia tahu ayahnya bagaimana, dan yang ia duga setelah ini adalah ....

Saya ingin menyewa salah satu agen anda, saya tahu kalau perusahaan anda memiliki agent yang terbaik.

"I will immediately send an agent, as you know is possible.  If the EKP agent only exists in Türkiye, you can't come directly now," ucap Gaozhan memang Agent hanya berada di Turki.

"I want Miss Karlota to be my agent, from the data we got she is from Indonesia.  So to handle our case, he is the right person," ucap Gautam membuat Gwen menatapnya tajam, benar dugaannya.

Saya ingin Nona Karlota yang menjadi agen untuk saya, dari data yang kami dapat dia berasal dari Indonesia. Jadi untuk menanagani kasus kami, dia orang yang tepat

"Maaf Tuan Gautam, saya bukan agent yang berpengalaman. Saya memang berasal dari Indonesia, tapi saya tidak pernah menjalankan misi di sini," ucap Gwen pakai bahasa Indonesia.

Gaozhan menatapnya, kenapa harus pakai bahasa Indonesia? Ia jadi tidak paham.

"Nona Karlota saya ingin minta bantuan anda untuk mencari bukti-bukti tragedi yang menimpa istri saya," ucap Gautam membuat Gwen langsung diam.

"Can you speak English?" ucap Gaozhan.

Bisakah menggunakan bahasa Inggris?

"Mr. Gautam wants me to look for evidence in the case of the death of his wife, Mrs. Millicent," ucap Gwen menjelaskan singkat percakapan barusan.

Tuan Gautam ingin saya mencari bukti kasus kematian istrinya, Nyonya Milicent.

"If you don't mind, you can take this case.  Besides, in Indonesia it's your job to just review the project, in the office there is an Indonesian secretary," ucap Gaozhan, Gwen diam sebentar.

Jika kamu tidak keberatan, boleh mengambil kasus ini. Lagi pula di Indonesia hanya meninjau proyek itu tugasmu, di kantor ada sekretaris Indonesia.

"OK, send me the details.  I will carry out this mission," ucap Gwen, lagi pula ia juga ingin mengungkap siapa di balik tragedi itu.

Baiklah, kirimkan detail informasinya. Saya akan menjalankan misi ini.

Gwen menatap ayahnya yang sangat keras kepala itu, Gautam hanya menyeringai.

"Can I now borrow Miss Karlotta?  Maybe it's better to talk directly," ucap Gautam benar-benar bikin kesal Gwen.

Bisakah sekarang saya meninjam Nona Karlotta? Mungkin lebih baik membicarakan secara langsung.

"That's not possible at the moment, I'm sorry.  We will visit the company, later after lunch I will send Miss Gwen here," ucap Gaozhan, Gwen bernafas lega.

Untuk saat ini tidak bisa, saya minta maaf. Kami akan mengunjungi perusahaan, nanti setelah makan siang saya akan kirim Nona Gwen ke sini.

***
"

Jadi apa yang membuat Vater tiba-tiba mencari tahu tentang tragedi kematian bunda? Bukankah Vater percaya bahwa yang sekarang dipenjara adalah penyebab tragedi itu?" tanya Gwen, makan siang ini ia bersama Gautam di salah satu restoran dekat perusahaan Mills.

"Bravo bukan penyebab Laveena meningal, dia sudah bebas sejak enam tahun lalu," ucap Gautam.

Gwen nama panggillan putrinya, tapi ia tidak pernah sekalipun memanggil itu. Lica adalah panggilan dari Gautam.

"Tragedi pada hari itu, hanya ada petunjuk kamera cctv diluar dan tulisan 16:08 di lukisan milik Bunda. Di kamera, hanya ada 6 orang yang masuk mansion pada hari itu. Yang terakhir Vater sendiri, tapi Vater tidak ada di tempat itu ketika aku masuk," ucap Gwen, ia masih ingat detail kematian ibunya.

"Demi apapun Vater tidak akan pernah melakukan hal keji itu, Lica. Laveena dan kamu adalah hidup Vater, waktu itu sebelum Vater pergi ibumu masih melukis dan dia baik-baik saja. Bahkan kami sempat merekam ini," ucap Gautam membuka handphone-nya.

Video diputar, di mana ada Laveena yang sedang melukis dan Gautam sedang berdiri di sampingnya.

"Lukisan ini Bunda hadiahkan untuk kamu, Lica. Karena sebentar lagi kamu lulus."

Melihat kembali wajah dan suara ibunya membuat Gwen menitikkan air matanya.

"Bunda harap kamu menjadi sukses dan mencapai impianmu, jadilah kebanggan Vater dan Bunda."

Gwen menangis melihat video itu, "Aku janji bubda, aku tidak akan mengecewakan bunda. Aku akan membuat Bubda dan Vater bangga padaku," ucapnya.

"Apapun yang kamu lakukan dan putuskan, kami akan selalu mendukungmu dan Vater yakin bundamu akan bangga dengan apapun yang kamu capai," ucap Gautam menarik Gwen ke pelukannya.

"Terima kasih Vater," ucap Gwen merasa nyaman di pelukan ayahnya.

"Sudah jangan menangis lagi, mana putri Vater yang selalu tabah," ucap Gautam menarik kedua sudut bibirnya, Gwen mengikuti ayahnya.

"Aku janji akan mengungkap siapa di balik kematian Bunda," ucap Gwen, ia tidak akan mengampuni siapa pun yang membuat ibunya meninggal. Nyawa harus dibayar nyawa.

"Vater akan membantu," ucap Gautam mengacak rambut putrinya. "Langkah pertama kamu adalah harus mengunjungi rumah malam ini," lanjut Gautam ia menyeringai melihat putrinya kesal.

"Siapa yang lebih pandai dari Vater ketika memanfaatkan situasi," ucap Gwen kesal.

"Kau juga sebagai agen harus cerdik, cerdas, dan pintar," ucap Gautam ia tahu putrinya itu sangat cerdas. Dari kecil di Jerman orang tua dirinya terus mendidik Gwen agar bisa menjadi pengusaha.

"Ya itu pasti, akan kubuktikan aku layak jadi pewaris Mill company," ucap Gwen, hanya karena dia anak perempuan keluarga ayahnya meragukan Gwen.

***

Malam ini di kediaman Milicent, Gautam sengaja mengundang ayah dan keluarga adiknya dan adik iparnya untuk makan malam.

"Ada apa Om? Tumben Om mengundang kami ke sini?" heran Naufal, putra adik dari Laveena.

"Ada seseorang yang kembali," ucap Gautam menyeringai.

"Siapa?" tanya Aaric adik dari Gautam, Gautam bukan orang yang suka mengundang orang asing.

"Lica keluarlah," ucap Gautam, mendengar nama yang tidak terdengar selama delapan tahun ini mmembuat semua orang di sana saling menatap.

"Selamat malam, adakah orang yang merindukanku?" tanya Gwen muncul ke ruang makan.

"Karlotta," ucap Albert ayah dari Gautam dan Naufal.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 13, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Tragedi 16:08Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang