Secret?

81 7 0
                                    


Satu hal yang perlu digarisbawahi ialah, Taeyong menyayangi Johnny. Sangat. Ia tidak membual sewaktu menjawab ia hanya membutuhkan air, api, dan Johnny Suh bilamana ia terdampar di pulau terpencil. Andaikata dunia apocalypse seperti yang sering muncul di televisi belakangan ini sungguhan terjadi, Taeyong merasa ia akan baik-baik saja selama Johnny ada bersamanya. 


Ini bukan hanya soal Johnny Suh the King of Act of Service boyfriend, yang selalu membawakan sebanyak apapun belanjaan Taeyong. Bukan hanya soal Johnny dengan perut sixpack dan kaki jenjang dambaan para model. 

Tapi juga soal Johnny dan kepribadiannya yang hangat. Johnny yang selalu bisa menilai kapan Taeyong perlu dibiarkan sendiri menekuri masalahnya dan kapan Taeyong perlu seseorang untuk menemaninya makan setengah lusin cake. Ini juga soal Johnny yang mengunci tatapannya dari sebrang ruangan, menyampaikan dukungan lewat sorot hangat tanpa kata, bilamana Taeyong merasa gugup atau meragukan kapabilitasnya sebagai seorang leader. 


Lebih dari itu, ini adalah soal Johnny yang menghampirinya di tengah malam, di saat anggota lain sudah terlelap, tanpa kata merengkuhnya dalam dekap erat, mengusap punggungnya selama ia menangis, lepas dari topeng Idola yang selalu dituntut untuk sempurna sepanjang hari.



Mereka memang tidak selalu memperlihatkan ini di depan orang lain, terlebih saat berpasang kamera menyorot tiap gerak-gerik, tapi Johnny Suh menempati posisi yang teramat khusus di hati Taeyong. Bila ada singgasana imajiner di dalam sana, maka posisi itu hanya bisa ditempati oleh Johnny. Tempat spesial yang tanpa sadar telah ia bangun jauh sebelum mereka saling mendefinisikan perasaan masing-masing, jauuh sebelum Johnny mengajarinya perihal sex.


Bila dipikir lagi, Taeyong sudah menempatkan pemuda Chicago itu dalam pedestal sejak mereka masih trainee. Sejak Johnny datang di kelulusan SMA-nya dengan sebuket besar bunga, padahal ia alergi serbuk bunga. Taeyong pikir, secara insting ia sudah mengenali Johnny lebih dari sekedar teman sejak Nuna mengundang pemuda itu di pernikahannya.


Ada terlalu banyak cerita personal telah terjadi di antara mereka, Taeyong bisa menghabiskan waktu berjam-jam untuk mengenangnya satu persatu. Memori yang ia simpan dengan apik. Memori yang setiap harinya selalu bertambah, tak peduli setrivia apapun itu (misalnya kejadian tadi pagi saat Johnny menaruh sebungkus camilan ubi kubus bersama kopi decaff di pangkuannya padahal Taeyong tidak memesan apa-apa).


Bucin,  Doyoung pernah meledeknya. Budak cinta.


Taeyong tidak berniat membantah.


Bahkan, sekelebat pikiran pernah melintas di benak Taeyong, bila Johnny hendak menjadikannya sebagai budak, Taeyong yakin ia akan melakukannya dengan senang hati.


Sayangnya (atau untungnya?) terlepas dari kekuatan tinjunya yang bisa memecah semangka, Johnny Suh is a big softie.  Pemuda tak ubahnya boneka beruang fluffy yang menggemaskan.


Atau, setidaknya begitu yang Taeyong kira.


Sampai suatu siang ia meminjam ponsel pintar kekasihnya itu dan halaman terakhir yang terbuka di mesin pencariannya adalah.....



BDSM directory.



....




(Taeyong berusaha mencerna

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Taeyong berusaha mencerna .gif)


*** TBC ***



A/N. Sebuah pengantar, sebelum hidangan dibuka.

Vote and comment are very appreciated <3

ConsentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang