Pabrik Susu

66.3K 308 23
                                    

Di kota, Pak Bonar membeli beberapa bahan makanan dan peralatan yang mereka butuhkan di sebuah supermarket. Setelah selesai, Pak Bonar mengisi bensin di SPBU.

Di tempat yang sama terdapat seorang pria paruh baya sedang memperhatikan mobil Pak Bonar dari kejauhan. Pria itu bernama
Ujang berumur 60 tahun bekerja sebagai penjual buah keliling. Ia memiliki perawakan pendek, rambut hampir botak di tengahnya, sedikit berkumis dan berjanggut.

Pak Ujang yang sedang mengantar pesanan buah-buahan ke sebuah toko buah dekat SPBU. Sedikit Throwback, ternyata Pak Ujang saksi mata kejadian itu, beliau ada di TKP saat penculikan Dian, namun tidak bisa mengejar mobil mereka tapi Pak Dian ingat sekali nomor plat dan jenis mobilnya. Maka dari itu, Pak Ujang memperhatikan dengan saksama mobil Pak Bonar.

...

POV Pak Ujang

Ini kayaknya bener dah mobil yang kemaren. Mending aku ikutin diam-diam. Setelah melihat mobil sedan itu beranjak dari SPBU, aku menitipkan keranjang buahku ke toko pelanggan buahku.

Aku mulai mengikuti mobil itu dari jauh hingga keluar pusat kota. Karena motorku yang butut ini tidak bisa terlalu kencang dan sempat kehilangan jejak mobil itu. Tapi aku melihat kembali mobil itu saat di belokan menuju bekas pabrik yang tidak beroperasi lagi.

Di rasa aman aku menyembunyikan sepeda motorku di semak-semak pinggir jalan kecil menuju pabrik. Hari mulai gelap, aku terus mengikuti mobil itu hingga berhenti di belakang pabrik. Aku mengintip di balik semak-semak samping pabrik. Secara diam-diam aku menyusup ke dalam pabrik.

...

POV Author

Pak Bonar memarkirkan mobilnya. Lalu masuk dengan membawa alat dan bahan yang ia beli di kota.

"Bu, ini sudah bapak beli sesuai pesanan"

"Oke Pak"

"Ayok Pak kita kasih makan sapi kita"

Sesampai di tempat Dian disekap, Bu Tina mau memberikan Dian asupan makanan yang sudah diraciknya berupa semacam bubur yang sudah dicampurkan sayur-sayuran dan sudah dimasukan obat pelancar ASI.

"Buka mulutmu, Dian. Nih makan"

"Mmmhh.. "

"Kamu makan atau kami paksa hah?"

"Iya Bu"

Akhirnya Dian menuruti perkataan Bu Tina. Dian membuka mulutnya dan mulai makan makanan tersebut.

"Nah bagus, habis. Kalo perut kamu kenyang, kita bisa dapat banyak susu dari kamu haha"

"Ampun Bu, tolong lepasin saya, saya capek Bu"

"Enak aja, malam ini, kamu disedot sampe pagi"

"Tolong jangan Bu, payudara saya sudah nyeri Bu"

"Ga bikin sakit kok, malah kamu keenakan nanti"

"Pak, nyalakan mesinnya" Perintah Bu Tina

"Bu.. jangan, ahh..."

Mesin menyala mulai memompa secara perlahan, ujung selang pada puting mulai menyedot ASI dari payudara Dian.

Di lain sisi, ada sepasang mata menyaksikan dari balik tong-tong minyak di dalam pabrik. Sepasang mata itu milik Pak Ujang yang sudah sedari tadi mengintip. Pak Ujang tak percaya melihatnya, ternyata wanita yang ia saksikan kemarin diculik sudah dimanfaatkan oleh para penculik itu menjadi layaknya sapi perah. Pak Ujang tak ingin gegabah, ia menunggu waktu yang tepat untuk menyelamatkan Dian.

Dian mulai mengerang saat power dinaikkan. Membuat ASInya semakin banyak keluar.

"Ahh.. Ahh.."

"Sstt.. Ahh.. Ahhh"

Mesin terus menyedot payudara Dian. Bu Tina melihat Pak Bonar yang sudah nafsu melihat payudara Dian yang sedang di sedot. Bu Tina lalu meraba penis Pak Bonar, kemudian saling berciuman, Bu Tina menaikkan lagi power mesinnya agar mempercepat hisapan pada payudara Dian, hal itu membuat Dian mendesah cukup kencang hingga nafsu Pak Bonar semakin meningkat untuk mempergauli istrinya di depan Dian.

"Ahh.. Ahhh.. Ahh.. Sakit.."

"Liat Dian Pak, kayak sapi perah ya Pak, sini Pak masukin ke Ibu" Ucap Bu Tina dengan nafsu.

Pak Bonar dan Bu Tina berhubungan intim di depan Dian. Di tengah asik bergumul, dari belakang Pak Ujang keluar dari persembunyiannya lalu menghantamkan kepala Pak Bonar dengan sebatang kayu hingga terkapar.

-Bersambung...

...

Bagaimana kelanjutan kisah Dian?
Tinggalkan ide kalian untuk Dian.
Jangan lupa VOTE dan Like terlebih dahulu. Jika ada kritik atau saran, bisa langsung ke percakapan pribadi.

Untuk yang mau sawer buat author agar lebih semangat dan rutin meng-upload:

https://saweria.co/Mrboness

Gracias¡

Menyusui Para Kakek TuaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang