01. ALTRUISME

162 54 87
                                    

Langit malam dengan ribuan bintang yang bertaburan dan ditengah-tengahnya terdapat bulan purnama memancarkan cahaya keindahannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Langit malam dengan ribuan bintang yang bertaburan dan ditengah-tengahnya terdapat bulan purnama memancarkan cahaya keindahannya. Tanpa bulan, malam terasa gelap. Ketika malam dihadiri bulan maka akan terasa syahdu dan begitu indah yang mampu menenangkan jiwa.

Di bawah langit malam, keluarga Ghalibie tengah makan malam bersama tanpa Lavanya. Makan malam yang tenang namun terasa sunyi, yang terdengar hanya dentingan sendok dan garpu yang beradu diatas piring. Abinawa diam-diam memperhatikan ketiga putranya secara bergantian. Saking sibuknya, ia tak menyadari bahwa ketiga putranya tumbuh seiring berjalannya waktu.

Di sela-sela makan malamnya, bel rumah berbunyi berkali-kali hingga mengusik ketenangan. Karena kesal, Abinawa meneguk air putih beberapa teguk. Kemudian berdiri dari duduknya, ia akan membukakan tamu kurang ajarnya yang telah mengusiknya.

Elkairav memandangi punggung tegap ayahnya yang kian menjauh lalu beralih menatap Kavi yang juga melakukan hal yang sama. "Siapa, bang?"

"Abang gak tau, Kai makan lagi aja." Jawab Kavi diangguki oleh Elkairav.

Di sisi lain, manakala Abinawa membuka pintu. Tubuhnya secara tiba-tiba mendapat serangan berupa dorongan hingga lelaki itu mundur beberapa langkah karena terkejut. Dipandanginya tamu yang tadinya ia katakan kurang ajar ternyata Lavanya, istrinya. Lavanya yang memencet bel berkali-kali. Entah apa yang wanita itu lakukan tetapi dari raut wajah, nampaknya wanita sedang emosi. Terlihat dari cara pandangnya kepada Abinawa yang menyorotkan amarah dan kebencian.

"Apa-apaan kamu, date---

Belum sempat Abinawa menyelesaikan kalimat yang ingin dikatakannya, wajahnya tertoleh secara paksa karena Lavanya menamparnya. Meninggalkan jejak kemerahan saking kuatnya wanita itu menampar rahangnya. Disaat itu juga, rahangnya terasa panas dan perih.

Lavanya menyelonong masuk dan berjalan ke ruang tengah. Manik matanya sempat menangkap ketiga putranya yang duduk di meja makan namun makanannya diabaikan. Ketiganya sama-sama mengalihkan atensinya ke ruang tengah, tepatnya memandangi bundanya yang setaunya baru pulang kerja.

Abinawa menghampiri Lavanya untuk meminta penjelasan mengapa wanita itu pulang dengan tersulut emosi. "Kamu kenapa?!" Tegasnya.

"Kenapa? masih nanya kenapa?!" Balas Lavanya lalu mengeluarkan ponselnya dari dalam tas dan melempar tasnya ke sofa. Mencari sesuatu entah apa kemudian menunjukkannya tepat di depan wajah Abinawa.

"KAMU YANG KENAPA?! KENAPA KAMU SELINGKUH HAH?!"

Kedua mata Abinawa terbelalak melihat layar ponsel istrinya yang terpampang jelas foto dirinya bersama wanita lain. "Kamu dapet darimana?" Tanyanya masih memandangi foto tersebut.

"Itu gak penting, yang terpenting adalah kenapa kamu SELINGKUH?!"

"A-aku--

"AKU APA?! MAU NGEJELASIN APA MAU MENYEMBUNYIKAN KEBENARAN?!"

ALTRUISMETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang