----------
-------------Dulu kita pernah berjalan bersama dibawah derasnya air hujan. Dulu kita pernah saling berbagi cerita tentang hari-hari yang kita jalani.
Dulu kita sering bertemu hanya untuk melepas rindu, tak peduli sesibuk apa diri kita saat itu.
Tapi itu semua 'dulu'. Sekarang, semuanya berubah.
Sekarang kita tak pernah berjalan bersama lagi dibawah derasnya air hujan. Sekarang kita tak pernah lagi berbagi cerita tentang hari-hari yang kita jalani.
Dan sekarang kita tak lagi sering bertemu, karena kita tak pernah lagi merindukan satu sama lain. Oh, mungkin salah.
Aku yang merindukanmu. Dan kau tidak.
Hari-hari yang ku jalani terasa sangat...berbeda...atau mungkinkah asing.
Apa kau tahu?. Disini aku kesepian. Kau mungkin tidak, karena kau bersama dengan dia.
Ya, dia. Dia yang kau kata teman nyatanya menjadi orang baru dalam hidupmu. Sebagai pengganti diriku.
Dulu kau pernah berkata bahwa kau akan selalu bersamaku dan tak ada yang lain. Nyatanya kau berbohong. Pembohong besar.
Diriku memang sudah terbiasa tanpamu. Namun kenangan yang kau tinggalkan dan juga luka yang kau berikan masih tersimpan jauh didalam hatiku.
Tak apa kan jika kenangan manis itu masih terus teringat didalam benakku?.
Dirimu memang sudah pergi. Tapi tidak dengan kenangan itu.
Entah kenapa aku masih saja mengingatnya. Aku membencinya dan juga menyukainya. Aku benci karena itu hanya membangkitkan luka. Aku menyukainya karena itu indah.
Terkadang aku membenci diriku sendiri. Mengapa aku belum bisa melupakanmu?, sementara kau baik saja dengannya. Tanpa diriku.
Kata orang waktu adalah penyembuh terbaik. Aku selalu percaya itu.
Hari demi hari kulewati. tanpa kehadiranmu. Tanpa mu disisiku.
Ku kira kita tak akan bertemu lagi. Tapi hari itu, hari dimana hujan turun deras, aku melihat kau bersama dengannya.
kau terlihat bahagia tertawa bersamanya. hari itu pipiku tiba-tiba menjadi basah. ku kira hujan menerpaku padahal jelas-jelas tanganku menggenggam payung.
mataku basah. Dan saat itu, Aku menangis.
Dadaku sesak. Sakit.
Aku berbalik. Berjalan menjauh darimu. Dan dia.
Aku mencoba menyingkirkan air mata yang jatuh. Namun, air mata ini semakin deras. Sederas hujan yang turun dihari itu.
Perlahan, aku mencoba membuka lembaran baru. Mencoba menuliskan kisah yang baru.
Apa kau tahu?. Aku berhasil.
Saat kita bertemu. Aku tak menangis setelahnya.
Saat kenangan itu hadir dalam benakku. Aku tak menangis mengingatnya.
Setelah mencoba untuk sekian lamanya. Setelah melewati hujan. Aku pun berhasil.
Meskipun membutuhkan waktu yang cukup lama. Namun, waktu memang penyembuh terbaik.
Kini, kenangan-kenangan itu hanyalah sebuah angin yang berlalu. Dan semuanya berjalan seperti biasa.
------------
---------------Hallo.
Kita ketemu lagi di 'Cerita kita' bagian kedua: "tapi itu semua 'dulu'".
Gimana menurut kalian di bagian kedua ini?.
So, kalian yang gamon apa kabar?. Udah bisa lupain dia belum?. Kalau belum, pelan-pelan aja gapapa. Waktu akan memperbaiki semuanya. Tetap semangat ya.
Jika kalian punya uneg-uneg ke aku silahkan komen ya, silahkan kasih kritik dan saran.
Oke sekian. Terimakasih. Sampai jumpa di bagian selanjutnya. Ciao.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cerita kita
RandomSelamat datang di 'Cerita kita'. Tidak ada yang spesial. Ini bukan novel ataupun cerpen. Hanya berisi tentang tulisan-tulisan sederhana. Cerita tentang "aku dan kau". Ini, 'cerita kita'. ------------------ --------------------- >mohon untuk tidak...