Meet pagi, siang, malem
Jangan lupa tinggalkan jejak kalian
.
.
Seperti biasa, mari penuhi kolom ini dengan emot🔮
.
.
≈≈≈≈≈≈
Anna dan Carissa sudah tiba di toko buku yang ingin Carissa datangi. Tampak pengunjung yang tidak terlalu ramai, mengingat ini bukan hari libur.
"Wangi toko buku emang selalu juara" ujar Carissa dengan antusias.
"Buku fiksi, bukan non-fiksi" Anna memutar bola matanya jengah dengan ucapan sahabatnya ini.
"Iya lah, ya kali buku pelajaran" sindir Carissa dan langsung di balas dengan desisan oleh Anna.
Malas berdebat hanya karna masalah buku. Mereka berdua langsung berjalan menuju rak-rak buku fiksi sesuai dengan buku yang akan di beli oleh Carissa.
"Menurut lo, buku ini atau ini?" Carissa menyodorkan dua buku dengan genre berbeda kepada Anna. Genre pertama tentang romance dan yang kedua tentang fantasi.
Anna yang tidak terlalu suka romance, langsung memilih yang fantasi. Dia lebih suka cerita yang penuh misteri dan aksi. Kalau untuk romance, mungkin nanti saja.
"Yang fantasi" ucap Anna sambil memegang buku yang ada di tangan kiri Carissa.
"Tapi gue lebih suka romance" tutur Carissa dengan wajah tanpa dosanya.
Anna menghela nafas. Ia sedikit jengkel, namun bagaimana lagi, itulah Carissa.
"Terserah kamu lah, minta pilihin tapi ujung-ujungnya pilih sendiri" Tampaknya ada sudah lelah dengan tabiat sahabatnya ini.
Sudah hampir berjam-jam lebih mereka mengitari toko buku. Di pelukan Carissa sudah ada tiga buku dengan genre berbeda-beda, sementara Anna hanya mengambil satu buku dengan ketebalan yang lebih dari tiga buku Carissa.
"Eh lagunya day6" ujar Anna dengan antusias.
"Eh iya, lagu yang right through me" Carissa ikut antusias saat mendengarnya.
Chuk cho jin geu o ke e
Seul peu da so jyo it gille
Jo shim seure
Gwen chan nya murodo
De dab uen chim muk pun i eyo"Ayo Sa, aku makin semangat nih nyarinya" Anna menarik Carissa untuk ke rak buku yang akan mereka tuju.
"Giliran ada lagu favorit aja langsung semangat" sinis Carissa.
"Lagunya gratis, hahaha" ucapnya fengan diiringi kekehan kecil.
Setelah selesai membeli buku, mereka memutuskan untuk mampir ke sebuah cafe. Anna dan Rissa terus berbincang tentang masa-masa SMP, Rissa mengingat tentang kejadian memalukan yang ia alami.
Keasikan mengobrol sampai membuat mereka tidak menyadari kehadiran seorang laki-laki yang masih mengenakan seragam sekolah.
"Anjir hantu" tutur Carissa saat menoleh ke arah kanannya.
"Apaansih, gue bukan hantu!" Laki-laki itu mendengus kesal mendengar kata-kata yang di lontarkan Carissa.
"Kamu habis dari mana?" Tanya Anna dengan nada lembut.
KAMU SEDANG MEMBACA
KAINDRA
Teen FictionBagaimana jadinya bila seorang gadis yang hidup di keluarga yang biasa saja, di sukai oleh seirang ketua geng motor? Anna Denissa, perempuan ceria yang terikat oleh cinta seorang ketua geng motor yang amat di segani oleh semua orang. Tingkat polos...