Protektif Brother - Yoshi feat. HyunJiKyu vs HaJeongHwan

1.3K 96 16
                                    


By Req.

***

Senyuman itu luntur seketika karena ketiga sahabatnya lebih memilih mengikuti keinginan pemuda manis lainnya untuk ke taman. Padahal sebelumnya mereka sepakat akan ke Lotte World karena hari ini adalah hari spesial untuk Yoshi.

Yoshi yang telah melakukan reservasi pun merasa sedih dan kecewa. Memang sejak hadirnya pemuda bernama Kim Doyoung itu membuat Yoshi seakan dijauhi oleh ketiga sahabatnya, Haruto, Jeongwoo dan Junghwan.

"Tapi kita kan sepakat ke Lotte World. Gue udah pesen tiket loh.." ucap Yoshi.

"Tinggal direturn kan bisa Ci, kapan lagi sih ke taman sama Doyoung. Lagian dia baru di sini." Saut Haruto.

"Lo kalo mau ke Lotte World ya udah gapapa. Tapi kita mau ke taman. Kalo lo mau ikut ayo aja." Ucap Jeongwoo.

"Ehh kak Oci udah pesen tiket ya? Yah maaf kak tapi aku bener-bener pengen ke taman." Ucap Doyoung.

"Gapapa Doy kita ke taman aja." Ucap Junghwan. Sementara itu Yoshi tak diberikan kesempatan untuk berbicara. Mereka lalu pergi lebih dulu meninggalkan Yoshi yang menatap punggung-punggung itu menjauh.

Yoshi menunduk dan menatap tiket di tangannya. Ia pun meremat semua tiket itu hingga kusut dan rusak seperti hatinya saat ini.

Di taman Yoshi hanya duduk diam dan sedikit berjarak dengan yang lain. Ia melihat bagaimana ketiga sahabatnya yang lebih asyik dengan Doyoung. Padahal posisi Doyoung itu adalah posisinya. Dulu mereka memprioritaskan Yoshi dan selalu menjaga Yoshi. Tapi kini mereka sepertinya sudah berpaling sejak kehadiran Doyoung.

"Gue mau pulang" ucap Yoshi sedikit keras namun tidak didengar oleh yang lainnya. Saat itu juga Yoshi langsung berdiri dan pergi meninggalkan taman.

****

"Aku pulang~" Yoshi melangkah gontai masuk ke dalam rumahnya.

"Kenapa tuh muka dek?" Tanya sang kakak yangs sedang menikmati kopinya sambil membaca koran.

Yoshi menghela nafas lalu duduk di sofa besar. "Hiks" sang kakak terkejut dan lantas menoleh ketika mendengar isakan tangis dari adiknya.

"Loh kenapa nangis? Siapa yang bikin adek abang nangis?"

"Mereka jahat abang~"

"Mereka? Siapa hm?" Hyunsuk mencoba menenangkan sang adik dengan memeluknya. Namun bukannya menjawab, Yoshi malah semakin menangis membuat Hyunsuk panik.

"Kenapa sih dek? Siapa yang bikin kamu nangis?" Tanya Hyunsuk lagi.

Tak lama kemudian dua orang lainnya datang. Mereka juga kakak Yoshi yang baru pulang dari kampus.

"Adek nangis kenapa?" Tanya Jihoon. Hyunsuk menggeleng tanda dia belum tau penyebab adiknya menangis.

"Gara-gara tiga titan lo itu?" Tebak Junkyu sambil duduk menyilangkan tangannya dan menyandarkan badan di sofa.

"Tiga titan? Maksudnya Haruto, Jeongwoo sama Junghwan?" Tanya Jihoon.

"Udah yuk nangisnya. Sekarang cerita ke kita kenapa adek nangis." ucap Hyunsuk sembari menghapus air mata Yoshi.

Akhirnya setelah diam beberapa menit, Yoshi menceritakan semuanya pada ketiga kakaknya. Tentu saja itu membuat mereka marah terutama Jihoon.

"Bajingan" desis Jihoon kemudian dia langsung keluar. "Abanggg" Yoshi mengejar Jihoon sebelum sang kakak masuk mobil.

"Abang mau ngapain?" Tanya Yoshi.

"Mau gue kasih pelajaran tuh bajingan bertiga." ucap Jihoon penuh penekanan. Enak aja dia sama kedua saudaranya yang lain susah-susah bikin si bungsu senyum malah dibikin nangis sama orang lain.

"Engga perlu. Udah biarin aja bang." ucap Yoshi sambil menarik-narik ujung jaket Jihoon.

"Biarin gimana? Mereka udah berani bikin kamu nangis."

"Tapi mereka juga gak salah bang, itu hak mereka kalo emang lebih milih Doyoung." Ucap Yoshi membuat Jihoon menghela nafas kasar.

"Okey. Tapi abang gak ngizinin kamu main sama mereka lagi daripada kamu nangis." Ucap Jihoon mutlak membuat Yoshi hanya mengangguk pasrah.

Benar saja, meski Yoshi diam dan menghindar, tidak ada satupun dari ketiga sahabatnya bertanya. Mereka seakan lupa dengan Yoshi. Kini mereka lebih dekat dengan Doyoung. Yosh menatap keempat orang yang duduk sambil saling melempar candaan di halaman kampus.

Tiba-tiba kepalanya ditepuk pelan oleh seseorang membuat Yoshi menoleh. Ternyata itu salah satu kakal kembarnya, Junkyu.

"Ayo pulang Ci" ajak Junkyu diangguki oleh Yoshi.



*****

Haruto, Jeongwoo dan Junghwan menghentikan motor mereka karena ada seseorang yang menghadang.

"Kok berhenti?" Tanya Doyoung yang duduk di belakang Haruto.

"Kamu diem di sini ya." Ucapnya pada Doyoung kemudian dia turun bersama Jeongwoo dan Junghwan.

"Kalian mau ngapain? Udah gak usah diladenin." Ucap Doyoung begitu menyadari situasinya.

"Tenang aja Doy, kamu diem di sini." Ucap Jeongwoo. Kemudian mereka bertiga berdiri di depan motor masing-masing sambil menunggu orang di depan mereka membuka helmnya.

"Jadi ini alesan adek gue nangis." Ucap orang itu membuat ketiganya terkejut. Mereka mengenali suara ini. Setelah pria di depan itu membuka helm, lagi-lagi mereka hanya bisa terdiam kaku.

Jihoon berbalik menatap ketiganya kemudian pandangannya beralih ke arah Doyoung yang juga menatapnya bingung dan takut.

"Bang... ini ada apa?" Tanya Haruto mendekat.

"Banyak tanya anjing!"

BUGHHHH

Mereka terkejut saat Jihoon tiba-tiba memukul wajah Haruto hingga pemuda itu tersungkur.

"Haruto!!"

"Bang kenapa lo mukul Haruto?!" Tanya Junghwan. Mereka membantu Haruto termasuk Doyoung.

"Itu balesan buat kalian yang bikin Yoshi nangis." Ucap Jihoon.

"Yoshi nangis? Dia kenapa bang?" Tanya Jeongwoo.

"Cih. Buat apa lo nanya adek gue nangis kenapa? Semua karena lo bertiga bajingan!"

BUGHHHH

BUGHHHH

Jeongwoo dan Junghwan ikut terkena bogeman dari Jihoon.

"STOP! Lo kenapa sih mukulin orang tiba-tiba?! Alesan lo tuh gak masuk akal tau gak?" Teriak Doyoung.

"Doy.." Junghwan berusaha menarik Doyoung namun pemuda manis itu menepisnya.

"Diem. Lo bertiga harusnya ngelawan dong!" Ucapnya kemudian menatap tajam ke arah Jihoon yang hanya melihatnya dengan tatapan datar.

"Seberarti apa sih kak Yoshi sampai lo harus mukulin tiga orang? Lemah banget gitu doang nangis dan ngadu." Ucap Doyoung dengan nada mengejek membuat Jihoon naik pitam.

"Doy!" Bentak Jeongwoo tanpa sadar. "Apa?!" Sentak Doyoung balik.

"Kenapa? Apa hidup dan keberadaan lo gak pernah dianggep berarti sampai lo nanya arti Yoshi di hidup gue?" Tanya Jihoon membuat Doyoung diam.

"Lo rebut orang-orang terdekat Yoshi karena lo iri dan gak pernah seberuntung Yoshi. Lo berusaha biar perhatian mereka bertiga cuma terfokus buat lo. Lo pikir gue gak tau latar belakang lo? Mahasiswa pindahan dan orang tua yang broken home. Lo pernah dibully kemudian jadi pembully sampai bikin anak orang bunuh diri. Ayah lo pejabat tinggi yang ngeluarin uang buat nutupin kasus lo demi nama baik dia. Ayah lo korupsi besar-besaran dan suka main wanita. Sementara ibu lo sekarang lebih memilih dunia malam dibanding harus ngurusin lo. Lo di kirim ke sini dengan segala kuasa ayah lo." Ucap Jihoon membuat nafas Doyoung tercekat. Sedangkan Haruto, Jeongwoo dan Junghwan terkejut akan fakta yang baru mereka tau tentang teman barunya.

Mereka hanya tau jika Doyoung adalah anak yang tidak memiliki orang tua dan baik hati.

"Sekarang gue jawab betapa berartinya Yoshi buat gue dan keluarga. Sebelumnya gue perlu ngenalin diri kan ke lo?" Tanya Jihoon.

"Gue Choi Jihoon, anak kedua dari empat bersaudara dan Yoshi adalah anak bungsu yang sangat disayangi termasuk sama gue. Yoshi ibaratnya permata yang wajib gue dan keluarga lindungi. Gue dan dua saudara gue yang lainnya gak akan pernah sedikitpun ngebiarin orang lain nyakitin Yoshi apalagi bikin dia nangis. Lo tau? Gue paling kejam diantara dua kakak Yoshi yang lainnya. Gue bisa bunuh lo sekarang juga tanpa harus ngotorin tangan gue sendiri." Ucap Jihoon penuh ancaman.

"Dan buat lo bertiga, gue gak akan pernah ngizinin Yoshi buat ketemu atau temenan sama kalian lagi. Sebenernya Yoshi udah ngelarang gue buat ngasih lo bertiga pelajaran, tapi gue gak akan pernah tinggal diam dan lo tau itu." Ucap Jihoon terakhir kalinya kemudian pergi menggunakan motor sportnya meninggalkan mereka.

End.

ONE SHOTWhere stories live. Discover now