Red Flag - KyuYosh

1.1K 67 3
                                    

⚠️ 18+

By Req.

Yoshi pemuda manis berparas cantik itu kini tengah menatap pemuda tampan di depannya dengan tatapan malas. Sedangkan pemuda itu dengan segala caranya merayu sang kasih agar mau memaafkannya setelah kejadian kemarin ia kembali ketahuan pergi ke club.

"Ayo dong sayang maafin aku ya?" Mohonnya.

"Gak. Aku tuh capek tau Kyu harus gini terus. Kamu ngelakuin salah berulang kali yang ujung-ujungnya minta maaf tapi bakal kamu ulangi lagi."

"Ya maaf sayang aku khilaf beneran deh."

"Gak ada khilaf sesering itu ya Kim Junkyu." Ujar Yoshi kesal. Junkyu lantas berpindah duduk di sebelah Yoshi kemudian memeluk lengannya.

"Lepas gak? Minggir sana ishh aku masih kesel ya sama kamu!" Usir Yoshi namun Junkyu malah tersenyum. Jika kekasihnya sudah mulai bilang kesal, itu artinya Yoshi sudah memaafkannya.

"Sayang, aku punya sesuatu deh buat kamu" ucap Junkyu.

"Aku gak percaya. Bilang aja kamu mau ngasih aku obat perangsang lagi kan biar kamu bisa ngewe?!" Tuduh Yoshi.

"Husss curigaan banget sama pacar sendiri. Aku serius sayang. Tapi kalo kamu mau aku ewe sih gass!"

Plakkkk

"Aduhhh kok kamu mukul aku sih?!" Junkyu mengusap kepalanya yang di pukul oleh Yoshi.

"Rasain! Udah sana, aku mau mandi!" Yoshi lantas berdiri dan langsung pergi ke kamar mandi di dalam kosnya.

"Bareng dong sayang~"

"Gue pukul ya lo!" Seru Yoshi membuat Junkyu tertawa. Setelah itu Junkyu merebahkan dirinya di kasur milik Yoshi sambil memainkan handphonenya. Sedetik kemudian terlintas di pikiran Junkyu untuk mengerjai kekasihnya itu.

Junkyu mengunci pintu kamar kos Yoshi kemudian berjalan ke arah kamar mandi. Kebetulan sekali Yoshi tak mengunci pintu yang entah dia lupa atau sengaja hal itu justru membuat Junkyu tersenyum senang.

"Sayang aku kebelet"

"ANJING! Kim Junkyu! Keluar gak lo?!" Pekik Yoshi yang terkejut karena Junkyu masuk begitu saja saat dia sedang sabunan. Junkyu yang diteriaku malah sibuk menelan ludahnya kasar karena disuguhi tubuh indah kekasih mungilnya itu.

"HEHH MATA!"

"Aduh iya ampun sayang, aku kebelet bentar" ucap Junkyu kemudian membuka celananya dan mengeluarkan junior miliknya.

Yoshi lantas menutup matanya dan berbalik badan. "Kenapa sih sayang? Biasa liat juga"

"Matamu! Cepetan keluar Kyu!" Usir Yoshi namun yang Junkyu lakukan adalah mendekati Yoshi. Entah sejak kapan pemuda itu sudah menanggalkan seluruh pakaiannya.

"Ehh-" Yoshi terkejut karena tiba-tiba Junkyu memeluknya dari belakang ditambah Yoshi merasakan Junkyu telanjang.

"Aku kangen tubuh kamu~" bisik Junkyu membuat bulu kuduk Yoshi meremang. "Junkyu bajingan gue mau mandi!"

"Aahhh" Yoshi kelepasan mendesah karena Junkyu meremat juniornya sambil menjilati leher putih kekasihnya itu.

"K-Kyu.." Junkyu menulikan pendengarannya dan terus memberi rangsangan pada titik-titik sensitif Yoshi.

"Nikmatin aja sayang~" bisik Junkyu. Tangan Junkyu mulai memebelai pantat sintal milik Yoshi. Juniornya sejak tadi sudah tegang dan menyundul belahan pantat itu.

Junkyu menyuruh Yoshi untuk menungging kemudian ia berjongkok. Tangan Junkyu beralih memutar keran shower hingga air membasahi keduanya. Lalu Junkyu mulai menusuk hole Yoshi dengan satu jarinya.

"Akhhhh" Yoshi memekik begitu merasakan jari panjang Junkyu memainkan holenya.

Junkyu tidak puas hingga kembali menambahkan satu jarinya kemudian membuat gerakan menggunting hingga membuat Yoshi mendesahkan namanya.

"Aahhh Jun.." Setelah puas bermain, Junkyu berdiri kemudian menarik kekasihnya menjauh dari shower. Junkyu duduk di atas closet yang tertutup kemudian meminta Yoshi untuk memuaskan penisnya sebelum nanti ke permainan inti.

"Jilat" ucap Junkyu yang entah kenapa selalu membuat Yoshi menurut. Laki-laki manis itu mengurut penis panjang kekasihnya kemudian mulai menjilatinya sebelum ia memasukan itu ke dalam mulut kecilya.

"Aaahhh hangat banget.."

Yoshi memaju mundurkan kepalanya sambil memainkan twins ball kekasihnya. Sedangkan Junkyu sendiri merem melek dibuatnya.

"Aaahhh udah aku mau masukin kamu" ucap Junkyu kemudian ia berdiri dan menyuruh Yoshi menungging berpegangan pada wastafel.

"AKKKHHHHH" Yoshi berteriak begitu Junkyu dengan santainya menghentak penisnya hingga tertanam sempurna pada lubang anal kekasihnya yang benar-benar sempit.

"aahhh Jun sakithh nnghh"

"Nanti juga kamu pengen lebih" ledek Junkyu dan terus memaju mundurkan pinggulnya.

Desahan demi desahan mereka keluarkan seiring gerakan Junkyu yang semakin cepat. Sementara Yoshi yang sudah keluar 2 kali kini merasa ingin keluar lagi.

"Aahhh aahhh Jun.. aku nghh mau keluar.."

"Bentar sayang barengan. lubang kamu nikmat banget ahhh" Junkyu meremas bulatan pantat Yoshi kemudian menamparnya hingga memerah.

"Gilaa ini gilaa aaahhhh"

"Junn ngghh aahhh aku gak kuat.."

Dalam 3 hentakan berikutnya mereka berdua lantas keluar bersama dengan Junkyu yang mengeluarkan sperma miliknya dalam lubang Yoshi hingga meleleh keluar.

"Aku belun puas" bisik Junkyu hingga Yoshi harus kembali melayani nafsu bejat kekasihnya itu.


***

"Jadi dia gak marah sama lo?" Tanya Yuna. Junkyu menggeleng kemudian menghisap rokok di tangannya lalu asapnya ia hembuskan ke dalam.

"Mana bisa dia marah lama-lama apalagi gue ewe" ucap Junkyu.

"Anjing emang. Bisa-bisanya Yoshi pacaran sama bajingan kayak lo" ucap Yuna heran.

"Lo mau gak?" Tanya Junkyu.

"Apa?" Yuna menaikan alisnya.

"Gue ewe"

BUGHHHH

"Asu!" umpat Yuna setelah melempar bantal sofa ke arah sepupunya itu. Memang Kim Junkyu dengan mulutnya gak bisa direm.

"Kok marah sih, lo juga biasa ngewe kan sama mantan lo" ejek Junkyu.

"Enyah sana lo sialan" umpat Yuna kemudian meninggalkan Junkyu yang tertawa.

"Gue serius padahal pengen nyoba sama sepupu" ucap Junkyu setelahnya. "Kalo gue ajak Asahi ngeroom pasti maulah ya" ucapnya kemudian mengambil handphone dan menghubungi Asahi si bartender club yangs sering Junkyu goda. Dan itu Junkyu lakukan tanpa Yoshi ketahui karena Yoshi taunya dia hanya ke club untuk mabuk. Faktanya, Asahi adalah sepupu Yoshi. Junkyu tau itu, Junkyu ingin mendapatkannya namun tidak mau melepaskan Yoshi. Memang bajingan~

***

End. Maap ini agak gajelas tapi dapetlah plus plusnya

ONE SHOTOnde histórias criam vida. Descubra agora