Delapan

46 12 0
                                    


Aurora mendengar suara ribut dari luar markas, bersama dengan bising knalpot motor.

"Ada apa tuh?" tanya Aurora

"WOI, MANA PEMIMPIN LO SEMUA? DASAR GENG LEMAH!"

"Region" celetuk Exion

Region adalah geng Eric, mereka adalah musuh bebuyutan Evador dan Xeven, salah satu alasan kenapa terbentuk XeVa. Region sering membuat ulah dengan Xeva dan bahkan sampai ke masyarakat luar, membuat citra anak motor semakin buruk. Entah apa yang diinginkan oleh Eric. Exion juga baru teringat dengan taruhan mereka tiga hari lalu, bukankah Eric kalah dan harus mengikuti apa yang Exion mau? Bukankah Eric seharusnya tak mencari masalah lagi dengan Evador?

"Woi! mau apa lo? ngajak ribut lo?" ucap salah satu anggota Evador yang tengah bermain kartu

Eric dan kawan-kawannya masuk ke pekarangan markas Evador, "Heh! mana pemimpin lu? geng pengecut ya kek begini!" ucap Lionel, partner Eric

"Ada apa ini?" tanya Exion singkat lalu melihat kearah Eric dan Lio.

"Lo kemaren udah kalah kan? Ric, kemaren kita udah damai. Kenapa sekarang lo ngajak perang lagi?" Tanya Alan

"Ada alasan kenapa gue benci lagi sama XeVa, Ex! Intinya gue gak bakal puas kalo lu belom mati" balas Eric

"Kita bisa bicarain ini baik-baik, Ric"

Eric berlari kearah Exion dan Bugh! pukulan mendarat diwajah Exion. Exion memerintahkan anak-anaknya untuk membalas perbuatan Eric, Eric tak hanya datang bersama Lionel, ia membawa anggotanya untuk menyerang markas.

Alan yang ternyata sudah siap dengan tongkat golf dari tadi langsung berlari dan memukul kepala anggota Region yang sedang menyerang Umar. Anggota Duryudana sekarang muncul dihadapan mereka, dan mereka mengerjutkan seluruh anggota Evador lainnya. Karena mereka mendadak bisa berkelahi.

Exion kini sedang melawan Eric di dalam markas, iya, Eric berlari kedalam markas dan melajutkan peperangannya didalam markas.

Exion melayangkan pukulan dan mendarat dengan sempurna di wajah Eric, Eric oleng setelah terkena pukulan Exion, Namun Eric masih bisa menghindar dari pukulan Exion yang kedua kalinya. Eric melakukan teknik uppercut yang berhasil mengenai ulu hati Exion, ia lalu melayangkan pukulan dan mengenai batang hidung Exion. Exion seketika merasakan nyeri di bagian yang terkena pukulan, Exion kembali melayangkan pukulannya namun hanya mengenai ujung bibir Eric. Melihat Eric yang kehilangan keseimbangannya setelah terkena pukulan dari dirinya, Exion langsung menendang lawannya hingga menabrak tembok yang ada di belakangnya.

Exion menarik Eric dan mendorongnya hingga terjatuh dilantai, Exion menduduki dada Eric dan memukuli wajah tampan Eric berkali-kali, Jiwa algojo Exion kini memegang penuh tubuhnya.

"Mati lo! Mati! Mati! Mati!" ucap Exion ketika memukuli Eric

Eric kini sudah tak bisa melakukan apa-apa, ia lemas karena keganasan Exion, andai ada wasit yang bisa memisahkan mereka, mungkin ia tak akan seperti ini.

Masalah keributan diluar sudah selesai, Region tengah tiduran di teras Markas menahan sakit, begitu juga dengan beberapa anggota Evador. Aurora masuk kedalam markas dan mendapati Ezion yang sedang memukuli Eric. Melihat itu Aurora langsung berlari kearah mereka untuk memisahkan mereka, mata Aurora membulat ketika melihat wajah Eric yang sudah tak karuan karena pukulan Exion. Aurora juga melihat wajah Exion yang terluka karena perkelahian mereka, namun ada satu hal yang membuat Aurora tertegun, Exion menangis

"Exion, cukup! Dia bisa mati di tangan kamu" ucap Aurora sambil menarik Exion menjauh dari Eric yang sudah terkapar lemas.

"Rora! kamu tau apa yang bikin aku benci sama dia? dia gak tepatin perjanjiannya, waktu itu dia kalah taruhan, dan berani-beraninya dia muncul lagi" ujar Exion dalam isak tangisnya, Aurora terdiam, begitu kecewanya kah dia? sampai memukuli Eric hingga babak belur.

My Psycho TwinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang