Pagi ini (name) berjalan dari rumahnya ke depan komplek untuk membeli bubur ayam.

Sudah dari lama (name) menginginkan bubur tersebut sebagai menu sarapan pagi tetapi selalu saja ia kehabisan karena saking banyak peminatnya.

"Ngantuk, tapi ngidam bubur pagi-pagi" ucap (name) berjalan dengan mata yang belum sepenuhnya terbuka lebar.

Pertemuan kemarin dengan shoto membuat (name) menangis hingga larut malam sebab ia tidak menyangka pria itu menjebaknya.

Dapat dipastikan juga bahwa mino ikut serta dalam skenario drama driver palsu kemarin, voucher discount yang ia tawarkan kemarin itu adalah voucher ghoib alias tidak ada.

Semalam melalui chat mino mengirim pesan permohonan maaf kepada (name) karena telah ikut serta dalam skenario penjebakan kemarin, (name) langsung menelfon bocah itu untuk memarahinya namun nomor anak itu langsung mendadak tidak aktif.

Saat mereka bertemu (name) akan pastikan bocah itu akan menerima balasannya.

Sejujurnya (name) masih belum bisa melupakan shoto bahkan ia masih mencintainya, namun (name) juga harus sadar diri bahwa pria itu sudah bosan dengannya.

Pertemuan semalam membuat (name) menjadi gagal untuk move-on.

(name) menghembuskan nafasnya malas, ia tidak ingin harinya menjadi buruk karena memikirkan hal yang membuatnya tidak mood.

akhirnya (name) sampai di tukang bubur tersebut dan ia langsung memesan...

"bang, mau kubur, atasnya taburin bawang goreng"

tukang bubur itu membuka mulutnya karena terkejut dengan apa yang (name) katakan.

"buset neng masih muda udah minta dikubur dan kuburan nya request pula pake bawang goreng, kuburan itu ditabur kembang dek bukan bawang goreng, nyebut dek nyebut!" tukang bubur itu khawatir dan bergegas menggoyang goyangkan pundak (name) dengan dramatis.

para pembeli reflek memandang (name) dengan ekspresi terkejut dan iba.

'yaampun' ucap (name) dalam hati, ekspresinya sekarang berubah menjadi datar dan ia menepuk keningnya sendiri.

ia terlalu kelelahan karena kurang tidur sehingga tidak menyadari apa yang telah ia katakan barusan.

(name) kembali memandang sekitar dan ia melihat para pengunjung wahana bubur ayam rata-rata menatapnya prihatin.

(name) berbisik ke tukang bubur ayam tersebut "gak jadi beli bang, duitnya kurang kayaknya duit saya di copet sama tuyul"

(name) berbohong dan langsung pergi sebab sudah kepalang malu, ia berjalan pulang ke rumah dengan perasaan sebal.

mama dan papa (name) sudah kembali ke rumah setelah melaksanakan kegiatan lari pagi.

(name) langsung duduk dan membuka plastik yang mama dan papanya bawa berharap itu adalah makanan dan ternyata ada bubur ayam depan komplek yang barusan (name) gagal beli.

Tiba-tiba mamanya memeluk (name) dari belakang "selamat pagi anak cantik"

(name) tersenyum dan menjawab "selamat pagi juga mama cantik"

(name) membuka styrofoam bubur tersebut dan langsung menyantap sarapanya.

Tiba-tiba mama mencolek tangan (name) "udahan dong marah sama shoto nya, kamu emangnya gak mau dengerin penjelasan dia dulu"

Senyum (name) langsung pudar mendengar nama pria itu.

"(name) udah putus ma sama shoto jadi jangan bahas-bahas dia lagi" ucap (name) malas-malasan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 05, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

HhHhHhH ( Shoto Todoroki X Reader)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang