part eight

526 46 0
                                    

Wonwoo seneng dan senyum senyum sendiri sambil ngeliatin hp. Udah beberapa hari belakangan ini dia sering chattan. Pernah jalan juga sih beberapa kali. Entah kenapa dia suka.

Wonwoo juga inget perkataan Jun sebelum mantannya pergi ke China. Dia ngerti, tapi dia gak mau berharap untuk Jun balik.

Lagi pengen leseh lesehan, Wonwoo berdecak sebal pas denger suara ketok pintu. Dia jalan males malesan.

"Siapa sih"

Pas buka pintu Wonwoo malah langsung cengo. Dia mandang cowok di depannya penuh tanya.

"Ngapain Dip?"

Mingyu- cowok yang ada di depannya cuma senyum manis. Di tangan Mingyu udah ada bouquet bunga dan boneka teddy bear warna cream. Dandanannya juga rapih banget.

"Happy valentine kak"

Wonwoo senyum manis. Dia lupa kalau Mingyu pengen ngasih dia hadiah valentine. Kejutan yang menyenangkan sih.

"Buat gue?"

"Buat pacar gue"

"Hah?"

Wonwoo cengo lagi waktu denger jawaban Mingyu. Yang ngejawab udah ketawa pelan dan nyisir rambutnya ke belakang.

Mingyu gigit bibir bawahnya terus ngasih bouquet bunga dan teddy bear di tangannya ke Wonwoo.

"Iya buat lu. Gue mau ngaku sekaligus buat permohonan nih kak"

Wonwoo terima bouquet bunga dan teddy bearnya lalu natap Mingyu penuh tanya.

"Gue ngaku, gue udah suka sama lu dari awal kita ketemu kak. Gue udah bilang kan kalo mau pdkt sama lu? Gue mohon terima rasa suka, sayang dan cinta gue ke lu. Iya tau emang kita pdktnya terlalu cepet. Belum ada dua bulan lu putus dari Jun, tapi gue udah langsung ngegas aja. Gue pembalap, lu udah tau kan cara gue bawa motor. Jadi pacar gue ya kak? Abis itu ayo kita rayain valentine ini bareng bareng sebagai pacar"

Wonwoo gak bisa berkata kata. Dia natap Mingyu kaget dan ngebenerin letak kaca matanya yang melorot.

Mingyu sih diem aja. Dia natap Wonwoo lembut dan senyum manis. Ngasih waktu buat Wonwoo untuk mencerna semua kata kata dan kejadian ini.

"M-maaf Dip"

Wonwoo menunduk dan menghela napas pelan. Anjir dia kok merasa gak enak ya di tembak Mingyu di depan kamar kos dengan baju jelek kayak gini.

"Gue gak bisa nerima lu"

Lebih gak enak lagi karena Wonwoo gak bisa nerima Mingyu.

Cowok bongsor yang baru di tolak itu langsung melotot dan menganga karena gak percaya.

"Maaf yaa. G-gue udah punya pacar"

Wonwoo ngucapin kata maafnya lirih. Dia merasa gak enak dan bersalah banget udah nolak Mingyu. Tapi dia emang udah punya pacar lagi. Dan itu bukan mantannya- Jun.

Yang ditolak cuma bisa nunduk dan tersenyum miris. Gini ya rasanya ditolak? Mingyu pasti kena karma. Selama ini dia selalu nyakitin hati mantan mantannya. Baru kena batunya sekarang, disaat dia baru pertama kali ngerasain jatuh cinta yang sebenarnya.

"Adipati..."

Mingyu mendongak. Menatap Wonwoo lembut, lurus di mata dan tersenyum maklum. Dia mulai memundurkan langkah perlahan. Menjauhi Wonwoo dan kamar kosnya.

"Its okay kak. Sori ya gue malah ngungkapin perasaan disaat lu punya pacar, valentine lagi. Hehe"

Cowok itu ngangkat tangan kanannya melambai kepada Wonwoo. Tangan kirinya menggenggam kunci motor dengan erat.

"Thanks ya kak. Gue seneng kita bisa jadi temen, jangan canggung sama gue. Happy valentine, kak Dava"

Setelahnya Mingyu melenggang pergi. Sambil berkedipkan mata menahan tangisan yang mau turun.

Wonwoo cuma bisa menggigit bibir bawahnya dan mencengkram boneka pemberian Mingyu. Dia menunduk dan menghela napas. Bouquet bunga yang diberkan Mingyu... Wonwoo jatuhkan dan dia buang ke tempat sampah di depan kamarnya. Sementara boneka teddy bearnya... Wonwoo gak sanggup buang boneka lucu itu, jadi dia bawa bonekanya ke dalem.

Di dalem kamar Wonwoo langsung buka hpnya dan ngechat seseorang.

Mine♡

Tadi Adipati dateng
Dia nembak aku
Maaf ya aku lebih milih kamu daripada dia
sent 07.58

Kamu lagi apa Dit?
sent 07.59

Dan Wonwoo memijat pelipisnya yang pening karena kejadian tadi.

...

Mingyu memarkirkan motornya di depan kantor Jisoo. Dia membuka helmnya cepat dan melempar helm itu tidak peduli. Dengan langkah cepat Mingyu masuk dan berjalan lurus ke ruangan Jisoo.

Semua orang yang melihat Mingyu mengernyitkan kening dan menggeser memberi Mingyu jalan.

Pintu ruangan Jisoo dibuka oleh Mingyu. Ada Seokmin dan Jisoo yang lagi duduk berdua sambil suap suapan cokelat.

"Lah Dip, kenapa lu?"

Jisoo langsung berdiri karena kaget melihat Mingyu. Seokmin pun ikut berdiri tiga detik setelahnya. Dia memandang Mingyu khawatir dan disaat kedua mata mereka bertemu, Mingyu langsung berlari dan memeluk Seokmin.

"Lah bocah ngapa anjir. Woi Adipati!"

"Ikut gue Seok, kita ke rumah Soonyoung. Telpon Vernon."

Setelah membisikkan kata kata itu kepada Seokmin, Mingyu langsung pergi lagi.

Jisoo memandang Mingyu dan pacarnya bergantian.

"Kamu deket sama Adipati?"

"Ceritanya panjang. Aku pergi dulu ya, kayaknya Adipati lagi sekarat"

Seokmin mengecup pipi kanan Jisoo dan pergi menyusul Mingyu. Di sepanjang jalan dia menelpon nomornya Vernon dan ngomong buru buru saat panggilannya sudah terjawab.

"Si Adipati sekarat. Ayo kumpul di rumah Soonyoung. Bawa beer yang banyak"

Tanpa menunggu jawaban Vernon, Seokmin langsung memutuskan sambungan telepon. Dia menarik Mingyu dan membawanya masuk ke dalam mobil.

"Kenapa sih lu anjing. Jangan bawa motor entar lu mati kecelakaan. Bikin orang khawatir aja"

Mobil Seokmin pun melaju. Menuju rumah Soonyoung yang letaknya agak jauh dari kantor Jisoo. Sepanjang jalan kesana Mingyu hanya diam dan memandang jendelan dengan kosong. Pengen nangis tapi malu.

...

Seungcheol yang baru mendapatkan pesan dari Wonwoo langsung membulatkan mata dan berjalan meninggalkan Jeonghan ke kamar mandi.

Wonwoo

Tadi Adipati dateng
Dia nembak aku
Maaf ya aku lebih milih kamu daripada dia
read

Kamu lagi apa Dit?
read

Seungcheol menghela napas gusar. Merasa bersalah kepada adiknya, namun Seungcheol merasa ini keputusan terbaik. Iya kan? Terbaik?

Wonwoo

Aku baru bangun
Sekarang kemana bocahnya?
Kamu jangan lupa makan ya
Happy valentine
sent 08.05

Kaki Seungcheol tiba tiba terasa lemas dan dia duduk di lantai kamar mandi. Helaan napas tidak henti hentinya keluar dari mulut Seungcheol.

Tbc

[✔] Bangsat ✗ Meanie + JeongcheolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang