1.

20 3 0
                                    

Seorang wanita sedang melahirkan, menit pertama bayi perempuan lahir dan 7 menit kemudian bayi laki-laki lahir, mereka kembar. "Begini, kan terlihat gagah saat kamu pakai seperti itu!" Ucap sang kembar gadis, "Tapi aku masih kecil!" Keluh sang kembar laki-laki. "Hei, kalian sedang apa? Kenapa agak ribut?" Tanya sang ayah, "Dia ayah! Ruxti memakaikan aku dengan salah satu pakaian ayah ini!" Jawab sang kembar laki-laki, "Tapi Rotxo tampak cocok pakai itu, dia juga laki-laki kan?" Bela sang kembar perempuan, Ruxti pada sang kembar laki-laki, Rotxo. "Kembalikan itu, Rotxo belum cukup umur Rutxi, dia masih belum cocok untuk menggunakan ini" Jelas sang ayah, "Iya, iya. Aku minta maaf Rotxo!" Jawab Rutxi meminta maaf, "Aku maafkan!" Jawab Rotxo girang.

**•̩̩͙✩•̩̩͙*˚ ˚*•̩̩͙✩•̩̩͙*˚*✫

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

**•̩̩͙✩•̩̩͙*˚ ˚*•̩̩͙✩•̩̩͙*˚*

Rutxi dan Rotxo tumbuh besar dengan kemampuan mereka sendiri, Rotxo sekarang punya sahabat masa kecil hingga sekarang ia berumur 15 tahun dan ada rahasia yg sahabatnya sembunyikan dari Rotxo. Rutxi sendiri melakukan kesenangannya yaitu merakit senjata, sekaligus berkerjasama dengan Olo'eyktan klan Metkayina.

(Tanpa rambut panjang yg di depan)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Tanpa rambut panjang yg di depan)

(Tanpa rambut panjang yg di depan)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Tanpa tato)

Rutxi sangat menyukai senjata yg berbahaya, namun Rotxo sendiri agak tidak suka saat kembarannya sekaligus kakaknya membahas hal seperti itu. Rotxo lebih suka berenang dan melihat keindahan laut daripada senjata yg mengerikan, Rutxi cukup bosan mendengar keindahan laut dari Rotxo terus menerus. "Lihat tombak ini! Cukup bagus untuk menusuk sesuatu!" Seru Rutxi, "Ya.. Tapi hati-hati, bisa-bisa aku yg tertusuk.." Jawab Rotxo menjauhkan ujung tombak yg berada dekat dengan dada nya. "Lautan itu indah, kemarin aku lihat tanaman bergerombol dan tiba-tiba saat ku sentuh bersinar dan sangat indah!" Seru Rotxo menjelaskan lautan, "Ya ampun.... Bosan sekali.. Aku tidur saja kalau begini" Keluh Rutxi bosan mendengar cerita Rotxo.

"Kakakku sekaligus kembaran ku akan ikut berburu dengan kita sementara, tidak apa kan Ao'nung?" Tanya Rotxo pada sahabatnya, Ao'nung, "Dia bisa berburu? Aku tidak percaya jika dia bisa berburu walaupun dia bekerjasama membuat senjata bersama ayahku" Ejek Ao'nung melihat Rutxi dengan tatapan tampak tidak menerima kehadirannya, "Terserah.. Mau ku buktikan?" Jawab Rutxi menantang Ao'nung, "Ayo, kenapa tidak?" Jawab Ao'nung dengan senyuman liciknya.

Tepat di laut, yg lain termasuk Rotxo hanya membiarkan mereka untuk bertanding mencari buruan terbanyak dengan menggunakan satu tombak saja. Rutxi terbiasa menyelam menggunakan ilu dan bisa melihat mangsa dengan pengelihatan yg cukup tajam. Beberapa menit kemudian mereka berdua kembali ke permukaan dan pemenangnya adalah Rutxi dengan satu tombak berisi 19 mangsa, Ao'nung hanya mendapat 12 mangsa dan masih tidak terima namun ia tidak bisa menyakiti wanita yg ia cintai. 'Aku tidak bisa menyakiti dirinya, dia terlalu sempurna..' batin Ao'nung melihat Rutxi mendekati Rotxo, "Lihat? Aku adalah pemenangnya. Kalian, bawa buruan ini masuk ke jaring dan keranjang. Buruan mu Ao'nung?" Ucap Rutxi pada kembarannya sekaligus adiknya, perintahnya pada teman Ao'nung yg lain, dan bertanya pada Ao'nung. "Ambil ini, si gadis kesatria" Jawab Ao'nung dengan menyebut julukannya.

Ada bayangan ikran terbang saat mereka berniat ingin kembali setelah berburu. "Ayo balapan! Yg sampai lebih dulu akan mendapatkan kerang emas ini!" Ucap Rutxi menantang mereka dan segera mereka balapan, Rotxo hanya bisa menyusul karena ia tidak ikut balapan.

Sampai di sana, lagi-lagi Rutxi pemenangnya, "Kerang emas ini jadinya tetap punya ku, selamat tinggal!" Ucap Rutxi pergi meninggalkan mereka, "Tunggu aku!" Jawab Rotxo yg terakhir sampai

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Sampai di sana, lagi-lagi Rutxi pemenangnya, "Kerang emas ini jadinya tetap punya ku, selamat tinggal!" Ucap Rutxi pergi meninggalkan mereka, "Tunggu aku!" Jawab Rotxo yg terakhir sampai. "Cepat sahabat ku, kita harus tau apa yg sedang terjadi" Ucap Ao'nung mengulurkan tangannya untuk menarik Rotxo dan pergi ke kerumunan.

Rutxi yg baru tiba langsung bertanya pada seorang penduduk, "Ada apa ini?" Tanya Rutxi, "Ada pengunjung dari klan lain, maaf jika aku menghalangi jalanmu" Jawab seorang penduduk tersebut lalu memberikan Rutxi jalan untuk melihat. Ao'nung dan Rotxo datang dan memandangi 2 pemuda yg berkulit biru yg agak gelap. Tampaknya Rotxo ingin usil dan menyentuh ekor mungil mereka, tapi seseorang datang, Tsireya adik Ao'nung datang untuk menghalangi agar Rotxo tidak menyentuh ekor mereka. Rutxi segera mendekati kembarannya itu dengan masih menatap 2 pemuda tersebut. "Kamu mau usil kan? Saat bersama ku bahkan kamu tidak suka keusilan tapi kali ini kamu usil, kemari!" Marah Rutxi lalu menarik ujung telinga Rotxo, seorang dari pemuda tadi tertawa kecil dan agak kaget saat ada seorang wanita menegur keusilan kembaran tersebut, "Kalian! Jangan bercanda!" Tegur wanita tersebut yg tidak lain adalah ibu mereka, "Baik bu.. Maaf.." Jawab mereka berdua agak tertunduk. "Kamu tampak semakin pendek jika menunduk" Bisik Rutxi pada Rotxo, "Jangan mulai" Bisik Rotxo tidak terima.

"Jadi kalian, keluarga Sully ingin meminta uturu? Di sini?" Tanya Tonowari yg bisa di katakan adalah ayah Ao'nung, "Benar.." Jawab seorang pria di depannya. "Permisi, bisakah saya bertanya?" Ucap Rutxi sopan meminta untuk bicara sebentar, "Silahkan nona" Jawab pria berkulit biru agak gelap itu. "Anda dulu adalah sky people kan? Atau bisa di katakan manusia. Anda sekarang adalah na'vi dari klan bernama Omatikaya, benar?" Tanya Rutxi dengan tatapan yg masih rileks, "Benar.. Nama klan nya juga benar.." Jawabnya, "Siapa nama anda?" Tanya Rutxi sekali lagi, "Jake Sully" Jawabnya, "Jake Sully... Olo'eyktan Tonowari, izinkan mereka tinggal di sini, Thasik Ronal, aku juga meminta izin padamu" Minta Rutxi mencoba meyakinkan mereka. "Baiklah, kami izinkan" Jawab Tonowari, "Tapi kamu juga harus ikut mengajari mereka dengan Tsireya, Ao'nung, dan Rotxo" Sambung Tonowari yg membuat Ao'nung dan Rutxi kaget, "Ayah!" Kaget Ao'nung, "Olo'eyktan!" Kaget Rutxi, "Di setujui." Tegas Tonowari pada mereka, "Senjata nya bagaimana?" Tanya Rutxi dengan tatapan mata yg berbeda, "Tunda dulu.." Jawab Tonowari yg agak menyesal.

Besok paginya, sementara mereka berkenalan terlebih dahulu. "Aku Tsireya, ini kakakku Ao'nung, sahabat kakakku Rotxo, dan kembaran sekaligus kakaknya Rotxo bernama Rutxi" Jelas Tsireya girang mendapatkan teman baru. "Salam kenal, aku Neteyam, ini adikku Lo'ak, lalu Kiri adalah adik angkat ku, dan si kecil ini bernama Tuk" Jawab pemuda bernama Neteyam itu yg menatap Rutxi dan bukan Tsireya. Tuk segera berjalan melihat mereka, "Kakak ini cantik, walaupun terlihat mengerikan" Ucap Tuk polos melihat Rutxi menatap Tuk tanpa memalingkan wajah ataupun memutarkan kepalanya sedikitpun, "Iya, kakak ini memang cantik. Hanya saja agak mengerikan karena tatapannya" Jawab Tsireya tersenyum. "Kamu juga cantik dan manis Tuk, coba senyum" Jawab Rutxi dan Tuk akhirnya tersenyum, "Lucu sekali!" Gemas Rutxi.


















Goodbye!

That boy is a monster  ✫Rotxo sister✫  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang