D-day

167 25 14
                                    

Hari yang di nanti tiba. Gaun putih elegan yang menutupi lekuk tubuh gadis berusia dua puluh tiga tahun itu, terpampang cantik dan pantas saat di kenakan.

Kyungsoo yang sudah di rias rapi, mematut diri di depan cermin, sambil berkata "kau pasti bisa, Kyungsoo. Harus bisa. Kau harus melupakan masa lalu mu dan jalani hidup baru bersama pasangan mu. Ya, kau bisa Kyungsoo."

Kyungsoo menyemangati dirinya sendiri sambil mengusap air mata pelan-pelan. Ia berjalan keluar sambil menunggu orang tua nya untuk mengantar ke altar.

Klek

Pintu terbuka tepat sebelum Kyungsoo membuka nya.

"Kyungsoo-yaa, kau baik saja?"

Belum menjawab, Kyungsoo sudah menghambur pelukan.

"Eonni? Hiks hiks eonni, Kyung gugup, eonni. Bagaimana ini, eonni?" Seorang wanita dengan rambut panjang menghampiri Kyungsoo. Dengan lembut ia mengusap kain penutup yang di kenakan Kyungsoo.

"Tak perlu gugup, adik ku. Semua yang akan menikah, pasti mengalami hal yang sama. Mau eonni ambilkan minum?"

Kyungsoo mengangguk sambil tersedu. Irene, yang merupakan kakak ipar pertama Kyungsoo mengambil segelas air di dekat pintu.

"Ini, minumlah." Ujar nya sambil mengusap punggung Kyungsoo.

"Sudah lebih baik?" Tanya Irene setelah ia melihat Kyungsoo meneguk air nya.

"Terima kasih eonni." Kyungsoo memeluk, merasa sudah lebih tenang.

Irene mengangguk. "Maaf, eonni tidak datang saat pertemuan keluarga dua minggu lalu. Tapi eonni mendengar semua nya dari Jun oppa."

"Iya eonni, tidak apa-apa. Eonni juga kan kerepotan karena harus menjaga dan merawat nenek nya Junsyeon yang sedang sakit. Eonni kapan sampai di Korea?"

"Tadi malam."

"Terima kasih eonni sudah menyempatkan. Eonni sudah bertemu dengan eonni Baek?"

Irene menggeleng. "Belum. Setelah appa mengantar mu ek altar, eonni akan bergabung dengan keluarga lain."

Tok tok tok

"Soo, Sudah siap?" Tanya appa Park yang baru tiba di depan pintu.

"Appa." Sapa Irene pada ayah mertua nya. Ia membungkuk dan memberi salam.

"Irene. Ayo, nak bawa adik mu keluar.

"Nee, appa."

Appa Park tersenyum lalu beralih pandang pada Kyungsoo.

"Sudah siap?" Appa Park mengulag pertanyaan.

Kyungsoo mengangguk pelan tanpa appa Park tahu bahwa kaki putri nya itu sudah keram dan tangan nya berkeringat dingin. Kyungsoo gugup dan hati nya bercampur aduk. Bagaimana tidak, pria yang akan menjadi suami nya bukan lah kekasih yang ia cintai atau kenal dekat sebelum nya. Tapi keputusan keluarga tak bisa di tentang, Kyungsoo tak bisa berbuat apa-apa.

"Eonni akan bergabung dengan yang lain. Eonni akan melihat Soo dari depan sana."

Kyungsoo mengangguk.

"Appa, irene ke sana ya."

Appa Park mengangguk.

Dengan kepasrahan hati, Kyungsoo berjalan ke altar bersama ayah nya lalu melepas tangan appa Park sesampainya ia di samping Sehun. Seseorang yang akan membantu Kyungsoo juga Sehun mengucap janji pernikahan, telah ada di hadapan mereka.

Love LiesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang