Suara kicauan burung yang hinggap di pepohonan, mengusik pendengaran Kyungsoo. Netra yang semula tertutup rapat, terbuka perlahan.
Pagi yang cerah untuk mengawali hari yang baru, sebenarnya. Akan tetapi sayang nya itu tak berlaku untuk Kyungsoo. Tiga jam setelah kegiatan panas nya bersama sang suami tadi malam, Kyungsoo mengalami demam tinggi. Seluruh badan nya terasa sakit dan pegal, bahkan ia sempat merasa mual. Pengalaman pertamanya, sungguh membuat Kyungsoo kewalahan.
"Shhh aww" Tubuh mungilnya bergerak lambat, mencoba menyeimbangkan diri. Tidak hanya kepala, punggung dan kaki nya yang sakit, namun juga di daerah intim nya. Milik Sehun yang begitu perkasa, membuat bagian intinya terasa linu dan keram. Rasanya Kyungsoo tak ingin merasakan nya lagi.
Yang benerrrr *author
Kyungsoo menoleh ke samping, di lihatnya hanya bantal yang tertata rapi.
"Kemana dia?" Monolog nya pelan melihat sekitar. Sang suami yang ia cari, tidak berada di kamar.
Pada akhirnya ia mencoba turun dari ranjang besar, berjalan menuju kamar mandi.
"Soo?" Pria yang di carinya menghampiri. Rupanya Sehun baru saja dari luar kamar. Tepat saat Kyungsoo akan menurunkan kaki, Sehun membuka pintu lalu berlari ke arah istrinya.
"Demam mu belum turun, kenapa beranjak dari kasur?" Tanya Sehun khawatir. Ia menaikkan kembali kaki Kyungsoo dan memeriksa dahi.
"Aku ingin ke kamar mandi." Ucapnya pelan.
Sehun tersenyum. "Mau aku bantu ke kamar mandi?"
"Aku bisa sendiri." Kyungsoo mencoba berdiri, namun pada akhirnya ia kembali mengaduh sakit karena kedua paha nya keram.
Sehun bersimpuh di hadapan istrinya. "Maaf ya, membuat mu kesulitan seperti ini. Lain kali...."
"Eum, tak apa." Kyungsoo mengalihkan pandangan. Rasanya canggung karena jarak dengan Sehun begitu dekat.
Sehun tersenyum. "Masih canggung, ya? Aku akan keluar kalau begitu."
"Lihat saja, dalam hitungan detik dia akan membutuhkan bantuan ku." Sambung Sehun dalam hati.
"Sebelum keluar, boleh bantu aku berdiri, aku akan jalan sendiri ke kamar mandi."
"Sudah ku duga."
"Tentu." Dengan uluran tangan, Sehun membantu Kyungsoo berdiri.
"Yakin bisa jalan sendiri?" Tanya nya dan di angguki oleh Kyungsoo.
"Panggil aku jika butuh bantuan. Bawa ponsel mu. Aku ada di luar."
Kyungsoo mengangguk lagi.
Sehun berjalan keluar kamar dan Kyungsoo berjalan menuju kamar mandi. Tepat saat dirinya menutup pintu kamar, ia langsung bersandar pada balik pintu.
Rasanya Kyungsoo bisa bernapas lega sekarang. Kejadian semalam begitu cepat mengubah hati nya. Belum lagi kedekatan mereka barusan. Tatapan nya, ucapan nya, seolah ingin menarik perhatian Kyungsoo.
Meski Kyungsoo belum yakin apa nama yang pantas untuk perasaan nya saat ini, namun ia tak bisa mengelak, jika Sehun adalah sosok suami yang di idamkan banyak perempuan. Pria itu begitu lembut dan peka. Ia juga terlihat tulus dan menyayangi Kyungsoo.
"Terlalu cepat untuk menafsirkan perasaan ku, meski kosong, namun bukan berarti ia bisa dengan mudah masuk ke dalam nya." Monolog Kyungsoo pada diri sendiri
~~♤♤♤~~
Sesuai keinginan nya. Setelah mandi tadi pagi, Kyungsoo kembali tidur. Tak peduli sang suami sudah makan atau belum, sudah mandi atau belum. Bahkan ia tak keluar kamar untuk sekedar melihat makanan apa yang telah di siapkan Sehun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Lies
RomanceTentang hati yang dilema, tak tahu arah dan tak pasti akan berlabuh kemana.