Prolog

46 20 57
                                    

Assalamualaikum readers
Vote and komen di setiap part yaa
Biar author makin semangat ngetiknya
Happy reading!!!!




☘☘☘

Ketiga kakak beradik itu tengah bermain di sisi kolam renang yang ada di rumah mereka tiba-tiba wanita tinggi berdress merah yang bertamu di rumah mereka datang menghampiri mereka , wanita itu tersenyum miring lalu mengatakan sesuatu yang tidak akan pernah terlupa dari ingatan mereka.

"Artha , Retha , kalau Ritha mati jangan bilang sama siapa-siapa ya , kalau nggak kalian mati juga oke?" ucap wanita itu ia lalu mendorong bocah yang masih berumur 3 tahun masuk tercebur ke dalam kolam.

"Tante kenapa dorong dede ? dede !!!" Artha meneriakkan panggilan adiknya itu ia tak tahu harus berbuat apa , bocah berumur 7 tahun itu panik dan bingung melihat adiknya tercebur , sedangkan wanita tadi langsung melarikan diri dari tempat tersebut.

"Abang dede gimana ?" tanya Retha bocah 5 tahun itu pun juga bingung dan ketakutan iya pun tak tahu harus berbuat apa mereka berdua hanya memandangi adik mereka yang sudah tidak terlihat lagi dari permukaan . Tak lama ibu dan ayah mereka datang bersama wanita yang tadi mendorong Ritha hingga tenggelam.

"Artha Retha keterlaluan kalian !!" teriak Rathia ibu dari ketiga anak itu.
Melihat itu Riotha ayah mereka langsung terjun masuk ke dalam kolam renang sedalam 1,4 meter seluas 4×5 meter itu dan mencari adik mereka yang tenggelam . Tak lama Riotha tak kembali naik ke permukaan bersama Ritha yang tak sadarkan diri mereka mengelilingi Ritha mencoba menyelamatkan bocah tersebut.

"Nafasnya udah gak ada mah .. " lirih Riotha setelah mengecek denyut nadi putrinya , sedangkan Thara dan Retha menangis sambil berpelukan erat Rathia menghampiri dua anaknya itu.
"Liat Perbuatan Kalian , Kalian Bikin Adik Kalian Meninggal !! Anak Bodoh !! Kamu Artha Nggak Becus Jagain Adik !! Kamu Juga Aretha !! Anak Bego !!" teriak nya di hadapan dua anak itu.

Sedangkan Riotha hanya memeluk Ritha yang dingin dan tak bernyawa . Setelah itu Rathia menangis menjerit-jerit sambil memaki kedua anaknya. Wanita ber dress merah itu hanya mengusap usap punggung Rathia bermaksud menenangkan , setelahnya mereka berpindah masuk ke dalam
Riotha terdiam , Rathia masih menangis histeris begitu juga dengan arthara dan aretha yang masih menangis tersedu-sedu

"Kita urus dulu jenazah Ritha" ucap Rio
"Engga ! Ritha belum meninggal mas ! dia masih ada ! jangan bawa Ritha jangan pisahin Ritha dari aku ! " Rathia menghampiri Ritha yang sudah tak bernyawa berselimutkan samping batik Rathia menghampiri dan langsung memeluk Ritha.

"Kalau nggak dikubur kasihan Ritha ! aku aku tahu kamu sedih kehilangan anak , tapi kamu nggak mikir ? aku juga sama Rathia !" emosi Riotha naik ia pergi dari ruangan tersebut meninggalkan semua yang berada di tempat itu.

Setelah itu polisi datang mengurus pemakaman Ritha garis polisi dipasang sekeliling kolam renang. Mulai wanita berdress merah , pembantu , supir , tukang kebun , hingga tetangga diinterogasi oleh polisi lalu terakhir Arthara dan Aretha yang ditanya .

"Arthara , Aretha , jujur ya sama om kalian ceritain kejadiannya sebenarnya" bujuk polisi itu
"Kita lagi main ade jatuh ke sana" Retha menunjuk kolam renang setelah mengucapkan itu ia kembali menangis dan langsung memeluk Arthara sedangkan Arthara menenangkan nya demikian kasus ditutup , polisi menyimpulkan bahwa Ritha Clarie meninggal hanya karena kecelakaan semata .

Usai kejadian itu Riotha , Rathia , Arthara dan Aretha berkumpul di ruangan keluarga Retha terdiam di dekat kakaknya ia masih ketakutan dengan kejadian kemarin..

Rathia membuka mulut menanyakan hal yang sebenarnya terjadi kepada Arthara dan Aretha tapi mereka hanya bungkam dan terdiam.
"Kalian tu bisa ngga sih bicara ? tinggal ngomong doang apa susahnya ? anak bodoh dasar ! di tanya aja susah " Rathia mengguncang tubuh Arthara dan Aretha dan menunjuk-nunjuk mereka berdua
"Nggak usah kasar kamu Rathia!" ujar Riotha
"Aku cuma nanya mas ! emang tuh anak nyusahin aja bisanya "

Emosi Riotha naik begitupun dengan Rathia pertengkaran terjadi diantara mereka berakhir mereka berdua memutuskan untuk berpisah . Artha dan Retha menyaksikan perpisahan kedua orang tuanya . Ibu mereka pergi mengemas barang-barang ke dalam koper sedang kan ayah mereka sering mabuk setelah itu.

"Ma..mama jangan pergi..." Retha memegang ujung baju ibunya sedangkan Rathia langsung berlalu pergi tanpa menghiraukan panggilan dan teriakan kedua putra putrinya ia tetap pergi

Hingga kejadian itu tak akan pernah terlupakan dari ingatan Arthara dan Aretha.

☘☘☘

(Ini mamanya masih ngandung  3 minggu)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Ini mamanya masih ngandung  3 minggu)

☘☘☘

Jangan lupa vote and comen!
Follow ig : candycrush.o_c

Tiktok :candycrush.o_c

ote and komenmen!!!
Tbc !!!

6 mei 2023

MARGARETHATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang