PART II

24 17 61
                                    

Hallo readerss
Dh lama nih hiatt
Jan lupa vote komen share biar semangat nulisnyaa!!
Happy reading!!!!




☘☘☘

Tongkrongan Thunder begitulah mereka menyebut Warung Bi Inah di belakang sekolah mereka. Bolos pelajaran, jam istirahat, atau jam kos mereka pasti singgah di tempat ini.

Sekarang pun mereka sedang berkumpul di tempat ini karena malas masuk pelajaran Pak botak, guru Matematika itu sangat menyebalkan bagi mereka.

"Cuma albian yang rajin diantara kita" ucap Kevin , cowok dengan rambut hitam kemerah-merahan itu sibuk dengan hp-nya mata sipitnya tertuju pada ponsel sedangkan mulutnya ikut ghibah dengan Dino dan Davin.

"Emang, dia kan ketos harus rajinlah kalau kaga ntar dicabut jabatannya," bales Davin Maheswara.

Maheswara, nama belakang plus nama bokapnya itu semacam marga yang melekat dari kakek buyutnya cowo berkulit putih dan berdarah blasteran itu Sibuk menggibah juga sambil sekali menyeruput kopi ABC susu favoritnya, baginya kopi ABC susu lebih nikmat dibandingkan coca-cola Sprite atau apapun itu, selain murah sehat pula.

"Iyalah, kalau bu Nila Capek ngurusin gue pasti dia nyerahin sama Bang Albi gue kan anak rajin, rajin masuk bk maksudnya,"cowok bernama Dino ini rajin sekali ya seperti yang dia bilang rajin masuk bk.

Sebenarnya nama aslinya Devano Izakha Novana hobinya juga teriak-teriak Makanya dipanggil Dino cowok kelas X IPA ini sebenarnya pinter cuma males aja hobinya nyari Kakak kelas cantik, member termuda Geng Thunder yang nekat minum pakai dot bayi demi masuk Thunder.

"Eh Bang Gue denger Bang Albi lagi deket anak baru ya?" tanya Dino. Davin yang sedang menyeruput kopi ABC susunya reflek menyemburkannya ke muka Dino.

"Sialan lu bang" umpat Dino. Kevin yang melihat kejadian itu pun tertawa terbahak-bahak melupakan gamenya yang hampir game over.

"Kenapa nggak sekalian Lo banjur aja mukanya biar makin ganteng?" Kevin melemparkan lap meja ke muka Dino.

"Please lah Bang udah disembur Bang Davin dilempar lap pula"keluhnya.

"Itu si Kevin baik mau lapin muka lo yang kena kopi biar nggak digembrong semut, Lagian lo nanya kayak gitu" ujar Davin.

"Emang salah bang?" tanya Dino sembari mengusap wajahnya dengan sapu tangan yang selalu berada di sakunya.

"Menurut lo gimana? Kalau menurut gue sih ini ya kalian tuh enggak ngedeketin dia tuh lebih ke mendekat secara tidak sadar . Lo inget kan cewenya bian banyak ganti² mulu lagian bian juga kesel sama tuh cewe dan sekarang aja tuh cewe udah bikin onar, Bian bilang nyusahin mana kalau ngomong singkat banget kayak orang belajar ngomong." Kevin menjelaskan panjang lebar, Dino mengerutkan dahinya.

"Hah? bikin onar? Emang tuh cewek semacam badgrils gitu? kalau gitu cocok sama gue," Dino tersenyum sumringah, Davin yang mendengar itu pun langsung menjitak kening Dino, sang empu hanya meringis dan mengusap keningnya yang dijitak Davin.

"Kalau perlu dideskripsikan dia tuh cantik sih udah pasti, nggak Senyum pun cantik dan kayak yang lo bilang dia tuh badgril. Bayangin! murid pindahan baru satu minggu udah berani bikin onar dia tuh nggak ada takut-takutnya albian aja yang sangar gitu dia gak takut malah dia bikin pusing, sekarang Bian sibuk dipanggil mulu sama bu Nila, bu Nila pasti kewalahan dia pasti pusing ngurusin murid macam gitu tambah lo lagi!"

"Gak ngaca lo bang!!"

Saat tengah berbincang Albian datang seorang diri dengan pakaian seragamnya yang selalu rapih prinsipnya adalah -nakal boleh tapi jangan di sekolah karena sekolah tempat belajar bukan tempat nakal-

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 04 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

MARGARETHATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang