.
.
.
.
.
Sakura berjalan tergesa karena seseorang yang berjalan di depan nya terus menerus nyeret tangan nya untuk menjauh dari keramaian.
"Sakura" Suara bernada dingin dengan ciri khas dominan milik sang uciha sasuke menyentak kan Sakura dari lamunan nya, ia bahkan tak sadar bahwa mereka kini tengah berada di parkiran sekolah.
"Sasuke, tadi gue ud-"
"Udah berapa kali gue bilang gak usah berurusan sama karin! " Sentak sasuke, bahkan kini Sakura mulai merasa kan sakit pada pergelangan tangan nya karena sasuke menggenggam nya terlalu erat.
Sakura ngumpat dalam hati, ia paling benci ketika si bungsu uciha ini tengah marah, padahal tadi nya Sakura sudah merancang seribu alasan apa bila ia ketahuan, namun sekarang seribu alasan itu ambyar begitu saja.
"S-sakit" Sakura mengangkat pergelangan tangan nya masih di genggaman sasuke yang kini sudah tampak kemerahan.
Sasuke mengheka napas lalu melepas kan genggaman mereka , "denger" Ucap nya menarik intensi Sakura
"Karin, bukan gadis lugu yang biasa orang liat, jadi jangan terkecoh. " Peringat laki-laki itu.
Sakura diam-diam memutar bola mata nya, gadis itu menganggukkan kepala nya kepada si bungsu uciha itu.
Sasuke mengelus surai ping milik gadis nya, " Gadis pintar " Puji nya.
Lagi sakura memutar bola matanya diam diam, ia jengah padahal karin adalah kekasih laki-laki ini, kenapa ia tak boleh berteman lagi pula menurut sakura karin adalah gadis yang baik, sakura turut kasian kepada gadis itu kerena pacar gadis itu sering tidur dengan nya.
Sakura tau, ia terkesan tidak pantas untuk kasian tapi mau Bagaimna lagi pada saat ia di ambang kehancuran hanya sasuke yang mau membantu nya, ya walaupun harus di balas di tubuh sakura tidak masalah.
Bagi sakura saat ini ia mempunyai rumah dan punya uang untuk makan saja sudah cukup sakura tidak meminta lebih.
"Sekarang masuk mobil, kita pulang gue laper" Ucap sasuke seenak jidat
Sakura mendengus, " Ini masih jam sekolah sasuke" Balas sakura greget, gadis itu mengepal kan kedua tangan nya sambil merapal dalam hati untuk tidak menonjok laki-laki di hadapan nya ini.
Sasuke mengangkat bahu acuh tak acuh, ia mengabaikan sakura yang sedang menahan marah namun seperti sedang menahan pup, laki-laki itu memilih berjalan kearah mobil nya dan membuka kan pintu untuk sakura.
"Masuk" Titah nya, laki-laki itu menunjuk pintu mobil yang sudah ia buka dengan mata nya,
Mau tak mau sakura menuruti, gadis itu berguman terimakasi saat sudah duduk di kursi nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dua Pekerjaan
Teen FictionSakura adalah pelajar kelas 12 yang bekerja di toko roti milik keluarga uciha, selain bekerja di toko roti Sakura juga mempunyai pekerjaan sampingan, yaitu sebagai pemuas nafsu uciha sasuke.