3

477 24 3
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.

.

.

.

.

"Terimakasih, " Sakura membungkukan badan kepada pelanggan yang baru saja pergi.

Saat ini Sakura tengah bekerja di toko roti milik keluarga uciha, setelah pulang sekolah Sakura menolak ajakan sasuke untuk jalan jalan, ia lebih memilih bekerja karena sudah dua hari Sakura tidak datang bekerja.

"Sakura, sekarang waktu istirahat mu, biar ku ganti kan dulu. " Sara datang mengambil alih kerjaan Sakura.

"Terimakasih kak, aku akan makan sebentar. " Balas Sakura

"Ya, jangan lupa datangin teman-teman mu ya, sendari tadi mereka terus menanyain mu. "

Sakura mengerjap pelan lalu mengangguk, " Baik kak. "

Ia berlalu kebelakang lalu mengambil makan siang nya yang sudah di sedia kan lalu membawa nya ke meja teman-teman nya.

"Hai " Sapa nya, yang lain pun menoleh dan menyapa nya kembali, ia memutuskan duduk di diantara hinatar dan karin karena memang hanya kursi itu yang kosong.

"Kalian tidak perlu datang setiap hari. " Ucap sakura, ia cukup tak enak sebenarnya

Karin mengusap bahu Sakura, " Kita kesini bukan karena lo kok, nee sasuke? " Karin menoleh ke arah tunangan nya.

Laki-laki itu melirik Sakura, lalu berdehem mengiyakan, yang lain pun ikut mengiyakan.

padahal Sakura tahu teman-teman nya itu bohong, namun ia tak bisa mencegah senyum nya mengembang. Baik sekali teman-teman nya ini, entah apa yang akan terjadi jika mereka tahu ada sesuatu diantara ia dan sasuke, akan kah mereka tetap sehangat sekarang.

Ia pun memulai memakan makan siang nya, sambil memperhatikan teman-teman nya, Naruto yang bermanja ria dengan hinata, ino yang menghindari sai, juga Temari yang tengah memahari Shikamaru.

"Nee, Sakura kemana lo kemaren gak masuk sekolah. " Ucap naruto, teman-teman nya yang lain pun terlihat ingin tahu.

Sakura mengangkat bahu, " Paman gue dateng kemaren, gue gak bisa biarin dia dirumah gue seenak nya. " Bohong Sakura, ia melirik ke arah sasuke yang kini menyeringai ke arah nya. Sial memang laki-laki itu.

"Paman lo masih sering ganggu? " Tanya ino dengan nada tak percaya

Sakura mengangkat kedua bahu nya " Ya begitu lah, sebenarnya capek juga hidup kaya gini tapi not bad lah kan masih ada kalian, hehe ya gak guyss? " Ucap Sakura menggoda Teman-teman nya

"Yayaya apa sih yang enggak untuk sakura ku sayang " Ucap karin meledek yang lain ikut tertawa.

Sakura mendungus namun ikut terkekeh geli, ia amat bersukur di beri kesempatan mempunyai teman seperti meraka.

Dua PekerjaanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang