Jalanan di malam hari cukup ramai. Mos mengendarai motor sportnya dengan tenang. Sembari menikmati semilir angin malam.
Dia menghentikan motornya dan memarkirkan di sebuah bar yang sangat terkenal di kota Bangkok. Bar ini sudah menjadi perbincangan dari mulut ke mulut. Selain bar ini mewah, di sini memiliki minuman yang berkualitas tinggi. Juga di bar ini menyewakan beberapa layanan untuk memuaskan birahi.
Sebenarnya Mos tidak terlalu tertarik untuk minum, dia bukan tipe orang yang menyukai minuman keras dan sejenisnya. Tapi karena di paksa oleh ke dua sahabatnya, mau tak mau Mos harus datang.
Kakinya yang jenjang melewati pintu depan, dia langsung disambut dengan pemandangan yang cukup tidak menyenangkan untuk di lihat. Beberapa orang di sana bercumbu mesra di setiap sudut.
Lampu kelap-kelip serta dentuman musik menggema di seluruh ruangan lantai satu, ya karena bar ini memiliki tiga lantai. Lantai pertama untuk sekedar memuaskan haus. Dan dua lantai lagi untuk....ya bersenang-senang bagi para penyewa.
Mos melihat kedua sahabatnya tengah minum di sofa paling tengah. Dia menghampiri mereka melewati beberapa wanita yang berpakaian minim.
"Kau datang terlambat Mos"
"Yah hanya dua puluh menit, rumahku jauh dari sini asal kau tahu"
Mos duduk dan langsung menyambar segelas koktail, menenggaknya habis.
"Kalian tahu?, aku dengar bintang utama dari bar ini sedang ada disini"
"Bintang utama?" Tanya Mos kebingungan.
"Ya! Eeerr aku tidak tahu namanya"
"Maksudmu pelacur?"
"Iya, apalagi?. Orang bilang dia itu sangat cantik, tubuhnya indah. Beberapa aktor juga pernah terlibat skandal karena terlihat sedang bersama dengannya"
Helaan nafas panjang keluar dari mulut Mos, dia sama sekali tidak tertarik dengan Bintang Utama yang temannya bicarakan.
Dia kembali lagi menenggak koktail.
Setelah satu jam lamanya mereka bertiga bersenang-senang dengan minuman, akhirnya mereka memutuskan untuk pulang.
Keluar dari bar bersama-sama.
Mos naik keatas motor, mengenakan helmnya. Saat starter motor baru akan dia nyalakan. Mos melihat Mobil sang kakak terparkir tepat di samping motornya. Dia turun, melangkah mendekati mobil. Mengintip melalui kaca, tapi tidak ada orang sama sekali didalamnya.
Mos pikir kakaknya sedang minum di dalam. Jadi dia memutuskan untuk kembali lagi setelah melepas dan menaruh helmnya.
Langkahnya terhenti ketika melihat seseorang yang dikenali berada di pojok. Dia menyipitkan mata, karena minimnya pencahayaan.
Bank!
Ternyata benar dugaannya, orang itu Bank.
Tangan Mos mengepal erat, jantungnya seakan berhenti berdetak. Nafasnya terjerat diantara tenggorokan. Saat melihat malaikatnya sedang bercumbu mesra dengan empat orang pria sekaligus, termasuk sang kakak.
Mos duduk di sofa yang kosong untuk bersembunyi, matanya terus menatap lurus ke sudut. Walaupun musiknya keras, dia bisa mendengar apa yang kakaknya bicarakan dengan orang-orang itu.
Hatinya tidak menerima apa yang sedang ia lihat sekarang.
Bank duduk di atas paha seorang lelaki yang tengah sibuk menciumi lehernya, bibirnya terus di ciumi oleh Teen, sesekali mereka terlihat beradu lidah. Dan dua orang laki-laki lainnya sedang sibuk menjilati puting Bank.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Battle Over Passion (MosBank & Teen)🔞
FanfictionBagaimana jika laki-laki pelacur seperti Bank mendapatkan cinta dan di perebutkan oleh dua orang laki-laki yang ternyata adalah saudara kandung? Kedua bersaudara itu bahkan rela bertekuk lutut pada seorang pelacur. "Bank milik ku" -Teen "Diam kau pa...