Tulisan ini disponsori oleh nyai Aifa. Kalau ada yang mo nyumbang boleh juga kok. #plak
Cerita ini terdiri dari 6 chapter pendek ya para bebku.
Bagi kalian yang suka fanfik kopong. Selamat datang~
.
.
Naruto masih ingat ketika pagi itu dia bangun kesiangan. Tapi cuma molat-molet di kasur karena ingat masih dalam tahap recovery dan masih berlaku skorsing kampus.
Jadi demi keamanan jagad raya dia mengecek hape. Siapa tahu ada informasi menarik dan krusial sementara dia di skors.
Centing—,
Notifikasi ponselnya nyala. Pesan WA Si Kancil berkedip. Dan terpampang nyata di layar.
'Gabut, mabar aja yok!'Gegas Naruto membalas.
Nggak kuliah?
Balasan datang sedetik kemudian.
'Udah balik.'Hah? Balik?? Baru jam 10.
Apa Shikamaru ini ngelindur.
Lu lupa? Gua barusan sidang skripsi.
.
.
Cuk, hancuk tenan! Temen kalau pinter pek dewe (dimiliki sendiri= nggak bagi-bagi) ya kayak gini ini. Naruto aja masih jauh dari hilal skripsi. Malah dipameri sudah selesai sidang skripsian.
Bangsat!
Masalahnya emak si Kancil, Raden Ajeng Yoshino itu teman arisan ibunya. Bapaknya Mentri Pertahanan. Kelasnya udah internasyenel, bukan nasyinel lagi.Kalo gosip, itu pasti ngomongin dosa anak-anak di arisan. Atau kalau nggak gosipin dosa suami, tapi pamer yang paling banyak tranfer siapa. Mak-mak gendheng!
Tunggu aja, sebentar lagi maknya pasti denger kalau Shikamaru bakal diwisuda.
Malah Naruto yang ketua BEM ini bakalan ngulang satu semester lagi. Nasib-nasib, nggak jadi beli mobil baru kalau emaknya marah. Bisa-bisa malah motor Ducati-nya disita.
Halah, embuh. Sak karepmu. Mabar dulu aja. Naruto bangun, membiarkan saja kamarnya berantakan.
Slamat pagi~
Bangun pagi!
Gosok gigi.
Cuci muka, nggak mandi!
Pakai baju.
Minum susu, keceprut pembantuku! 🎶🎶Suara nada dering keramat Naruto meraung-raung sementara di kamar mandi, pemuda itu baru saja keluar dari tempat itu sambil mengusap handuk ke mukanya.
Nggak perlulah, dia mandi. Kan tadi malam sudah. Lagian nggak perlu ganti baju juga orang cuma nganggur di rumah.
Mabar doang kan?!
.
🌶️🌶️🌶️
.
.
Gimana bisa mabar kalau sebelah pakai sepasang bikini, berjemur di balkonnya dengan wajah tertutup masker muka. Matanya terpejam sedang menikmati sinar matahari.
Di bean bag-nya Naruto medesah berat.Demi Neptunus. Dia menjadi jungler dan suara Shikamaru sudah lantang memaki;
'Ngler! Blok, goblok, jungler ngapain weeeehhh!?!"
Tapi tangan Naruto tak berfungsi. Mendadak mati rasa karena pusaka di tengah badan sudah tegak, berdiri, meminta perhatian. Celana treningnya mendadak sempit padahal tidak ditali pinggangnya.
Alah, embuh. Naruto langsung log out ples mematikan hape. Nggak konsen boskuh!
AFK!
Butuh pelampiasan.DAHLAH.
Pumpung mata Hinata terpejam, ayok kita selesaikan. Kita tunaikan persemaian ini.Meremas lembut miliknya sendiri, sementara dia merasa jantungnya berdebar. Rona merah menjalar di wajahnya. Pandangan mata birunya sayu menatap ke apartemen sebelah di mana Hinata terlentang di atas matras yoga. Dengan mata menutup sambil maskeran wajah.
Ya ampun.
Ugh, ugh, ughhhh!Naruto sudah mau sampai. Kocokannya makin cepat. Peluh membasah tubuhnya. Cuma bayangin ngentod aja udah kek begini.
Naruto menutup mulutnya ketika dia kepengen banget bilang.
'Hinata aku keluar!'.
.
Karena yang terjadi adalah, semburan lava putih itu sudah mengotori lantai. Anjir, rekor tembakannya cukup jauh juga.
Kalau sampe ngentod gapake kondom. Bisa langsung hamil nih.
Naruto mengusap pusakanya dengan tisu ketika.
"Ehem!"
Naruto menengadah untuk melihat siapa yang berdehem ketika di samping balkonnya, Hinata berdiri dengan sepasang bikini sexy berwarna turquoise. Menatap manik birunya dengan berani.
Hancuuuukkkk, adegan apa ini. Ke gep pas lagi sange-sangenya!
KAMU SEDANG MEMBACA
Playing Spicy ✅
FanfictionPLAYING SPICY Sponsored Stories © Pororo90 Naruto ® Masashi Kishimoto animed by Periot Studios. NaruHina fanfiction Indonesia. Credit: Cover by Canva Fanart which includes in this story belongs to Pinterest. Alternative Universe Mature Romance-Comed...