*Awal dari Takdir*

22 2 0
                                    

(13 Juni 2008, 07:30 PM, Terowongan jalan tol Gwacheon)


"Yeobo, apa Minhyung sudah tidur?"

Sang istri menoleh dan seulas senyum terpatri diwajahnya ketika mendapati anak laki-laki berusia 9 tahun itu meringkuk nyaman di kursi belakang sembari memeluk boneka puppy kado ulang tahun nya hari ini.

"Eoh, dia sudah tidur" Ucap wanita cantik itu pada sang suami yang sedang fokus menyetir disampingnya.

"Syukurlah, Minhyung menyukai boneka puppy nya, dan berhenti merengek ingin memelihara anak anjing" ujar wanita itu sembari kembali menghadap kedepan.

"kupikir tidak masalah jika dia ingin memelihara anak anjing, dia pasti juga ingin seperti teman-temannya yang memiliki hewan peliharaan kan"

Sang istri mendelik tak setuju mendengar perkataan sang suami.

"Lalu siapa yang akan membersihkan kotoran nya? Memberinya makan, memandikannya?"

"Pada akhirnya eommanya yang akan melakukan semuanya" ucapnya tak setuju.

Melihat sang istri cemberut tak setuju, sang pria lantas tersenyum.

"Baiklah-baiklah, kita tidak akan memelihara hewan eoh" ujarnya mengalah.

"Aku bukannya tidak mau Minhyung memelihara hewan, hanya saja tunggu sampai dia mampu bertanggung jawab merawat hewan peliharaannya sendiri" ucap sang wanita menatap wajah tenang sang anak, seulas senyum tercetak indah diwajahnya yang masih sangat cantik di usianya yang ke 32 tahun itu.

Sembari menyetir sang suami menyetel radio, inginnya mendengar lagu, namun sebuah berita mengurungkan niatnya.


Telah terjadi kebakaran di Panti Asuhan Yeongseong.

Dilaporkan ada sekitar 200 orang, termasuk anak-anak dan staf pengurus panti berada di dalam gedung pada saat kebakaran.

Hingga kini diperkirakan sedikitnya 51 orang tewas, sebagian besar korban tewas merupakan anak-anak.

Kepala departemen pemadam kebakaran Gwacheon, Jeon Man-woo mengatakan bahwa penyebab pasti kebakaran belum diketahui dan pihaknya saat ini masih sedang menyelidiki penyebab utama kebakaran...


Berita yang sedang diputar oleh radio itu memenuhi mobil.

"Astaga, kasihan sekali! Bagaimana bisa sampai terjadi kebakaran" ucap sang wanita prihatin.

"Panti Asuhan Yeongseong?"

"Yeobo, bukankah itu panti asuhan yang sempat ingin digusur tahun lalu kan?" Tanyanya pada sang suami.

"Eoh..?"

"Yeobo, ada apa? Kenapa wajahmu panik begitu?" Ucap sang wanita melihat gelagat aneh sang suami.

"Remnya tidak berfungsi" ujar sang pria berkali-kali menginjak pedal rem.

"Apa? Bagaimana bisa?" Ucap sang wanita panik.

"Arrghh..kenapa tidak berfungsi!"

Ditengah kepanikan, tiba-tiba dari arah depan muncul cahaya terang yang begitu menyilaukan.

Sang wanita menengadahkan tangan menutup silaunya cahaya, sampai ketika ia membuka matanya, sebuah truk tengah melaju kearah mobil mereka.

"Yeobo, AWASSS....!!!"

CKIT!! BRAK!!!






BIP! BIP! BIP!

BIP! BIP! BIP!

Jemari tangan mungil penuh darah itu bergerak perlahan, bersamaan dengan terbukanya kedua mata mungil dan bulat itu.

Samar-samar dan dengan susah payah, sang kecil memanggil-manggil kedua orangtuanya.

"Eom..ma..,Aa..ppa.."

Karna rasa takut dan sakit yang mulai dirasakannya, bocah itu tak kuasa menahan air matanya.

"Minhyung-ah"

"Minhyung-ah.." dengan sisa-sisa tenaga dan kesadaran yang dimiliki, sang wanita berusaha meraih sang anak.

"Eomma.." suara sang kecil mulai melemah.

"Eoh..Ini eomma, gwenchana minhyung-ah"

"Eom...ma.." perlahan mata mungil itu mulai tertutup bersamaan dengan suara samar yang terdengar untuk terakhir kalinya sebelum kesadaran itu hilang.


"Eomma dan Appa menyayangi mu minhyung-ah!"














"Eomma dan Appa menyayangi mu minhyung-ah!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

To be continued!







Truth In LiesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang