Hari yang di tunggu-tunggu akhirnya tiba. Semuanya sudah berkumpul di aula untuk berdansa dengan pasangannya masing-masing. Kini Kimchi sedang tegang menunggu pujaan hatinya turun. "Ya ampun deg-degan gini..."
Tuk tuk tuk
Suara langkah kaki terdengar elegan––Kimchi langsung menoleh ke belakang, disana Nara sedang berjalan menuruni anak tangga dengan hati-hati, sesekali tersenyum tipis padanya.
"Cantik banget..." gumam Kimchi masih dengan tatapan binar pada Nara.
"Hai..." sapa Nara ketika sudah sampai dibawah.
Kimchi tanpa ragu segera mengulurkan tangannya dan Nara segera menerimanya. "Kamu tampan hari ini," puji Nara duluan.
Kimchi langsung tegang. "Hmm, kamu cantik..."
Nara hanya membalas dengan senyuman.
Sedangkan disisi lain Taeman sedang resah karena YuJung belum juga datang. Otaknya tiba-tiba berpikir bahwa YuJung berubah pikiran dan memilih pria lain.
"Tenang aja, Banjang bentar lagi datang kok." Heerak menenangkan sahabatnya.
"Lama! Takut dia berubah pikiran!" Taeman resah gelisah.
"Tuh, dia datang..." Heerak memberitahu sambil cengengesan. Taeman buru-buru menoleh pada pujaan hatinya, dan benar saja. YuJung sudah terlihat dimatanya dan kini tengah berjalan di hadapannya. Dia sangat cantik, kacamata yang selalu dia pakai pun entah pergi kemana sekarang.
"Kamu seperti biasanya, cantik," puji Taeman yang gugup saking terpesonanya.
YuJung tersenyum senang. "Terimakasih, kamu juga tampan."
Taeman segera menggenggam tangan YuJung dan membawanya ke aula untuk berdansa. Heerak terlihat senang melihat Taeman dan YuJung, tak lama setelah nya. Soonyi datang membuat Heerak benar-benar gugup, mereka pun langsung pergi ke aula.
Disisi lain Ilha tampak terkesima dengan penampilan Bora kali ini. Dia memang cantik, tapi kali ini lebih cantik lagi. Ilha sampai berpikir bahwa itu bukan kawannya. "Gue kira orang lain."
"Sama temen sendiri gak kenal!" ketus Bora.
"Ayo," ajak Ilha. Bora dengan senyuman malunya segera menerima uluran tangan Ilha.
JangSoo tampaknya masih menunggu kembang desa yang belum juga muncul. Iya, JangSoo menunggu SoYeon sangat lama, tapi yang namanya JangSoo pasti kesabarannya setebal kamus.
SoYeon tiba dengan sangat cantik, sampai-sampai JangSoo tak berkedip melihatnya. Ia pun tanpa basa-basi segera mengulurkan tangannya. "Ayo," ajaknya.
SoYeon malah terlihat kesal. "Kok gak muji gue dulu apa?"
JangSoo terkekeh. "Lo selalu cantik, SoYeon. Apa gue harus muji lo setiap hari? Setiap saat?"
Pipi SoYeon langsung memerah. "Aaa, apasih! Belajar dari mana ngegombal?"
"Dari mana yah?" JangSoo pura-pura berpikir.
SoYeon memperhatikan JangSoo dengan tatapan penuh arti.
"Oke deh, lo cantik hari ini, lebih-lebih dari biasanya. Gue suka penampilan lo sekarang dan bakalan selalu begitu," jelas JangSoo sambil menahan senyumnya.
SoYeon tersenyum malu-malu. "Lo juga ganteng."
"Ayo?"
Keduanya pun segera pergi ke aula. Mereka berpapasan dengan SooCheol yang sedang bersama Hana.
---
Ketika semuanya sedang berdansa dengan tenang. YuJung tiba-tiba melepaskan pegangannya pada Taeman, membuat pria itu bertanya-tanya. Apakah ada yang salah dengannya?