Kue Blueberry Yang Tidak "Manis" - Episode 2 - Problematik Masa Lalu

163 12 2
                                    

"Sudah makan siang?"

Daishin menggoyangkan kotak makannya, "Masih berat begini, menurutmu aku sudah makan?"

Kazuha bersandar di pohon itu, "Benar juga. Kalau begitu, aku juga makan dulu."

Tak.

Kazuha menaikan alisnya saat menyadari sumpit Daishin menahan tutup kotak bento Kazuha, "Nanti saja.", Daishin menutup kotak bentonya, "Kalau kau memang lapar, lakukan sekarang saja."

Kazuha menaikan kedua alisnya, "Eh? Kenapa? Kau belom makan siang 'kan?"

Tentu saja belum, tapi apakah seorang boneka perlu makan siang? Yang jelas, jawabannya adalah tidak.

"Tidak harus makan, yang jelas aku tak perlu.", Daishin meletakkan bentonya di tempat yang agak jauh darinya, sengaja membuat sedikit ruang untuk bergerak bebas nanti.

Kazuha mengeluarkan wajah senyum hangatnya yang familiar itu. Ia langsung tahu tanpa bertanya detail tentang kalimat yang baru di ucapkan Daishin. Kazuha tahu jelas informasi detail tentang Daishin. Dari identitasnya, hingga sumber dia berada hingga tempat yang di tinggal sekarang.

Kazuha juga ikut meletakkan bento yang lezat tapi terasa tawar itu di sebelah bento Daishin.

"Kau yakin tak mau makan dulu?"

Kalimat sungkan dan tersirat yang tak di sukainya membuat Daishin mendengus, "Cepat lakukan, keburu kelas."

"Tenang saja. Jam istirahat tidak sesingkat semasa di bangku sekolah.", Kazuha mendekat ke telinga Daishin, menghembuskan nafasnya pelan-pelan disana, membuat beberapa helai rambut nila itu terbang sesaat, "Aku masih ada banyak waktu untuk menikmati makan siang-ku."

Daishin tertegun dan menahan nafas untuk beberapa detik. Suasana yang mulai memanas ini, membuatnya menjadi sulit bergerak.

Tekanan dari seorang Fork, memang hebat.

Kazuha semakin mendekat, matanya terpejam saat hidungnya mendekati tengkuk leher Daishin, tangan satunya merangkul tengkuk sebelah lainnya, dan memegang kepala Daishin untuk menopang tubuhnya agak tidak jatuh bila Kazuha terus mendekat.

"Wangi. Pasti lezat.", Kazuha mencium tengkuk leher yang putih bersih itu dalam-dalam, membuat suara desahan saat mengeluarkan nafas panjang.

Daishin menelan ludah, tangannya di kepalkan.

"Kalau terus seperti ini, kapan kau selesai makannya?", Daishin berusaha mencari topik agar tidak terus terjerumus dalam suasana yang panas ini.

Bajunya sedikit berantakan, kerah baju sudah miring ke arah dimana Kazuha mencium tengkuknya. Jaketnya juga turun sebelah. Tampilan Daishin sekarang semakin erotik.

Kazuha melirik pakaian Daishin hari ini, "Pakaianmu banyak. Apakah tidak panas?"

Daishin mendengus, "Kelasku dingin sekali."

"Bukan karena takut ku sentuh?"

"Takut? Kalau takut, kenapa aku harus datang sekarang?"

"Jadi dengan tubuh khusus sepertimu ini, aku percaya kalau kau takut dingin?"

Daishin tertegun.

Kazuha tersenyum hangat seperti biasa. Tapi kali ini menyimpan arti.

Senyuman penuh pertanyaan, tapi ia sabar untuk mendapatkan jawaban itu.

Tenang saja, cepat lambat akan tahu.

"Yah... Intinya aku lagi kedinginan, begitu saja.", Daishin memalingkan wajahnya, ia tak ingin bertatapan dengan Kazuha.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 19, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Teyvat Buddies Daily Lifes (New Vers) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang