02. Dinner

5K 649 213
                                    

Selamat membaca♡.

𓃠

"Kenapa?"

"Lo mau ke mana?" tanyanya melirik sang Adik.

"Nongkrong."

"Gak, habis ini langsung pulang ke rumah," ucapnya hendak pergi.

Namun, perkataan sang Adik membuatnya menghentikan langkah kaki.

"Ngapain? Gu--"

"Mommy ada di rumah," selanya.

Sang Adik yang bernama Kaiser George Xander--terdiam kaku.

Sedangkan, sang Kakak--Archeron Leonardo Vincent--merangkul bahu Kaiser. "Gak mau ikut?" tanyanya menyeringai jahil.

Kaiser menatap Archeron kesal, tanpa berka-kata ia langsung pergi dan meninggalkan Archeron yang menggerutu.

***

Malam harinya, satu-persatu dari anggota keluarga ini pulang dan bersiap-siap.

"Mommy serius ngajak makan malam?" tanya Lorenzo Prince Daize. Pria itu menatap pantulan cermin, di sampingnya ada sang Kakak tertua keempat yang menyisir rambut.

Zeus Athala Peter--anak keempat tersebut mengangguk pelan. "Ya."

Lorenzo tersenyum senang, jantungnya berdegup kencang. "Yang lain udah pada datang?"

Zeus melirik Lorenzo sekilas. "Luc Brother yang belum datang."

"Oh?" Lorenzo mengusap tengkuknya. "Mereka juga datang?"

"Bodoh, mereka juga saudara kita," jawab Zeus mendengus geli.

Kedua pria itu berjalan turun menggunakan lift, tidak heran karena mansion ini sangatlah luas dan mewah. Memiliki 5 lantai, jika berjalan kaki menuju lantai paling atas, maka bersiaplah kaki akan lumpuh mendadak.

"Habisnya mereka juga sibuk sama kuliah dan jarang pulang rumah, kan?"

"Sesibuknya mereka, mana mungkin nolak permintaan Mommy," balas Zeus.

Lorenzo mengangguk setuju.

Setelah turun menuju lantai 2, Lorenzo dan Zeus berjalan kembali. Di tengah jalan, mereka melihat sebagian saudara mereka yang telah berkumpul di ruang makan.

"Wah, kita ketinggalan nih?" tanya Lorenzo langsung duduk di samping Miguel.

Zeus sendiri duduk di samping Algara, pria itu menatap Algara yang menggigit bibirnya. "Tenang," ucap Zeus menepuk bahu Algara yang terkejut.

"Enggak, kita semua juga baru kumpul," jawab Miguel mengacungkan dua jempolnya.

"Ayah mana?" tanya Lorenzo penasaran.

"Para Pak tua itu masih bersiap-siap," kata Azharan santai.

Archeron dan Miguel tertawa mendengarnya, mengejek sang Ayah yang masih ingin terlihat tampan di mata sang Ibu, padahal usia mereka sudah memasuki 40 ke atas.

Akira berjalan mendekat seraya menenteng buku, pria itu duduk di kursi kosong bersebelahan dengan Kaiser.

"Belajar lagi?" tanya Kaiser melirik Akira yang serius membaca bukunya.

Our Wives Belong Together (S2) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang