3

142 21 3
                                    

Bell istirahat telah berbunyi, para siswa segera mengemasi barang-barang mereka. [Name] segera mengemasi barangnya dan menghampiri bangku Sae.

"Ayo."-[name]

"Bentar. Nah, ayo."-Sae

[Name] dan Sae pun berjalan keluar kelas lalu menghampiri kelas Rin. [Name] menengok ke kelas Rin, dan ternyata Rin ada di depan pintu kelas.

"Baru mau manggil."-[name]

"Kenapa ga nunggu di gerbang aja, biar ga capek-capek kesini?" -Rin

"Gapapa, nee-chan juga mau lihat temen-temen Rin di kelas."-[name]

Rin menghela nafas lalu menggandeng tangan [name].

"Yaudah ayo."-Rin

Sae yang melihat rin menggandeng tangan [name], ikutan menggandeng tangan [name] juga. Rin dan Sae saling tatap-tatapan dengan sinis. (Bombastic side eye( ͡°Ĺ̯ ͡° ) )

"Apa liat-liat?"-rin

"Gak, muka lo tambah jelek."-Sae

"AS*U."-Rin

"Rin, bahasanya."-[name]

"Maaf, lagian abang Sae duluan yang ngejek rin."-Sae

"Nggak."-Sae

"KAN EMANG LO DULUAN ANJ*NG" -rin

"Rin."-[name]

Rin langsung terdiam dan mengalihkan pandangannya.

"Lebay, gitu doang marah."-sae

"Sae." -[name]

"Ampun mbak."-sae

[Name] menghela nafas berat. Ia sangat lelah dengan kedua adiknya yang selalu bertengkar ini. [Name] sebagai kakak sepupu mereka, harus melerai pertengkaran mereka dan menasehati mereka.

. . .

𝗦𝗲𝘀𝗮𝗺𝗽𝗮𝗶𝗻𝘆𝗮 𝗱𝗶 𝗸𝗲𝗱𝗶𝗮𝗺𝗮𝗻 𝗜𝘁𝗼𝘀𝗵𝗶.

"Kami pulang."-[name]

"Wah, kalian sudah pulang? Cepatlah mandi lalu makan, mama sudah menyiapkan makanan untuk kalian."

. . .

"Bagaimana sekolah kalian? Menyenangkan?"

"Biasa aja."-rin

"Loh, kok biasa aja?"

Mereka terdiam sejenak lalu bibi [name] memanggil [name].

"[Name], kalo udah selesai langsung bersih-bersih."

"Iya bi. "-[name]

Selesainya mereka makan, sae dan rin langsung masuk ke kamar mereka masing-masing. Sedangkan [Name] sedang mencuci piring di dapur yang di temani oleh bibi nya. Bibi [name] hanya berdiri melihat [name] yang sedang mencuci piring sembari berucap.

"Cuci yang bersih. Kalo udah selesai nyuci langsung bersihin ruang makan. Mejanya jangan lupa di lap, aku mau keluar sebentar. Awas kalo sampe gak bersih."-Bibi [name]

Ucapnya sembari berjalan keluar dari dapur meninggal kan [name] sendiri di sana.

"Baik bi."-[name]

. . .

"Beres."-[name]

Ucap [name] sembari mengusap dahi nya yang berkeringat. [Name] langsung pergi ke kamar mandi nya dan segera membersihkan badannya, karena daritadi di belum mandi. Habis pulang langsung makan, terus disuruh bersih-bersih. Selesainya mandi, [name] langsung mengeringkan tubuh dan memakai pakaiannya. Saat [name] sedang berkaca, ia terkejut karena hidungnya berdarah(mimisan).

"Loh, berdarah?"-[name]

[Name] keluar dari kamar mandi nya, dan mencari tisu di kamar nya tetapi tidak ada. [Name] langsung keluar dari kamar nya menuju ke kamar sae untuk meminta tisu. [Name] mengetuk pintu kamar Sae dan menampakkan sosok lelaki bersurai merah muda gelap yang membuka pintu tersebut. Sae yang melihat sosok [name] dengan hidung yang mengeluarkan darah itu pun terkejut membulatkan matanya.

"Nee-chan? Ayo, masuk dulu."-Sae

"Ah! Terimakasih."-[name]

"Nee-chan kenapa? Kok hidung nee-chan bisa berdarah? Nee-chan mimisan? Bentar, nee-chan duduk dulu sae ambilin tisu."-Sae

[Name] mengangguk dan duduk di kasur Sae. Sae segera mencari tisu, lalu berjalan ke arah [name] dan mengobati nya.

"Eh? Nee-chan bisaobatin sendiri."-[name]

"Gapapa, biar sae yang ngobatin nee-chan."-Sae

Ucapnya sembari mengobati [name].

"Udah."-Sae

"Oh! Makasih adikku sayang~"-[name]

Sae membulatkan matanya terkejut akan apa yang di ucapkan oleh [name] kakak sepupunya. Sae tersipu malu memalingkan wajahnya dari [name] dengan ekspresi datar. Rona merah dipipi sae mulai terlihat. [Name] yang sadar adiknya tersipu malu, terkekeh melihatnya. Menurut nya itu lucu.

"Yaudah, nee-chan mau balik dulu."-[name]

Ucap [name] sembari beranjak dari kasur sae dan berjalan keluar dari kamar sae.

"Kalo kecapean gausah ditahan, nee-chan istirahat aja dulu. Nee-chan mimisan itu karena kecapean. Nee-chan juga jaga kesehatan biar ga mudah sakit."-Sae

"Haha, iyaiya sayangku, cintaku, my darling. Yaudah, daa!"-[name]

Ucap [name] sembari melambaikan tangan ke arah sae. Sae membalas lambaian tangan [name] dan masuk lalu menutup pintu kamarnya.



















Hai semua, maaf author baru up. Soalnya author lagi ngerjain tugas segepok dari guru:'D. Sebenernya sekolah lagi libur, tapi masih dikasih tugas sama guru. Maapin author nggih 😁😁😁🙏🏻🙏🏻

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 14, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Older Cousin(ITOSHIBROTHERxREADER)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang