Disclaimerdidalam cerita ini adalah
FIKSISEMUA BERASAL DARI HASIL IMAJINASI OTAK KOTORKU
SEMUA KARAKTER DIDALAM CERITA DIBUAT UNTUK MEMUDAHKAN KALIAN BERIMAJINASI MASUK KEDALAM CERITA.Cerita mengandung
bxb, mpreg, kekerasan, bahasa kasar, penganiayaan dan pembantaian
Dimohon bijak sebagai pembacaBagi yang homophobic boleh skip
Typo bertebaran
Kritik dan saran dibutuhkanJangan lupa vote
🥰Happy reading🥰
.
.
.
.
.Pria manis bersurai kelam memasuki Mansion besar dengan sedikit berlari. Penampilannya kasual layaknya pemuda lain, memakai celana jeans dan kaos serta menggunakan blazer untuk bagian luarnya. Namun begitu tak bisa menutupi wajahnya yang manis menjurus cantik. Dia berlari memasuki Mansion tersebut seolah rumahnya sendiri. Berteriak dengan sesukanya tanpa perduli pandangan para pelayan dan penjaga yang melihatnya sambil geleng-geleng kepala.
"Ibu Araya, Ayah Peter aku datang"
"Apoooooo, ibu merindukanmu! Kemari sayang." Wanita cantik berusia lima puluhan bangkit dari sofa sembari merentangkan tangannya, menyambut kedatangan pemuda manisnya, dia adalah Araya Romsaithong
Sedangkan seorang pria berwajah tegas bersurai hitam disebelahnya segera menutup koran yang sedang dibacanya ketika melihat siapa yang datang, pria tersebut hanya tersenyum, sudah biasa melihat putra sahabatnya yang sering berkunjung apa bila sedang tidak bekerja diluar kota.
"Apo apa kabarmu? Sudah dua minggu kau tak berkunjung kemari" suara bariton khas keluarga Romsaithong mengalihkan acara pelukan Apo dan Araya.
"Ayah Peter aku merindukanmu juga, kau tau aku ditugaskan ke kantor cabang di Singapore selama dua minggu ini, ah aku sangat lelah disana ayah, Daddy memberiku banyak pekerjaan," rengek Apo pada Peter.
"Hahahahha, benarkah begitu? Lalu mana oleh-oleh untuk ayah dari Singapore?" Canda Peter. Pria tua itu sudah menganggap anak dari sahabatnya ini seperti anaknya sendiri, walau dia baru bertemu Apo sekitar delapan tahun lalu, karena Apo lama tinggal di Amerika bersama neneknya. Bahkan putra bungsunya juga berteman baik dengan pemuda pirang ini, mereka bersekolah di sekolah yang sama dan bahkan berkuliah di tempat yang sama.
"Aku sudah meminta phi Nodt menurunkan dari mobil, nanti ayah dan ibu bisa memilih sendiri"
"Kau baik sekali Apo", ucap Araya seraya mengelus kepala Apo lembut.
"Ibu dimana Bible?"
"Dia di kamar Po, ini weekend, jadi dia sedang istirahat dikamar"
"Kalau begitu aku kekamarnya"
"Pergilah"
Apo berlari menaiki tangga menuju ke kamar Bible, sahabatnya. Di lantai dua Mansion tersebut ada beberapa kamar, dan dia sudah hapal dimana letak kamar sahabatnya itu.
Tanpa mengetuk pintu, Apo langsung masuk ke dalam kamar, didapatinya seseorang yang diyakini adalah Bible sedang tidur membelakangi pintu, tanpa banyak bicara, Apo menerjang ke atas ranjang, dipeluknya tubuh orang tersebut.
"Bible aku merindukanmu, aku sangat bosan di Singapore selama dua minggu, apa kabarmu kulkas berjalan, apa kau merindukanku juga?"
Pria yang dipeluk Apo menggeliat, memutar badannya dan terkejut melihat dirinya dipeluk orang tak dikenal, terkejut dan menjauhkan pemuda pirang yang memeluknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ONESHOOT MILEAPO
FanficINI JUGA AKAN JADI TEMPAT MELUAPKAN IDE GILA DISAAT NANA PUNDUNG PADA CERITA NANA YANG LAIN