Part 36

1.8K 275 21
                                    


BANTU VOTE & KOMENNYA DONG GUYS

Shani berjalan dengan langkah cepat di koridor sekolah, ia saat ini sedang mencari keberadaan Sisca, ia tadi sudah kekelas pacarnya itu namun Sisca tak berada dikelasnya. Shani terus berjalan dan menatap kesegala arah sampai ia melihat Sisca yang sedang birdiri didepan ruang musik, membuat Shani mempercepat langkahnya menjaadi sedikit berlari.

"Sis ngobrol sebentar yuk, guys maaf gua pinjem Sisca nya bentar yah" ucap Shani yang tiba-tiba saja menghampiri Sisca yang sedang mengobrol bersama teman-teman ekskul nya di depan ruang musik.

"Eh iya kak Shani, gak papa kok" jawab Ella, salah satu gadis yang berada disana.

"Bentar yah guys" ucap Sisca pada teman-temannya sebelum ia melangkah mengikuti Shani yang mulai masuk kedalam basecamp mereka.

Shani mulai duduk diatas sofa dan mengisyaratkan Sisca untuk ikut duduk disampingnya "Kamu kenapa berangkat sendiri gak nungguin aku hm?" ucap Shani membuka obrolan sembari menghadapkan tubuhnya kesamping menghadap Sisca.

"kamu jemput aku?"

"Yaialah, aku kan tiap hari selalu jemput kamu, kita selalu berangkat bareng" jawab Shani heran dengan pertanyaan Sisca, pasalnya menjemput Sisca sudah menjadi rutinitasnya tiap pagi, namun pagi tadi Sisca malah sudah berangkat sendiri sebelum Shani datang.

"Sorry, aku pikir kamu bakal bareng Gre"

Jawaban Sisca itu membuat Shani menarik nafasnya panjang, ia kemudian dengan perlahan menggenggam tangan Sisca, "Maafin aku yah" ucap Shani menatap Sisca.

"Maaf buat apa Shan?"

"Maaf aku ninggalin kamu semalam"

"Kan semalem aku bilang aku gak marah" jawab Sisca balas menatap Shani.

"Trus kenapa aku nelfon gak diangkat? Chat aku sampe sekarang gak kamu bales?" Sisca tiba-tiba terdiam, tak mampu menjawab pertanyaan Shani, entah mengapa ia pun bingung pada dirinya sendiri, ia tak ingin marah pada Shani, ia merasa tak seharusnya ia marah karna semalam Shani pergi untuk menolong sahabatnya, dan itu juga terjadi atas izinnya. Namun entah mengapa hatinya seakan tak bisa menerima itu.

"Maaf untuk telfon kamu yang gak aku angkat, dan chat kamu yang gak aku bales, maaf juga tadi pagi aku milih berangkat sendiri. Tapi aku gak marah kok sama kamu, gak seharusnya kan aku marah karna kamu mau nolongin sahabat kamu? lagian semalem kamu pergi atas izin aku kan? Kamu gak ngelakuin kesalahan Shan, Kenapa aku harus marah?" bukannya menjawab pertanyaan Shani, Sisca malah balik meminta maaf atas telfon dan Chat Shani yang ia abaikan.

"Aku salah karna ninggalin kamu sendirian semalem"

Sisca dengan perlahan meraih kedua tangan Shani untuk ia genggam "Its okay Shan, aku tau kamu semalem lagi panik banget, berhenti mikir aku marah sama kamu, karna aku gak marah, okayy?" ucap Sisca kemudian tangannya beralih mengelus pipi Shani, "Aku balik ke temen-temen Aku yah" tambahnya lagi sebelum ia melepaskan tangannya dari pipi Shani dan mulai berdiri dari duduknya.

Baru saja ingin melangkah dari sana, tiba-tiba saja Sisca kembali berbalik karna tanggannya yang di tahan oleh Shani, dan gadis itu dengan perlahan menarik Sisca kedalam pelukannya, ia memeluk erat Sisca.

"Kamu boleh marahin aku kalau aku bikin kamu sedih, kamu boleh marahin aku kalo aku ngelakuin hal yang nyakitin hati kamu, jangan di pendam sendiri, aku bakal ngerasa jadi pacar paling jahat" bisik Shani, yang entah mengapa mampu membuat Sisca tak bisa menahan airmatanya dan mulai menangis tanpa suara dalam dekapan Shani.

*****

"Lo lagi marah yah sama Shani?" Anin bertanya pada Sisca saat pelajaran pertama mereka selesai dan guru yang tadi mengajar dikelas mereka perlahan meninggalkan kelas.

POSESIF {ShanSis} SELESAI ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang