7. Gunwook

180 22 0
                                        

Cerita ini hanya kiasan dan fiksi serta tidak sepenuhnya sesuai dengan kehidupan asli sang tokoh

Jadi berbijaklah dalam membaca dan memberikan komentar, terima kasih 🙏

-----

-----

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-----

Buk!

"Hahaha, bangun dasar pengecut!" Ucap salah seorang pemuda dari gerombolan kecil berseragam sekolah acak-acakan. Meninju seorang pemuda berkacamata yang hanya terdiam dan menunduk. Ia sudah pasrah diperlakukan tidak manusiawi seperti itu.

Buk!
Sruak!

"Bangun, brengsek!" Buk!

Murid yang dihajar mereka kini sudah nyaris kehilangan kesadarannya. Badannya juga tak luput dari memar-memar dan lebam-lebam serta luka akibat tendangan-tendangan yang diberikan.

"Ma-maaf" Lirihnya bahkan nyaris tak terdengar. Ia bahkan berpikir jika dirinya akan mati sekarang.

"Gunwook, sudahlah jangan menghajarnya sampai seperti itu" Seseorang akhirnya mencoba menghentikan pemuda yang bernama Gunwook itu dengan menepuk pundaknya namun ditepis kasar olehnya.

"Diam! Aku masih ingin mengha-"

Buk!
Bruk!

"Aku sudah katakan untuk berhenti, bukan?" Ucap pemuda lainnya yang lebih tua diantara mereka. Menghentikan Gunwook dengan menendang siku lutut belakangnya hingga ia jatuh berlutut.

"H-hyung? Ta-tapi dia-" Grep

Ditariknya kerah yang lebih muda dan mencengkramnya dengan kuat, "Kau ingin kita dalam masalah, hah?" Gunwook langsung menggeleng lemah karena lehernya serasa begitu tercekik.

Bruk!

"Ohok! Ohok!" Akhirnya cengkraman itu terlepas begitu saja dari kerahnya. "Tinggalkan saja dua makhluk tak berguna itu" Gerombolan mereka pun pergi darisana meninggalkan Gunwook dan seorang murid yang nyaris pingsan.

Gunwook menatap tajam sosok murid itu sebelum berlari kabur. Ia tidak ingin tertangkap oleh polisi maupun satpam setempat. Membiarkannya dalam keadaan kehilangan kesadaran.

-----

Beberapa hari kemudian...

"Nek, sini saya bantu" Ucap salah seorang murid melihat seorang nenek renta yang tak jauh dari tempatnya hendak menyebrangi zebra cross. Padahal disekililing mereka masih ada beberapa orang yang berlalu-lalang namun tak ada satupun yang berinisiatif membantu si nenek.

"Nenek mau kemana? Biar saya antarkan" Ucapnya sembari membantu menjinjing dua kantung plastik yang dipegang sang nenek.

"Aduh, kamu baik sekali..." Pemuda itu hanya tersenyum seraya berjalan pelan menyeimbangi langkah kakinya.

Ternyata jarak dari tempat tadi ke rumah sang nenek tak begitu jauh dan kebetulan juga rumahnya satu arah.

"Sampai disini saja, nak. Makasih banyak ya" Ucap sang nenek begitu mereka sudah tiba didepan rumahnya.

"Sama-sama, nek"

"Oh, nenek lupa. Siapa namamu, nak? Kebetulan seragam cucuku sama denganmu"

"Nama saya-"

"Nenek! Aku kan sudah bilang jangan pergi sendirian!" Ia menoleh terkejut melihat siapa yang dari kejauhan berteriak memanggil nenek itu.

Sosok yang ternyata selalu menghajarnya tanpa ampun, membuat tubuhnya seketika bergetar ditempat.

"N-nek... sa-saya pamit pulang duluan ya, permisi" Setelah memberi salam, buru-buru ia berlari meninggalkan sang nenek yang sedang dihampiri oleh sang cucu. Nenek itu sempat menghentikan namun telinganya seakan tak mendengar panggilan tersebut.

"Itu siapa nek?" Tanya Gunwook terheran melihat anak murid tadi berlari tunggang langgang seperti dikejar setan. Dilihat dari punggung, sepertinya ia mengenalnya meski tak yakin benar atau tidak.

"Dia... anak yang baik"

-----

Jangan tutup matamu lagi

Bayangan hanya ada dimana terdapat cahaya yang bersinar

Lihatlah kebelakang, banyak cahaya sedang menantimu

Apa yang aku lakukan ini benar atau tidak?

Jujur aku menjadi sangat gugup

Tapi aku tetap mengucapkan terima kasih pada kalian

Sekarang aku tak takut lagi

Satu untuk kebenaran, satu untuk permainan

Kapanpun semua akan baik-baik saja

Satu untuk jalan yang akan aku ambil

Dimanapun akan kusenandungkan lagu ini

Bahkan jika aku sudah pergi sangat jauh, aku takkan berhenti

Bayangan gelap pun membutuhkan cahaya untuk membuatnya terlihat ada

- Mixtape#2 by Stray Kids

Our Life Is Hope | ZerobaseoneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang