Elora tersadar, diatas sampan tua yang bahkan Ia sendiri tidak tahu dimana sekarang ia berada. Mengapung di atas air sungai yang mengalir hendak menuju ke hilir.
Melihat sebuah dermaga, segera Elora menepi ke tempat tersebut, Ia terpeleset saat hendak berjalan diatas dermaga tua yang kayu nya terlihat RAPUH dan penuh akan Lumut.
"A-aduhh, sakit". Rontah kesakitan.
Terheran, Elora tidak tau apa yang sedang terjadi padanya. Sembari memegang lengannya yang terasa sakit, Ia mulai menyusuri tempat tersebut dengan berjalan tertatih pincang.
Tatapannya kosong, Elora melangkah lebih jauh masuk kedalam hutan rimba. Ia kemudian melihat seekor Mahluk berukuran 4kali orang dewasa menyerupai hewan buas hendak memangsa sepasang rusa hasil buruannya.
Sadar akan bahaya ada di depannya, Elora mulai bergerak mundur. Secara perlahan, Ia melangkah sembari menahan rasa takutnya.
”Yang benar saja, apa yang barusan ku lihat? Aku tidak pernah melihat mahluk sebesar itu sebelumnya”. Elora terheran dalam hatinya Ia terus bertanya-tanya apa yang sebenarnya sedang Ia alami ini.
Setelah dirasa sudah jauh dari keberadaan makhluk yang Ia lihat tadi, Elora kemudian berusaha lari sejauh mungkin sekalipun kakinya pincang juga menahan rasa sakitnya.
Merasa lelah, Elora kemudian beristirahat sejenak dibalik akar pohon.
”Aku Ini sebenarnya dimana. Apa yang terjadi padaku sebelumnya? kenapa Aku tiba-tiba mengalami hal yang tak pernah ku duga. Terbangun di atas sampan tua, nggak sengaja tergelincir dan terpelset, kemudian bertemu mahluk buas yang aku sendiri nggak tau itu apa”. Elora kesal.
Tak lama, Elora mempersiapkan diri untuk segera keluar dari hutan tersebut. Saat hendak berdiri, Ia dikagetkan dengan tetesan darah di telapak tangannya. Terkejut, Elora merasa enggan untuk melihat keatas.
Bayangan makhluk menyerupai serigala dengan ukuran besar terpampang di depannya. Ia langsung tersadar apa yang ada di atasnya saat ini. Benar saja mahluk tersebut telah menunggunya di atas akar pohon.
Makhluk itu tengah menggeram dan hendak menerkam.
Dengan refleknya Elora mencoba berlari dari terkaman makhluk buas itu.
dengan cemas Ia terus menghindari nya. Makhluk tersebut terus memburu seolah tak ingin melepaskannya, Ia mengejar Elora yang tengah berusaha kabur.
Sampai pada keadaan terpojok, Elora mengambil sebatang kayu lalu menggenggamnya erat-erat. Ia menyodorkan batak kayu itu ke arah makhluk tersebut. Seekor Makhluk kian mendekat, membuat Gadis tersebut a. Setelah puasnya memberi ancaman, Ia bersiap menyantap.
Makhluk itu mengambil aba-aba, saat hendak menerkam, sepucuk anak panah tiba tiba melayang dan menancap tepat pada mata mahluk tersebut.
Keadaan berbalik, kini mahluk itu merasa bahwa dirinya yang sedang terancam. Perlahan mundur dan menjauhi Elora. Makhluk tersebut mulai berbalik badan melangkah pergi. Seolah tak puas, makhluk itu menoleh ke belakang dan memberikan raut geram pada gadis buruannya tersebut.
Elora menghembuskan nafas lega. Ia kini tak lagi berhadapan dengan mahluk tersebut.
”Hei, Kau!”
Baru saja Ia sempat bernafas, Elora sontak terkejut dengan adanya seseorang yang memanggil nya.
”S-siaa, siapa?”.
Tiba-tiba seorang pria melompat terjun dari atas pohon. tampak pria tinggi berbadan kekar tersebut membawa sebujur busur di tangannya dan beberapa anak panah di punggungnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
OZOLyN - The Battle East of Ozolyn
FantasíaRemaja perempuan bernama Elora, Menjelajahi dunia Fiksi bernama OZOLyN. Mengembara bersama Fred & Carryn. Singgah di berbagai kerajaan, menyusuri hutan dan pegunungan, hingga mengarungi lautan.