Regina

9 2 0
                                    

Selanjutnya aku ingin menceritakan tentang teman ku yang satu ini. Ya! Dia Regina, perempuan cantik yang selalu adu bacot sama aku.

Dia orang yang begitu pandai menggambar. Dulu saat guru kami ulang tahun, dia menggambar wajah guru kami dengan keren. Aku takjub.

'Dia seniman yang akan bersinar' ucap ku dalam hati kala itu.

Kami berteman cukup singkat. Hanya memerlukan beberapa bulan saja, aku sudah tahu seperti apa sosok Regina ini. Dia begitu seru, dia selalu bercerita tentang kisah hidupnya denganku seolah-olah aku adalah tempat bersandar ternyamannya.

Dia perempuan yang selalu aku pikirkan. Sebab, dia sedikit nakal. Haha perempuan ini selalu saja.

Dia gadis manis yang duduk dibang sekolah menengah kejuruan bersamaku. Awalnya aku hanya duduk berdua saja dengan Aghata. Kemudian gadis ceria ini datang ditengah-tengah kami.

Tentu saja dia di sambut baik olehku. Dia sungguh membawa pengaruh baik untukku dan Aghata.

Dia memiliki kekasih yang sangat menyayanginya. Aku berdoa kepada tuhan agar pria itu selalu membahagiakan gadis manis ini.

Awas saja jika dia terluka sedikit saja. Akan aku hilangkan bijinya!

Regina mengatakan padaku. Untuk membuat kisah cintanya bersama sang kekasih. Dan tentu, jika aku bisa aku akan melakukannya.

Aku akan membocorkan sedikit tentang kisah cintanya. Haha maaf ya Regina!

Mereka adalah sepasang kekasih yang sangat romantis. Namun, terlepas dari itu hubungan mereka sempat tak direstui oleh orang tua Regina dengan alasan yang menurutku sangat kolot.

Ketidak cocokan lewat tanggal lahir! Heol! Jaman sekarang? Percaya hal seperti itu? Ckck

Namun, semuanya telah berakhir mereka mendapat restu dari orang tua Regina. Sungguh membahagiakan bukan?

Aku sangat senang melihat kala dia tersenyum seraya mengatkan "Mamah aku udah ngerestuin kami" bahagianya.

Namun, aku malah menjawab. "Ntar juga putus." dan setelahnya dia cemberut haha lucu sekali.

Jika boleh jujur dia gadis yang cengeng. Dia sedikit emosional. Saat sekolah kami mengadakan perpisahan. Dia menangis. Ck! Benar-benar cengeng bukan?

Namun, itu berarti dia berhati lembut. Dan satu lagi ini cerita lucu. Dia jahil padaku. Saat acara itu berlangsung dia menyiramiku air.

Aku sedikit kesal padanya. Sampai-sampai dia marah. Aku pun mulai menjauhinya dan tentu saja dengan teman-teman yang lain.

Aku mencoba untuk mengerjai mereka. Aku sangat bosan jika persahabatan ku tak pernah ada konflik sama sekali. Haha kami terlalu harmonis.

Saat di kejauhan aku melihat dirinya yang sedang cemberut. Aku kasihan! Namun, aku tetap membuat peranku agar terlihat keren.

Hey! Seharusnya mereka tahu! Aku marah karena disiram air? Yang benar saja!

Aku sempat membicarakan perihal ini pada temanku dia Silvia. Haha dia menemaniku kala aku sendirian saat mengerjai teman-teman ku itu.

Aku ingin membuat mereka kejutan. Ya ini kejutannya.

Cerita yang aku bagikan padanya.

Owh Shit! Aku menangis lagi! Mengapa mereka bisa membuat lu seperti ini. Gadis sepertiku hanya akan menangis karena cerita yang sad ending.

Tapi mereka berani sekali membuatku menangis! Padahal kala perpisahan di sekolah aku tidak menangis! Ck! Mengesalkan! Namun, sungguh menyenangkan.

Ini cerita tentang gadis manis. Si pelukis hebat!

About ThemTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang