ANUGERAH TERINDAH

Dengan saksama, kutatap wajah Istriku yang tengah terlelap. Tidak kutemukan kesamaan dari apa yang kujumpai di alam mimpi kemarin -Seorang wanita hadir dalam mimpiku, dan mengaku kalau ia adalah jodohku yang sebenarnya- bukan Istriku yang kini terlelap di sampingku.

Waktu itu sabtu malam, di atas kasur yang sama.

Dengan posisi miring saling berhadapan, sedikit ragu dan dengan penuh keberanian, aku bertanya kepadanya:

"Sayang, benarkah kamu ini jodohku?" tanyaku, ditambah penjelasan tentang mimpi waktu itu.

Dan betapa kagetnya aku mendapati responnya. Ia tak marah, dan justru tersenyum manis sambil merapatkan posisinya.

"Kamu tahu? Sudah tiga kali aku bermimpi hal serupa." katanya,sambil menatap mataku dengan serius.

'Tiga kali? Mengapa baru mengatakannya sekarang?' Batinku

"Saat itu, seorang pria datang, dan mengaku sebagai jodohku yang sebenarnya. Dan kamu tahu? dia lebih jauh dari kamu, dalam segala hal." sambungnya dengan cuek, lalu mengubah posisinya menjadi terlentang, membuang muka pada langit-langit kamar.

Dan aku diam, menahan rasa kesal, dan suasana hening seketika.

"Kamu tahu? Berapa kalipun mimpi itu berulang, mimpi tetaplah mimpi. Sebab nyatanya, kamu adalah jodoh yang nyata, yang Tuhan kirim sepuluh tahun lalu. Sampai selama-lamanya," Kalimat itu memecah keheningan kamar. Kemudian ia memiringkan lagi tubuhnya menghadapku.

Kali ini dengan senyuman manis(sangat manis), dan tatapan yang benar-benar meyakinkanku.

Seketika, senyum tenang mengembang di wajahku. Kurangkul dan kukecup lembut kening istriku.

'Terima kasih Tuhan. Telah Kau ciptakan dan Kau hadirkan bidadari penyejuk dalam tiap resahku.' batinku.

Bagi yang mau dengerin audionya, bisa mampir ke youtube Sebulan dilangit ya... dan jangan lupa di Subscribe ya, terimakasih.