PART II

10 3 3
                                    


#SEBELUMNYA

Sampai didepan rumah nya, ku amati bentuk dan pola rumah tersebut, kurasa aku sudah mengerti.

"sekali lagi gumawo..." aku sedikit tersentak kaget karena ia mengacaukan konsentrasiku.

"ahh yaa, lain kali kau harus berhati-hati minjie" beberapa langkah menjauhi rumahnya, tiba-tiba ada suara yang menginterupsikan ku untuk berhenti.

Minjie? ia setengah berlari dan menyerahkan jaket ku

ahhh,hampir saja aku melupakan aset penting dalam misi ini.

"kurasa kau melupakan jaket mu, terima kasih."

----------------------------------------------------------------------

#TY-POV

Hmmm...sepertinya sudah agak jauh dari kompleks rumah minjie, aku tidak terbiasa berjalan seperti ini...

tapi...

hup...

seperti ini...

kupanjat pagar rumah seseorang dan melompat seperti monyet keatas atap rumah itu, atau dalam bahasa gaulnya parkour

yahh ini lebih baik...

tanpa ragu,berlari sambil sesekali melompati beberapa atap rumah warga.

Dan setibanya di markas rahasia ... orang tua sok bijak itu kembali mengomel.

"yaak...lee taeyong ssi, kukatakan padamu agar jangan berlarian di atap rumah warga, lihat ini....lihat....banyak email yang masuk ke pelayanan masyarakat....rata rata...tidak...semua nya mengeluhkan mendengar seseorang berlarian di atap mereka" oceh hyung ku tanpa jeda, biasanya dia tidak seperti ini, apakah dia sedang datang bulan?

Ingat, tanpa jeda.

wahh sepertinya hyung ku ini tidak menyadari bakat terpendamnya, dia bisa saja jadi rapper, tapi sayangnya dia hanya suka bernyanyi.

Biar ku jelaskan sedikit tentang organisasi ku ini

Kami tidak bernama, tetapi kami bekerja dibawah BIN (Badan Intelejen Negara) dan bersifat rahasia.

oleh karena itu, kami menyamar dalam petugas layanan masyarakat, bukan seperti polisi yang langsung turun lapangan, tapi identitas penyamaran kami adalah bekerja dibalik layar dengan sangat rahasia, dengan mengelola website layanan masyarakat dan sebagainya.

"ya~ya hyung...sudah lah...aku terlalu lelah" potong ku disela sela ili hyung mengambil nafas

"huff, ternyata klien kita ini, mempunyai musuh yang banyak, dan rata rata dari mereka semua adalah gangster kelas atas" lanjut ku

"hufs...hah...hah...bagaimana-kau tau?" terdengar terengah-engah, namun dia memaksa untuk berbicara

"kau tidak memeriksa daerah sekitar rumah minjie?" terkejut? Ya tentu saja aku kaget

aku sangat terkejut

bagaimana bisa dia melupakan prosedur sepele seperti itu?

ahhh yang benar saja, kukira dia tau segalanya. Di The Spy School saja dia mendapat peringkat terbaik dan termasuk hacker yang mempunyai skill diatas rata-rata. Tapi apa ini yang ku dengar.

"aku sudah memeriksa nya lee taeyong-ssi...tidak ada musuh disekitar sana, huh...lagi pula ada beberapa mantan tentara dan polisi yang tinggal disana."

"biar ku tebak, kau hanya memeriksa nya lewat data2 terbaru mereka?"

"yahh begitulah,urghhh, kau tau lahh, skripsi ku terlantar gara2 pekerjaan ini"ku lihat ia menunduk kan kepala seperti menyesal dari layar monitor.

"sudahlah hyung, its okay, aku juga sudah memeriksa nya sendiri, jadi tak perlu khawatir" ku rebahkan tubuh ku pada sofa sambil sesekali menyesap kopi yang ku beli dalam perjalanan pulang tadi.

"sepertinya aku akan mengambil cuti yong"

"ukhuk...ukh...what?!" aishh hyung satu ini, tidak bisa lihat situasi, kondisi dan tempat saat berbicara, hampir saja aku tersedak.

"maaf yong, aku tau kalau kau tak bisa gonta ganti partner, tapi...aku harus menyelesaikan kuliah ku...hanya 6 bulan yong,yaaa :)" ku pandang wajahnya di layar monitor, memohon dan-

hueek, rasanya aku ingin muntah

dia memandang ku dengan aegyo gagal nya.

"iya--iya hyung, sudahi aegyo gagal mu, jelaskan secara singkat data2 partner baru itu."

Tok tok tok

"tak usah kujelaskan, sepertinya dia sudah datang, akrab kan dirimu dengannya ya"

"dan satu lagi, jangan sok terlalu kejam padanya yong" lanjutnya dan seketika layar komputer ku mati.

argghhh, kenapa juga aku harus mempunyai partner kerja, kalau pada akhir nya harus terus berganti ,apa an sih, buka pintu aja lah.

cklek

"Permisi"

Itulah kata pertama yang keluar dari mulut jung jaehyun saat kubuka pintu apartemen

hmmm.... ku pandangi dia dari bawah sampai atas, lumayan, dari tampangnya, apakah dia cocok bekerjasama dengan ku? We don't know~ kita lihat saja nanti

"ya, silahkan masuk, kau jaehyun-ssi?"seraya memasuki apartemenku dia menganggukkan kepala.

Setelah kami berdua duduk, kami terdiam, aku masih mengamati gerak-gerik nya yang sepertinya dia juga memperhatikan tempat tinggalku.

"tidak perlu basa basi lagi, langsung saja kita membahas rencana untuk mengamankan dan membasmi serangga yang ada disekitar tuan puteri" jelas jaehyun.

----------------------------------------------------------------------

#A-POV

'hhhh...minjie,sadarkan dirimu,mengapa kau terlihat seperti wanita lemah didepan lelaki itu,lee...lee...ishh,lee siapa sihh namanya' batin minjie sambil mengguling guling kan dirinya diatas kasur

'ahhh,iya ya,dia kan memberikan nomor hp nya,tapii' dengan posisi berfikir minjie merasa ganjal dengan sikap taeyong.

'tapi,mengapa dia dengan mudahnya memberikan nomor hp nya? Apakah seperti "jika kau dalam masalah,telpon ke nomor ini,aku akan datang" :o 

ahhh, why? mengapa wajah ku hangat, apakah wajah ku merah...

eiii kenapa juga aku tersipu gara gara dia...'  dengan pertanyaan yang tak akan terjawab, minjie tertidur karena kelelahan memikirkan taeyong..hihi..ada ada aja.

Beberapa saat setelah nya

Kretek

Bunyi ranting patah? kubuka mataku dan kulirik kearah jendela kamar,agak lama kupandangi jendela itu dan...

huh?!

Bayangan seorang pria!

A...apa yang harus aku lakukan?

Tenang minjie,berfikir...

posisi ku saat ini masih diatas kasur dan kamar ku gelap

so,ini sangat menguntungkan ku karna dia tidak akantau aku bangun. Lalu,jika dia berhasil masuk bagaimana ini? Apa yang harus akulakukan?


-BERSAMBUNG-


note : nyambung part 2 ya besok :D

Terima Kasih.

Dont Look At Me Like ThatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang