12

497 66 3
                                    

"Bby, udah sampe" ucap jeongwoo sembari melepas sabuk pengamannya.

Namun ia sama sekali tidak mendengar balasan dari seseorang di sebelahnya.

"Yahh, si gemes ketiduran, gimana dong?" Jeongwoo memandangi wajah doyoung yang tertidur lelap.

Jeongwoo sama sekali nggak berniat buat bangunin doyoung. Nggak tega membangunkan makhluk lucu yang selama perjalanan sibuk ngemilin snack yang ada di mobil jeongwoo.

"Lucuu banget sih" gumam jeongwoo lagi.

Tanpa sadar tangannya bergerak merapihkan poni yang menutupi dahi doyoung.

Tapi nampaknya hal tersebut telah mengganggu tidur si manis. Doyoung terbangun, sedikit kaget karena sekarang ia tengah berada di dalam mobil bersama jeongwoo.

"Sorry, lo kebangun gara-gara gue" ucap jeongwoo menyesal. Sekarang doyoung jadi bangun karena ulahnya.

"Eh, kita udah sampe? Dari kapan? Kenapa lo nggak bangunin gue?" Ucap doyoung begitu sadar sepenuhnya.

Kepalanya celingak celinguk memperhatikan lingkungan sekitar.

"Baru banget sampe kok, gue nggak tega bangunin lo. Eh malah ujungnya gue juga yang bikin lo kebangun" jawab jeongwoo tertawa pelan.

Tingkah doyoung saat ini benar-benar menggemaskan menurut jeongwoo. Lagi-lagi ia dibuat terkekeh pelan melihat tingkah pria mungil itu.

"Yuk bby" jeongwoo membuka pintu mobilnya, mengajak doyoung untuk keluar beranjak ke tempat yang sedari tadi menjadi tujuan perjalanan mereka.

"Jeongwoo tunggu!" Doyoung berlari mengejar jeongwoo yang jalan duluan. Kemudian dia bergelayut manja pada lengan jeongwoo seakan lupa dengan status jeongwoo yang mantannya haruto.

"Jeo, kamu tau tempat ini dari mana?" Tanya doyoung begitu langkah mereka berhenti.

Di depan mereka kini terdapat sebuah kursi taman yang ntah kenapa bisa berada disitu.

Cahaya bulan dan bintang di atas sana cukup terang untuk mereka saling melihat satu sama lain.

"Dulu aku pernah nginep di villa deket sini. Duduk yuk" ucap jeongwoo menarik tangan doyoung untuk duduk di sebelahnya.

Doyoung masih terperangah melihat pemandangan langit yang surprisingly indah banget. Dia nggak pernah lihat ini di wilayah perkotaan, jadi di sini doyoung cukup norak liat bintang-bintang yang bertaburan dengan indahnya.

"Sebenernya gue ngajak kesini mau ngobrolin sesuatu sama lo" jeongwoo tiba-tiba menggenggam tangan doyoung.

Huh? Doyoung bingung.

Kenapa tiba-tiba nih? Ada apa?

Doyoung mendadak keinget lagi kalo jeongwoo mantannya haruto.

"Dobby, gue pengen deket sama lo" ucap jeongwoo menatap mata doyoung intens.

Sontak pipi si pria kecil memerah tanpa bisa dicegah.

Doyoung buru-buru memutus pandangannya. Dia tidak bisa terus-terusan ditatap jeongwoo. Doyoung salting brutal.

Apa-apaan sih jeongwoo? Kesambet setan puncak yaa?

"Ki-kita kan udah deket" balas doyoung gugup. Dia narik tangannya yang masih di genggam jeongwoo.

Jeongwoo menghela nafasnya berat.

"Maksud gue, gue mau kita berdua lebih deket lagi, bby" jeongwoo kembali mengunci pandangan doyoung.

"Kenapa mau lebih deket?" Tanya doyoung spontan dengan nada suara sedikit meninggi. Soalnya dia salting ditatap lagi, karena panik jadinya agak teriak deh.

"M-mau lebih deket aja? Emangnya nggak boleh?" Gantian sekarang, nggak ngerti kenapa malah jeongwoo yang jadi gugup sama pertanyaannya doyoung.

"Yaa boleh aja sihh, masa gue larang" balas dobby pelan.

"Yaudah, gue izin buat deketin lo yaa?" Ucap jeongwoo tiba-tiba, bikin doyoung langsung mengalihkan pandangannya pada jeongwoo.

Kayaknya doyoung terhipnotis.

Kenapa di bawah cahaya bulan gini rasanya wajah jeongwoo terlihat ganteng banget yaa?

tbc


Haloo?
Maaf baruu update :)
Malas emng susah dilawan.

mantan; jeongbby, harukyuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang