"Tunggu aku bisa membantumu. Aku akan kirimkan beberapa uang sakuku yang tersisa.""Emma, tidak. Aku bisa melakukannya. Jangan ambil uang dari biaya sekolahmu, tugas akhir itu banyak pengeluaran yang di butuhkan."
"Tidak itu lebih dari cukup sampai aku selesai."
"Emma kau--"
"Emma.. "
Suara Satoru dan seseorang di belakangku menggema bersamaan. Aku benar-benar terkejut mendapati Yoongi datang dan mendengar semua percakapanku.
"Sejak kapan kamu datang?"
"Emma kalau boleh tahu berapa biayanya pengobatan ibumu?"
Aku tergugu, dia ada di belakangku. "Apa? Em.. Yoongi tidak.." Sebenarnya apa yang dia katakan?
Pria itu menarik ponselku dan melihat layar ponselku. Aku benar-benar tidak tahu harus melakukan apa. Layar ponsel itu menunjukkan semua prosedur biaya kemoterapi ibu.
"Kau tidak usah membayar. Berapa kurangnya Emma? Akan aku tanggung."
Menelan ludah, aku sungguh tidak ingin dia tahu. "Yoongi tidak usah dipikirkan, aku bisa mencari sisanya. Pasti kedutaan bisa mencairkan uang beasiswaku." benar aku bisa mengambil uang beasiswa dari kedutaan untuk membayar pengobatan ibu.
"Itu uang perkuliahanmu, kehidupan sehari-harimu. Kedutaan tidak akan mencairkan itu. Biar aku yang bayar sisanya."
Dia tetap kukuh. Aku benar-benar tidak mengerti. Yoongi tidak ada hubungannya dengan keluargaku.
Sedikit menunduk, aku tidak bisa berpikir jernih saat ini. "Aku mohon... Bagaimana kalau aku hutang padamu saja." pinta ku menatapnya.
Dia menggeleng. "Uang tidak ada harganya di mataku. Buat apa aku memiliki uang banyak, jika aku tidak mengeluarkannya? Ini ibumu... Dia sakit dan aku tidak tahu jika beliau sakit, malah aku memperlakukanmu seenaknya. Emma biarkan aku membayarnya."
Yoongi benar-benar keras kepala, aku pun sama halnya.
"Ah pasti disini ada nomer rekening Toru." Yoongi mulai membuka galeri atau apapun yang ada diponselku setelah aku gagal mengambil darinya. "oke ketemu.. "
Dia meraih ponsel dalam sakunya dan mulai menyalin nomor rekening dalam mobile bangkingnya.
"Sudah." Yoongi terduduk di sisi ranjang setelah melewatiku. "Ibumu sakit, kan?" tanyanya sekali lagi.
Aku menatapnya sayu, "Iya dia terkena kanker kulit, baru terdeteksi enam bulan lalu." Tidak ada alasannya aku bercerita sedikit.
🍰
[Author pov]
"Kanker kulit, baru terdeteksi enam bulan lalu."
Yoongi menyadari itu awal dimana dia menyentuh Emma pertama kali. Penyesalan sebab dia tidak tahu kalau ibu dari wanita ini tengah sakit. Malah dia memperlakukan Emma sesukanya.
"Kuharap uang yang ku kirimkan cukup untuk pengobatan ibumu. Jika kurang minta saja padaku."
Emma membuka ponselnya, melihat pesan dari Toru. Yang benar saja dia membelakakan matanya saat bukti transfer itu terpampang.
[Emma ada transfer masuk atas namamu. Tapi ini terlalu banyak, bagaimana nanti kamu menebusnya?]
[Toru jangan pikir apapun. Itu untuk pengobatan ibu.]
[Kau gila 1 M. Itu lebih dari cukup untuk mengobatan ibu, sial kau dapat pinjaman dari mana lagi? Nanti menutupnya bagaimana?]
[Toru sudahlah, aku bisa. Kau jangan khawatirkan aku. Okey..]
KAMU SEDANG MEMBACA
Celebrity : Secret Lover
ФанфикApa yang kalian pikirkan, jika kalian tengah di hakim karena suatu hubungan yang dicurigai? Inginnya sih diam tapi seseorang berkata "Kami bersenang-senang sepanjang hari." Sial konteksnya malah jadi berbeda. Yang lebih kejam adalah apakah cinta kit...