III

71 14 19
                                    

*) siapa yang demo lanjut?

____

Membuka mata perlahan, hari sudah pagi dan tempat disebelahku sudah kosong. Pasti sudah pergi tanpa berpamitan.

"Sialan!" umpatku. Aku kesal ketika dia selalu pergi lebih dulu. Memakai cardigan tidurku, aku berlalu membuka pintu mendapati aroma waffel yang manis.

Memandang penuh pada waffel dan americano diatas meja. "Ternyata dia tanggung jawab juga." Aku tak peduli lagi pada kekesalanku padanya, yang terpenting mengisi perut adalah yang utama.

Aku pergi dulu, di meja ada waffel dan americano.

Pesan singkat dari layar ponselku. "Astaga.. Tugasku." Aku lupa apa aku sudah mengirimkan tugasku atau tidak semalam. Gila yang aku ingat hanya malam panas itu saja.

Email terbuka cepat aku harus mengirim tugasku walau telat. "Eh.. Aku sudah mengirimkannya." akhirnya ingatanku kembali.

Meletakkan ponsel diatas meja dengan aku yang menertawakan diriku sendiri. Sembari menikmati waffel buatannya, aku benar-benar memikirkan apakah semalam benar Min Yoongi kembali.

Ponselku kembali berdering. Aku tidak suka diganggu pagi ini. Meraihnya tanpa melihat siapa yang tengah menelponku.

"Emma, kau ada kelas hari ini?"

Suara lelaki. Kujauhkan sedikit layar ponselku, melihat nama. Oh River Lee.

"Ada tapi nanti siang." jawabku enteng sembari mencomot sisa waffel.

"Bisa bertemu nanti. Aku ingin membicarakan tentang job disk kita ke Busan."

"Tunggu--Busan?" Aku benar-benar terkejut saat River berbicara tentang job disk kuliah kerja kami. Satu kelompok ada tiga orang. Aku, River dan Emily gadis Rusia. Kami menjadi satu tim ketika River menawariku.

"Iya Busan. Kau ada masalah dengan Busan?"

"Tidak. Tapi kamu tidak mengatakannya padaku River." Aku berkata jujur, sejak kapan River berkata jika akan ke Busan.

"Aku pikir Emily menghubungimu, maaf Emma."

Aku menggelengkan kepala. Tidak enak di berkata begitu, "Aku yang tidak bertanya pada kalian, maaf River."

Hening.

"Emma, kau jangan begitu. Kau memang sedang sibuk dengan tugasmu, lalu pekerjaanmu juga."

Aku ingin tertawa rasanya. Pekerjaanku? Guest tour museum agensi ternama yang selalu di kunjungi banyak penggemar setiap harinya. Aku sudah keluar dari sana.

"River, aku akan bersiap. Aku akan datang lebih cepat, nanti sharelock saja tempatnya."

Membawa piring kotor itu ke Wastafel setelah menutup sambungan telepon. Aku harus bersiap, tidak ada waktu untuk bermain dengan ponsel.

🍰

"Kudengar dari Nicol, kau memiliki hubungan spesial dengannya?"

Aku terpojokkan, Nicol benar-benar menceritakan ini pada Dora. Aku yang ada di loteng menjauh dari River dan Emily hanya sekedar menjawab telepon.

"K-kau tanya sendiri padanya. Aku tidak berhak untuk menjawab soal itu."

"Jadi itu hanya bualannya?"

Aku tergugu, Dora memang pintar menganalisis masalahku.

"Emma, aku tahu. Tapi akan semakin sulit jika menjalin hubungan dengan selebriti papan atas. Walaupun begitu aku senang dia memiliki pasangan."

Celebrity : Secret LoverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang