Bab 2

35 5 1
                                    

Hai guys author comeback

Happy Reading guys
.
.
.

Pada keesokannya Alfonsius keluar untuk bermain bersama dengan teman sejawatnya, walaupun sedari kecil Alfonsius mendapatkan bullyan dari temannya. Akan tetapi Alfonsius tetap baik kepada temannya dan menghiraukan perkataan-perkataan dari mereka.

Ya, Alfonsius memanglah anak baik dan berhati lembut, dia tidak pernah membalas dendam kepada teman-temannya ketika dia di bully, karena sedari kecil Nenek Alfonsius mengajarkan agar dia tidak balas dendam kepada orang.

Alfonsius tetap bermain walaupun gak di anggap sama mereka, akan tetapi Alfonsius bermain bersama temannya yang selalu menemaninya, temannya tersebut bernama Eman.
.
.

Sidang hari berubah menjadi senja keduanya telah usai bermain, waktunya mereka pulang ke rumahnya masing-masing, karena awan sudah agak gelap. "Eman, ayok kita pulang, karena ini sudah agak petang" kata Alfonsius. " Ayok kita pulang", jawab Eman.

Mereka pulang bersama dengan berjalan kaki, karena rumah mereka tidak lah jauh dari lapangan tempat mereka bermain. Mereka pulang sembari mengobrol satu sama lain. "Oh ya, Alfonsius gimana hari-hari kamu?" tanya Eman. "Ya begitulah Man. Hidupku begitu-begitu saja bersama Oma dan Opa ku tidak ada yang berubah, akan tetapi aku bahagia bersama mereka. Karena mereka sangat baik bisa merawatku sedari kecil hingga saat ini umurku 14 tahun, walaupun aku di sia-siakan dengan orang tua ku". Jawab Alfonsius.

"Sabar ya Alfan. Jalanin saja hari-hari mu karena setiap ujian yang dilanda badai pasti berikutnya ada pelangi". Kata Eman sambil menyemangati Alfonsius agar tetap kuat dengan keadannya yang terjadi kepadanya.
.
.
.
.

Hai guys gimana nih kabarnya pasti nunggu kan update tan Author. Maaf ya kalau lama soalnya Author lagi sibuk sama skripsi jadi maklumlah wkwkw.

Oh iya mungkin Author gak tentu ya update tannya soalnya kadang author update ketika mood author lagi baik hehe.

Hati Lembut Seindah Awan BiruTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang