08. Princess

330 47 3
                                    

"Ethan! Kenapa belum siap-siap?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ethan! Kenapa belum siap-siap?"

Ethan gelagapan mendengar suara ibundanya. Kepalanya menunduk takut dan jemari saling bertautan.

Sang ratu menatapnya tajam. Putranya baru pulang dari sekolah lima belas menit lalu — padahal seharusnya sekolah Ethan selesai satu jam yang lalu.

"Kemarin sudah dibilangin kalau hari ini kita ada pertemuan dengan keluarga kerajaan sebelah" Ibu Ethan membentak, "Kamu malah main-main gak jelas sama temen kamu itu!"

Ethan menahan nafas. Tidak berani menatap ibunya.

Sang pangeran bisa merasakan tatapan iba dari para pelayan dan pengawal istana yang berada di dekat mereka.

"Cepat siap-siap, pakai baju yang sudah disiapkan. Bunda gak suka anak nakal"

Ibundanya pergi. Meninggalkan Ethan yang terbirit-birit memasuki kamar untuk bersiap.

Ethan tidak lupa pertemuan antar keluarga kerajaan. Tapi ia tidak mau.

Sang putra mahkota itu hanya berharap, kalau dia pulang terlambat maka orangtuanya akan pergi tanpanya.

Dan lebih baik seperti itu.

Ethan lebih suka bermain dengan Jay, Sunoo, Jungwon, Riki, dan Jake.

Mengikuti pertemuan formal dengan segala kemewahannya itu membosankan dan memuakkan.

Apalagi ketika Ethan melihat pakaian mewah sudah disiapkan untuknya.

Ah, pasti gerah.

Sampai kapanpun, Ethan tidak suka terlahir menjadi putra raja.

[ ••• ]

Ethan diam sepanjang perjalanan. Bibir mencebik kesal dan tangan bersidekap di dada.

Ia melihat dari kereta kuda bagaimana warga sekitar terlihat begitu senang karena sang pemimpin negeri melewati daerah mereka.

Sial, mereka tidak tau saja kalau sang putra mahkota sedang dongkol setengah mati.

Kereta kuda terus berjalan melintasi beberapa kota. Hingga berhenti di perbatasan negara.

Keluarga kerajaan itu turun dan memasuki ruangan mewah yang sudah dipersiapkan.

Ethan mendapat cubitan peringatan di lengan dari ibunya ketika turun dengan wajah tak bersahabat. Remaja itu berdecak kesal dan memberi senyuman tak ikhlas.

Tak lama, keluarga kerajaan sebelah datang dan disambut hangat oleh ayah Ethan.

Raja, ratu, dan dua orang putrinya.

Yang satu terlihat seumuran dengan Ethan, sedangkan putri yang lebih muda sepertinya berbeda sekitar lima tahun darinya.

Obrolan basa-basi berlangsung. Mereka melahap hidangan yang tersedia sambil membicarakan tentang kerajaan masing-masing.

Forget Me Not [Jayseung]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang