SEBELAS

322 17 0
                                    

Sekarang tutor dan yim tengah berada dikemacetan

"aiss kenapa harus macet si"gerutu yim

"sabarlah yim"jawab tutor

Tidak ada jawaban lagi,,mereka sama sama terdiam dengan fikirannya masing masing

"yimm"panggil tutor

"hmm"jawab yim dia masih setia menyandarkan kepalanya didada bidang tutor

"maaf"ucap tutor

Yim menegakkan kepalanya dan menatap tutor bingung

"maaf na,, seharusnya phi tidak terlalu lama untuk mencarimu"sesal tutor

"hm tidak perlu mintak maaf phi,, seharusnya aku yang mintak maaf karena sudah menuduh ibumu yang tidak tidak"ucap yim dengan mata yang berkaca kaca

Tutor yang melihat yim akan menangis memilih untuk menciumnya

"mphhh"

Yim memukul dada bidang tutor tanda dia kehabisan nafas

"kau tidak salah sayang,ini hanya salah paham naa,, phi juga minta maaf"ucap tutor

Yim hanya mengangguk dan mencoba menetralkan jantung dan nafasnya

"apa kau mau memaafkan aku??"tanya tutor

"hmm"angguk yim lagi

"baiklah sekarang mari kita bertemu mamamu"ajak tutor

"woke"jawab yim

Tutor melanjutkan perjalanannya

#######

Sekarang tutor dan yim sudah sampai di hotel yanh ditempati tutor dan keluarganya

Tutor menggandeng tangan yim dan berjalan masuk kedalam hotel,, tutor membawa yim masuk kedalam kamar yang sudah dia pesan

"kita disini dulu ya,,besok kita baru pergi bertemu keluargamu"ucap tutor

"baiklah,,aku akan mandi dulu"ucap yim

Tutor hanya mengangguk dan yim mulai berjalan kearah kamar mandi

Skip

Sekarang yim sudah selesai mandi dan juga sudah mengganti pakaiannya dengan memakai pakaian tutor

Tutor yang melihat yim keluar dari kamar mandi menatap yim dari atas sampai bawah

Yim memakai baju kemeja tutor yang kebesaran dan memakai celan pendek,,itu terlihat sangat menggemaskan dan seksi dimata tutor

"kenapa kau menatapku seperti itu?"risih yim

"kau terlihat sangat lucu dan seksi"goda tutor

Yim yang mendengar ucapan tutor malu sekaligus kesak karena tutor menggodanya

"sialan kau phii"

Yim melempar handuk yang dia pegang kedepan wajah tutor,,dia sangat malu sekarang sampai sampai wajahnya sudah merah seperti kepiting rebus

"hahaha lihatlah wajahmu sangat merah"goda tutor

"diam"ucap yim

"haha baiklah baiklah,,jangan marah na,,pah ayo duduk disini"ucap tutor menepuk tempat kosong disebelahnya

Yim berjalan kearah tutor dan akan menduduki bokongnya,,tapi tutor lebih dulu menariknya hingga terduduk dipangkuan tutor

"aiss apa yang kau lakukan"ucap yim

"hmm sangat cantik"puji tutor

"aku memang cantik,,apa kau baru tau huh"ucap yim

"au aku baru tau kau secantik ini,,tapi akan lebih cantik jika tidak mengenakan apapun"goda tutor

Seakan tau maksud tutor yim langsung menampar mulut tutor

"au kenapa kau menampar mulutku"rengek tutor

Yim yang melihat tutor merengek kepadanya malah gemas sendiri

"haha makannya jangan berbicara sembarangan"ucap yim

"hmm tapi itu benar adanya"gumam tutor

"apa??!"

"eh tidak tidak"ucap tutor gagap

Mereka sama sama terdiam,,tutor yang membenamkan wajahnya dipotongan leher yim dan yim yang setia mengelus rambut tutor

Dirasa tak ada pergerakan dari tutor yim mendengar deru nafas yanh teratur dan diyakini jika tutor sudah tertidur,yim menjauhkan tubuhnya dari tutor dan benar saja jika tutor sudah tertidur

"kau terlihat sangat lelah,,maaf na sudah membuatmu susah"gumam yim

Dia mencium gemas pucuk kepala tutor dan membenarkan posisi tidur tutor agar dia bisa tidur dengan nyaman

Yim merebahkan tubuhnya disamping tutor yang sudah terlelap

"aku tidak tau harus percaya atau tidak kepadamu phi,,disatu sisi aku sedikit percaya karena kau mencariku dengan susah payah,, tetapi disatu sisi aku masih ragu dengan cintamu,,apa kau benar-benar mencintaiku,,atau hanya sebagai pelarian saja ketika kau bermasalah dengan wanita itu"gumam yim

Yim terus menatap wajah lelah tutor,,yim mencoba memejamkan matanya dan mulai memasuki alam mimpi


Sampai sini dulu yaaaa maap kalau gak nyambung

"SALAH PAHAM"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang