Cerita soal kerajaan yang mempunyai pangeran kembar ,salah satunya dipisah dibawa oleh pengasuhnya kedunia lain.
Istri pangeran itu mati di racun,membuat ibu ratu mengadakan acara pemilihan calon istri untuk sang pangeran.Terpilihlah seorang gadis d...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Suasana kerajaan dini hari waktu itu sekitar jam 4 .00 subuh suara ayam juga belum terdengar ,cuaca yang dingin menusuk,sebagian pegawai - pegawai istana masih pada meringkuk di kasurnya,hanya pengawal - pengawal istana yang bertugas berjaga di luar.
Angin yang begitu kencang seakan membawa apapun yang terlintas di hadapan kita ,tetapi pengawal istana harus tetap terjaga apapun yang terjadi. Satu jam kemudian angin kencang itu mulai berangsur hilang.
Pangeran berencana untuk pergi berburu subuh - subuh bersama ke dua pengawalnya. Putri tidak ikut hanya mengantar pangeran sampai di pintu gerbang. Pangeran berangkat menuju hutan.
Pengawal segera memberi hormat kepada sang Putri yang berjalan pulang masuk ke istana.
Masih terlihat iring - iringan kuda yang di tunggangi pangeran pergi dan Putri kembali ke kamarnya.
Putri meminta dayang untuk membawakan sarapan paginya. Dayang masih mengantuk tapi harus bangun dan membawakan makanan juga buah - buahan.
Putri terlihat berselera makan sehingga menghabiskan semua makanan yang disuguhkan ,Karena sedang mengandung.
Dan ada juga buah - buahan yang di pesan oleh putri tetapi yang dipilih hanya buah Apel ,buah apel tersebut sudah termakan setengah ,tiba - tiba kepalanya pusing setelah memakin buah apel dan perutnya terasa sakit.
Putri berusaha jalan ke luar ruangan tak terlihat seseorangpun di gang itu,Putri terus berjalan perlahan.
Seorang pengawal bertanya?
"Tuan putri mau ke mana masih gelap di luar?,tapi Putri tak dapat menjawab pertanyaan pengawal itu,terasa tenggorokannya sulit untuk berkata - kata.
Buah apel itu masih melekat di tangannya,tapi tiba - tiba Putri badannya oleng dan terjatuh terkapar di depan pengawal itu,pengawal itu panik berteriak dan pergi minta bantuan pak Yosef seorang tabib kerajaan.
Pak Yosef bingung apa yang menimpa sang Putri. Pak Yosef memeriksa Putri dan dibawa ke dalam dan direbahkan dikamarnya.
Berita langsung menyebar sampai juga ke telinga pangeran di hutan, bahwa putri dalam bahaya,terpaksa pangeran dengan rombongannya bergerak pulang dengan membawa hasil sedikit buruannya.
Langkah pangeran terhenti saat melihat jasad seorang wanita dengan tubuh terkapar ,dan di tangannya masih memegang sebuah apel ,sudah tak bernyawa. Pangeran Dion menangis sambil memeluk istrinya juga jabang bayi yang di kandungnya,dan coba menolong tapi naas sang Putri sudah tiada. Pangeran tetap mengguncang tubuh Putri seakan tak percaya ,Putri sudah tiada.
" Kenapa??
" Kenapa bisa begini?
"Siapa yang membunuhnya.
" Siapa yang tega berbuat begitu? Sekaligus dua nyawa melayang.
Pangeran menangis melihat sang istri telah tiada ,pangeran berteriak - teriak kepada semua pengawal yang berada di situ saat itu.
" Cari ! ... ," aku tidak mau tahu cepat ,dengan wajah marah dan memerah berurai air mata.
"Pengawal !
"Panggil itu pelayan yang mengantar makanan tadi pagi," pangeran Dion dengan suara yang terdengar marah berapi - api. Langsung pengawal menuju arah dapur" "Siapa yang bertugas mengantar makanan hari ini?," tanya pengawal.
Ada dua orang dayang yang membawa makanan sang Putri. "Itu! Tunjuk tukang masak. "Kamu ... Kamu ikut,ke dua dayang itu digeret tangannya oleh pengawal.
Ke dua dayang itu dibawa ke ruangan di mana jasad tuan Putri direbahkan.
" Liat ... Liat ... Pangeran Dion membentak mereka. "Siapa yang berani meracuni istri dan anakku? Sambil mengelilingi ke dua dayang yang bersimpuh di hadapannya.
" Hah !... kedua dayang itu bingung " Racun?
Ke dua dayang itu langsung mendatangi jasad tuan Putri dan memeluknya menangis dan melihat sang Putri sudah tiada.
" Ampun pangeran ,saya tidak tahu apa - apa ," ujar ke dua dayang itu.
"Kalian beli dari mana apel itu?," tanya pangeran.
"Seorang ibu tadi pagi menawarkan buah apel ,sepertinya bukan dari daerah sini," ujar salah satu dayang .
"Baik kalau kalian tidak bisa membuktikan kalian tidak bersalah ,kalian tetap saya tahan ,sampai saya bisa menemukan ibu - ibu itu ," ujar sang pangeran.
"Pangeran ... Pangeran kami tidak melakukannya sambil menangis tersedu - sedu," ujar dayang itu. Tapi pangeran Dion tetap melaksanakan hukuman itu.
"Pengawal bawa mereka ke sel tahanan ," ucap Pangeran.
"Baik tuan laksanakan," ucap pengawal.
" Dengar semua ... Kita akan berkabung semua selama 3hari,semua rakyat harus diam di rumah ,harus ikut berkabung yang berani keluar rumah akan di hukum cambuk.
"Dan tetap cari wanita itu ,tanya ke dua dayang tersebut wajahnya seperti apa,kira - kira umurnya berapa,kurus atau gemuk ,cari datanya ,ujar pangeran.
"Siap laksanakan," ucap pengawal
Upacara penguburan_pun dilaksanakan terlihat pangeran Dion sangat terpukul atas meninggalnya istri juga anak tercinta.
Dia berjanji akan mencari siapa pelakunya. Pangeran Dion duduk di pinggiran kuburan menabur bunga di pusara istrinya itu. Terlihat juga bunda Ratu dan raja menggunakan warna hitam tanda berkabung.
Pangeran Dion menyesali kenapa hari itu dia pergi berburu ,seandainya tidak pergi mungkin tidak timbul musibah ini.
"Sudah anakku,mungkin sudah takdirnya jangan terlalu menyalahkan dirimu," ujar ibu Ratu .
Bunda Ratu terlihat marah dengan pengawal - pengawal yang berjaga malam itu.
" Kenapa kalian tidak melihat kejadiannya!,apa kalian tidur semua? Sambil menunjuk ke beberapa pengawal,bagaimana kalau itu terjadi dengan anak saya ?kalian semua bisa saya hukum seberat - beratnya.
" Sudah ... Sudah raja berusaha menenangkan hati sang ratu.
Ratu ikut menangis dengan emosi tertahan. Upacara penguburan sudah selesai pangeran Dion kembali ke ruangan ,pangeran merasa sangat kehilangan, semua barang - barang istrinya satu persatu diperhatikan,diteliti siapa tahu ada petunjuk,dan pangeran memanggil Yosef tabib kerajaan untuk mendengar penjelasan tentang kematian istrinya itu.
Terlihat tabib yosef sudah datang dan duduk di bawah bersila.
" coba pak yosef jelaskan apa penyebab istri saya meninggal. "Apa yang di makan istri saya," tanya pangeran Dion.
Begini pangeran ,sudah saya cek ke dapur makanan semua aman tapi buah apelnya beracun,racun yang sangat berbahaya bisa dengan cepat mematikan . Ini racun hanya bisa di bikin di kota lain,atau orang yang membuat sangat ahli dan mengerti soal kimia.
"Kimia? "Apa itu?," tanya pangeran.
"Ya semacam zat yang berbahaya,dan tidak sembarangan orang membuatnya.
"Kamu bisa membuatnya? sontak pak yosef kaget.
"Hah ... Ampun pangeran aku tak mampu membuatnya,dan hamba sangat menyayangi tuan Putri tidak mungkin hamba mau menyakiti beliau," ungkap pak Yosef.
"Baiklah aku tak mungkin menuduh kau lah? " Tenang - tenang sambil menepuk - nepuk pundak pak Yosef. "Aku percaya," ucap pangeran Dion.
"Menurutmu ini perbuatan penduduk lain ?,"tanya pangeran. "Ya , ... ,tuan muda pangeran," ucap pak Yosef.
"Baiklah pak Yosef terima kasih untuk infonya ," ujar pangeran.
Pak yosef berlalu meninggalkan pangeran,pak Yosef menengok sejenak ke arah pangeran yang masih memandangi barang - barang istrinya. Pak Yosef merasa iba melihatnya.