"Aduhh ..... Aku dimana ya? Pegal sekali badanku." ucap seseorang yang terbangun dari tidur nya, setelah melihat keadaan ia pun dibuat heran, pasalnya tadi ia sedang tidur di kasur nyaman nya. Tau tau udah di hutan aja, kan takut.
"Siapa yang membawaku ke hutan?!" ucap orang tersebut dengan ketus setelah merongoh saku yang ada pada celana piyama nya.
Srkk
Srekk
Srekkk
"Oi? Apaan tuh?" tanya nya dengan takut. Melihat ke sumber suara dengan hati hati dan menghampiri nya.
Dengan keberanian diri yang ada, ia akan mengejutkan orang yang berada di balik semak semak itu, "HEIII?!" ucap nya dengan lantang dan keras.
"EHH?! ANJINGG MAK TOLONG ADA ORANG JAHATT!!" kaget seseorang di balik semak semak itu. Dengan reflek ia tutup matanya erat, takut.
"Aku bukan orang jahat!"
Setelah membuka matanya ia tertuju pada piyama yang di pakai orang tersebut dan tertawa. "Pftt— kau memakai piyama? HAHAHAHAHAHA! DORAEMON!"
"Bacot, kau juga memakai piyama. Hijau kerokeropi," balasnya ketus.
"Shit!"
"Namamu siapa? Siapa tau kita tetanggaan 'kan," lanjut orang yang menggunakan piyama kerokeropi ijo.
"Lee Donghyuck, kamu?"
"KAU ORANG NYA YA?! JATUHIN MINUMAN DI SEKOLAH TADI PAGI KAN?! NGAKU !" maraj orang itu setelah menyadari, pasalnya hari sedang gelap gulita dan malam. Jadi perlihatan nya sedikit buram, kalaupun dekat juga.
"LAH? JIHOON?!" tebak Haechan.
"IYA!"
"HAHAHA SUDAH BESAR PAKAI PIYAMA HIJAU HIJAU, LUCU SEKALI !"
"SIALAN! KEMARI KAU!"
"diam dulu, aku janggal kenapa kita bisa di hutan gini?" tanya Haechan saat Jihoon hendak memukul kepala nya.
"Tidak tahu, kita di cul—"
Ucapan Jihoon terpotong saat seseorang datang ke arah mereka dengan raut wajah yang ketakutan.
"Tolong! Tolongin, pleasee .... Ada orang gila ngejar sambil bawa pisau ....." adu orang tersebut ke Jihoon dan Haechan. Saat mereka ingin menenangkan, tiba-tiba datang seseorang lagi dengan pisau di tangan nya yang di angkat, persis seperti orang yang di bilang nya.
Haechan dan orang tersebut panik, menepuk nepuk badan Jihoon yang diam mematung, "Woi, kita harus lari! Cepat kau lari duluan saja kita menyusul, tidak jauh kok!" tutur Haechan dengan mendorong orang asing itu untuk berlari terlebih dahulu, sedangkan Haechan menarik tangan Jihoon yang diam tidak bergeming.
"Hah.. Chan, seperti nya kita sudah hahh.. Aman," ucap Jihoon menahan Haechan karna capek berlarian tak tentu arah.
"Woi! Aman!" seru Haechan pada orang di depan nya.
Orang asing tersebut berhenti dan menghampiri mereka dengan was was.
Atensi matanya langsung tertuju pada... "Pftt, kalian pakai piyama ke hutan?"
"Kita nyasar, sedang tidur tiba tiba sudah di hutan saja. Kan tidak lucu," sahut Jihoon mewakili.
"Soobin bodoh, anak orang di buat nyasar." bisik orang itu pelan.
"Kenalin, saya Junkyu." Junkyu pun mengulurkan tangan nya sambil memperkenalkan diri kepada mereka.
Haechan lebih dulu membalas jabatan Junkyu dan memperkenalkan diri nya dan juga Jihoon.
"Jadi kalian satu sekolah, ya?" tanya Junkyu. Haechan mengangguk menjawab.
"Kamu sendiri sedang apa di hutan malam malam begini?" kini Jihoon yang bertanya heran.
"Ehm.. Saya melihat siluet adik saya masuk ke dalam hutan ini, saya alhasil ikutin dia. Semalam dia menghilang, nah saat saya kejar malah hilang, saya celingukan mencari nya ke sekeliling, tapi yang saya dapetin malah orang gila tadi yang membawa pisau. Saya saja sempet kaget, tapi syukur deh ketemu sama kalian." jelas Junkyu dengan panjang lebar.
Jihoon dan Haechan angguk angguk paham, "Ooo begitu, lalu adik mu lelaki atau perempuan?" tanya Haechan penasaran.
"Laki laki, nama nya Soobin,"
"LAH SIALAN, Soobin?! Uhm, aku teman sekelas nya, padahal awal malam tadi aku masih ada saling tukar kabar lewat line. Kenapa bisa menghilang?" heran Jihoon dan terkejut secara bersamaan.
Haechan yang berada di samping nya hampir terjungkal ke belakang kalau saja tidak ia seimbang kan kembali tubuh nya karna terkejut.
Haechan duduk dan bersender pada sebuah pohon di belakang nya, "Ya sudah nanti kita cari Soobin, tapi istirahat dulu ya?"
Junkyu dan Jihoon pun ikut duduk dan mengangguk.
"Junkyu, foto di sakumu mau jatuh tuh," ingat Jihoon pada Junkyu, kepekaan Jihoon di atas rata rata tau.
"Oh? Iya, terima kasih." Junkyu melihat ke sumber itu berasal dan menyimpan nya lagi dengan benar.
Sekilas Jihoon melihat sebuah keluarga yang sepertinya keluarga Junkyu, tapi ada satu seseorang yang membuatnya kaget, kalo tidak salah orang itu.....
kenapa di foto itu ada aku dengan Junkyu, ya?